maupun kepada Komisi Pemberantasan Korupsi KPK untuk diproses secara pidana. Di samping itu pemegang saham dengan hak suara minimal 10 sepuluh persen
dapat menggugat direksi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan atau tindakannya yang merugikan perseroan.
17
Mekanisme pertanggungjawaban direksi dalam pengurusan BUMN telah diatur dalam UU BUMN. Disamping ketentuan lain yang diatur dalam UUPT.
Pertanggungjawaban direksi tidak terbatas hanya pada pertanggungjawaban perdata namun apabila dapat dibuktikan adanya perbuatan pidana seperti penipuan fraud
maka direksi dapat dipertanggungjawabkan secara pidana.
B. Perumusan Masalah
Untuk menemukan identifikasi masalah dalam penelitian ini maka perlu dipertanyakan apakah yang menjadi masalah dalam penelitian
18
yang akan dikaji lebih lanjut untuk menemukan suatu pemecahan masalah yang telah di identifikasi
tersebut. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kedudukan dan peran direksi dalam pengurusan BUMN.
2. Bagaimana tanggung jawab hukum direksi dalam pengurusan BUMN.
3. Bagaimana penerapan prinsip business judgement rule sebagai wujud
perlindungan terhadap direksi dalam pengurusan BUMN.
17
Pasal 97 ayat 6 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
18
Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis, Jakarta: PPM, 2003, halaman 35.
Dina Khairunnisa : Kedudukan, Peran Dan Tanggung Jawab Hukum Direksi Dalam Pengurusan BUMN, 2009
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tesis ini adalah:
1. Untuk mengetahui kedudukan dan peran direksi dalam pengurusan BUMN.
2. Untuk mengetahui tanggung jawab hukum direksi dalam pengurusan BUMN.
3. Untuk mengetahui penerapan prinsip business judgement rule sebagai wujud
perlindungan terhadap direksi dalam pengurusan BUMN.
D. Manfaat Penelitian
Bertitik tolak dari tujuan penulisan yang didasarkan pada tujuan penelitian yaitu “… to discover answers to questions through the application of scientific
procedure. The procedures have been developed in order to increase the likehood that the information gathered will be relevant to the question asked and will be
reliable and unbiased”.
19
Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis. Adapun kedua manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu hukum khususnya hukum korporasi dan peran corporate
law system dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi penyempurnaan
19
Calire Seltz et, al: 1977, dalam Soeryono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, 1986, halaman 9.
Dina Khairunnisa : Kedudukan, Peran Dan Tanggung Jawab Hukum Direksi Dalam Pengurusan BUMN, 2009
pranata hukum korporasi dalam penanggulangan praktik mismanagement dan perbuatan melawan hukum onrechtmatige daad khususnya di BUMN.
2. Secara Praktis
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada aparat penegak hukum dalam penerapan sistem peradilan pidana terhadap BUMN
khususnya dan korporasi umumnya dalam mengambil beberapa tindakan untuk menanggulangi perbuatan melawan hukum onrechtmatige daad sehingga
dapat mengantisipasi implikasi tindakan perbuatan melawan hukum di dalam tubuh BUMN. Selanjutnya penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi
para pihak yang terkait dengan penanggulangan penyalahgunaan wewenang oleh direksipengurus dalam mengambil beberapa rangkaian
kebijakankeputusan oleh komisaris maupun RUPS.
E. Keaslian Penelitian