Hasil Uji Regresi Logistik Multivariat

60 responden berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam program pencegahan penyakit malaria, karena responden yang bersikap baik tentang penyakit malaria berpartisipasi lebih aktif dibandingkan responden yang sikapnya kategori tidak baik.

4.8. Hasil Uji Regresi Logistik Multivariat

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam program pencegahan malaria di Kecamatan Siabu, dilakukan uji regresi logistik dimana variabel bebas meliputi : umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan dan sikap, sebagai variabel terikat yaitu : partisipasi masyarakat dalam program pencegahan penyakit malaria dengan hasil sebagai berikut. Dari 6 variabel bebas yang diuji, ada 1 variabel bebas yang tidak berpengaruh yaitu : variabel umur responden, dimana hasil uji statistik diperoleh p=0,4000,05, secara statistik variabel umur tidak memberikan pengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam program pencegahan penyakit malaria. Sedangkan selebihnya 5 variabel bebas yang diuji memberikan pengaruh secara signifikan dalam program pencegahan penyakit malaria dengan hasil sebagai berikut : a. Variabel pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi masyarakat dalam program pencegahan malaria p=0,0470,05 dan nilai Exp atau Odds Ratio OR sebesar 28,942 artinya peluang masyarakat dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi lebih besar 28 kali dibandingkan masyarakat dengan pendidikan rendah dan tidak pernah sekolah. b. Variabel pekerjaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi dalam program pencegahan malaria p=0,0390,05 dan nilai Exp atau Odds Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008 61 Ratio OR sebesar 24,695 artinya peluang masyarakat yang mempunyai pekerjaan tetap lebih besar 24 kali dibandingkan masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak bekerja tetap. c. Variabel penghasilan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi dalam program pencegahan malaria p=0,0400,05 dan nilai Exp atau Odds Ratio OR sebesar 16,029 artinya peluang masyarakat yang mempunyai penghasilan sama dengan dan diatas Upah Minimum Propinsi UMP Sumatera Utara lebih besar 16 kali dibandingkan masyarakat yang penghasilannya di bawah Upah Minimum Propinsi UMP Sumatera Utara. d. Variabel pengetahuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi dalam program pencegahan malaria p=0,0380,05 dan nilai Exp atau Odds Ratio OR sebesar 24,899 artinya peluang masyarakat yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang penyakit malaria lebih besar 24 kali atau hampir 25 kali dibandingkan masyarakat yang pengetahuannya tentang penyakit malaria tidak baik. e. Variabel sikap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi dalam program pencegahan malaria p=0,0370,05 dan nilai Exp atau Odds Ratio OR sebesar 17,412 artinya peluang masyarakat yang mempunyai sikap yang baik tentang penyakit malaria lebih besar 17 kali dibandingkan masyarakat yang sikapnya tentang penyakit malaria tidak baik. Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008 62 Tabel 41. Hasil Uji Regresi Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria di Kecamatan Siabu Variabel B S.E. Wald df Sig. ExpB atau OR Umur 1.135 1.349 0.708 1 .400 3.112 Pendidikan 3.365 1.697 3.933 1 .047 28.942 Pekerjaan 3.207 1.555 4.253 1 .039 24.695 Penghasilan 2.774 1.348 4.234 1 .040 16.029 Pengetahuan 3.215 1.549 4.310 1 .038 24.899 Sikap 2.857 1.371 4.343 1 .037 17.412 Constant -8.278 2.422 11.681 1 .001 0.000 Berdasarkan Tabel 41. diketahui bahwa tenaga kesehatan pengelola program malaria dan fasilitas yang digunakan dalam program pencegahan malaria diperoleh dari data sekunder. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan jumlah tenaga pengelola program malaria belum mencukupi, demikian juga dengan peralatan serta bahan yang digunaan dalam pelaksanaan program malaria. Kurangnya tenaga dan peralatan menyebabkan program pencegahan malaria belum berjalan optimal, seperti kegiatan penyemprotan rumah dan penyuluhan tentang penyakit malaria, karena kedua kegiatan tersebut sangat tergantung jumlah tenaga yang tersedia. Demikian juga dengan ketersediaan fasilitas untuk program pencegahan malaria sangat menentukan keberhasilan kegiatan penyemprotan rumah dan penyuluhan masyarakat. Sementara untuk partisipasi masyarakat yang diukur berdasarkan kegiatan yang bersumber dari swadaya masyarakat, seperti : memakai kelambu, tidak keluar rumah pada malam hari dan lainnya tidak terlalu tergantung dari kecukupan tenaga dan ketersediaan fasilitas pelaksanaan program malaria. Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB 5 PEMBAHASAN