Pengaruh Umur Terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Program

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Umur Terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Program

Pencegahan Malaria Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentase responden yang berusia muda mapun tua tidak berbeda partisipasinya dalam program pencegahan penyakit malaria. Hal ini menunjukkan faktor umur bukan merupakan variabel yang mempengaruhi partisipasi masyarakat. Secara statistik juga menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna p0,05. Mengacu pada hasil penelitian ini partisipasi secara individu dilihat dari aspek umur tidak berpengaruh. Secara statistik dapat dijelaskan bahwa masyarakat pada kelompok umur tertentu tua atau muda tidak berbeda pastisipasinya dalam program kesehatan, khususnya pencegahan malaria. Dengan demikian secara umum program peningkatan partisipasi masyarakat tidak perlu diprioritaskan pada kelompok umur tertentu, namun secara umum pada keseluruhan lapisan masyarakat. Depkes RI 2001 yang menyatakan dalam menurunkan angka kejadian penyakit malaria, sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk mendukung program yang dilaksanakan pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga, maupun masyarakat umum ikut bertanggungjawab terhadap kesehatan diri, keluarga maupun kesehatan masyarakat dan lingkungannya. Selanjutnya menurut Dasril 2005 bahwa sebagian besar penderita malaria adalah 63 Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008 64 penduduk pada kelompok produktif, sehingga perlu dilakukan penanggulangan secara intensif sebagai bagian dari pembangunan kesehatan khususnya peningkatan derajat kesehatan pada kelompok usia produktif. 5.2. Pengaruh Pendidikan Terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Program Pencegahan Malaria Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentase responden yang tingkat pendidikannya menengah atas dan tinggi SMA, Akademi dan Sarjana yang berpartisipasi dalam program pencegahan malaria lebih besar dibandingkan responden yang tidak sekolah, tamat SD dan SLTP. Hal menunjukkan faktor pendidikan merupakan variabel yang mempengaruhi partisipasi masyarakat. Secara statistik juga menunjukkan ada pengaruh yang bermakna dan dominan p0,05. Dari 5 variabel yang signifikan dalam program pencegahan penyakit malaria yaitu : variabel pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan dan sikap variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat partisipasi adalah pendidikan masyarakat. Dikaitkan dengan aspek pendidikan sebagai faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat maka masyarakat yang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dalam membuat tujuan dan rencana implementasi tentunya terbatas pada kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya memadai untuk membuat tujuan dan rencana implementasi. Melihat kondisi tingkat pendidikan masyarakat yang secara umum masih tergolong rendah, hendaknya dalam proses pengambilan keputusan, merumuskan tujuan, merencanakan kegiatan implementasi program dibatasi pada kelompok masyarakat yang berpendidikan. Pada saat kondisi masyarakat yang tidak Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008 65 memungkinkan melakukan partisipasi sampai pada tingkat yang dimaksud, pemerintah mengambil keputusan sendiri tentang program yang akan dijalankan dengan memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat, serta mensosialisasikannya dengan baik kepada seluruh masyarakat sasaran. Hal ini didukung pendapat Budarja 2001 bahwa sebesar 85,2 masyarakat yang berpendidikan rendah mempengaruhi perilaku dalam kejadian malaria. Dengan demikian faktor pendidikan yang rendah menyebabkan masyarakat berperilaku yang buruk dalam kehidupannya sehingga lebih banyak menderita malaria dibandingkan yang berpendidikan tinggi. 5.3. Pengaruh Pekerjaan Terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Program Pencegahan Malaria Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentase responden yang bekerja dan berpartisipasi dalam program pencegahan malaria lebih besar dibandingkan responden yang tidak bekerja tetap maupun yang tidak bekerja sama sekali. Hal menunjukkan faktor pekerjaan merupakan variabel yang mempengaruhi partisipasi masyarakat. Secara statistik juga menunjukkan ada pengaruh yang bermakna p0,05. Masyarakat yang bekerja umumnya merasakan pentingnya menjaga kesehatan individu maupun keluarga untuk tetap dapat hidup secara sehat dan dapat melaksanakan aktivitas sesuai pekerjaan yang dimilikinya. Dalam kondisi demikian kepedulian mereka terhadap program yang dikembangkan atau dilaksanakan pemerintah di lingkungan tempat tinggalnya lebih baik dibandingkan kelompok Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008 66 masyarakat yang tidak bekerja. Yoga 1999 menyatakan bahwa 44 dari kasus malaria yang diteliti merupakan penduduk yang bekerja sebagai petani, artinya pekerjaan sebagai petani merupakan faktor risiko menderita penyakit malaria. Perbedaan tingkat partisipasi responden yang tidak bekerja juga terkait dengan aspek psikologis, artinya masyarakat yang tidak bekerja mengkondisikan dirinya dalam posisi yang tidak memerlukan atau merasa tidak penting berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan kesehatan seperti program pencegahan penyakit malaria. Sedangkan Suroso 2003 menyatakan karakteristik masyarakat dengan jenis mata pencaharian atau pekerjaan yang beragam termasuk wilayah yang persentase masyarakatnya tidak bekerja cukup tinggi implementasi program gebrak malaria di Indonesia tidak bisa disamaratakan antara satu daerah dengan daerah lain namun didasarkan pada spesifikasi daerah masing-masing dan memerlukan evaluasi dan perencanaan kegiatan yang lebih spesifik sehingga seluruh masyarakat sebagai sasaran program dapat ditingkatkan.

5.4. Pengaruh Penghasilan Terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Program Pencegahan Malaria