14
2 Umur nyamuk, lamanya hidup nyamuk harus cukup lama sehingga parasit dapat menyelesaikan siklus sporogoni di dalam tubuh nyamuk.
3 Adanya kontak dengan manusia, jika nyamuk yang ada kesukaannya menghisap darah manusia Anthropofilik.
4 Kerentanan nyamuk terhadap parasit, hanya spesies nyamuk Anopheles tertentu yang efektif sebagai penular malaria kepada manusia.
5 Adanya sumber penular, pada umumnya nyamuk yang baru menetas tidak mengandung parasit dan baru akan menjadi vektor bila terdapat parasit
yang berasal dari obyek gigitan dan menjadi infektif setelah
menyelesaikan siklus hidupnya.
2.1.2. Faktor Agent Penyebab
Pada tahun 1880 Charles Louis Alphonso Laveran di Al Jazair menemukan parasit malaria dalam darah manusia, Selanjutnya pada tahun 1886 Golgi di Italia
menemukan Plasmodium vivax dan Plasmodium malariae, serta pada tahun 1890 Celli dan Marchiava menemukan Plasmodium falciparum www.rbm.who.int, 2007.
Parasit malaria yang terdapat pada manusia ada empat spesies yaitu : a.
Plasmodium falciparum penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan malaria berat.
b. Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana. c. Plasmodium malariae penyebab malaria quartana.
d. Plasmodium ovale spesies ini banyak dijumpai di Afrika dan Pasifik Barat.
Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008.
USU e-Repository © 2008
15
2.1 3. Faktor Environment Lingkungan
Menurut Hidayat 2001, faktor lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan dimana manusia dan nyamuk berada yang memungkinkan terjadinya transmisi
malaria setempat indigenous, lingkungan tersebut terbagi atas lingkungan fisik, lingkungan kimia, lingkungan biologik dan lingkungan sosial budaya.
a. Lingkungan fisik: meliputi suhu, kelembaban, hujan, ketinggian, angin,
sinar matahari dan arus air. b.
Lingkungan kimia: meliputi kadar garam yang cocok untuk berkembangbiaknya nyamuk Anopheles sundaicus.
c. Lingkungan biologik : adanya tumbuhan, lumut, ganggang, ikan kepala
timah, gambusia, nila sebagai predator jentik Anopheles, serta adanya ternak sapi, kerbau dan babi akan mengurangi frekuensi gigitan nyamuk
pada manusia. d.
Lingkungan sosial budaya ; meliputi kebiasaan masyarakat berada di luar rumah, tingkat kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit malaria dan
pembukaan lahan dengan peruntukannya yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat dengan banyak menimbulkan untuk
berkembangbiaknya nyamuk Anopheles. Penyakit malaria berhubungan dengan perilaku masyarakat, disamping itu
pelaksanaan program penanggulangan oleh tenaga kesehatan juga menentukan apakah kasus malaria pada suatu daerah akan meningkat atau tidak Ditjen PPM
PLP,1999.
Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008.
USU e-Repository © 2008