Perilaku Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

25

2.5. Perilaku

Perilaku pada dasamya adalah respon seseorang organisme terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai dua unsur pokok, yakni respon dan stimulus atau rangsangan. Response atau reaksi manusia, baik bersifat pasif pengetahuan, persepsi, dan sikap, manusia pun bersifat aktif tindakan yang nyata atau praktis. Sedangkan stimulus atau rangsangan di sini terdiri dari 4 unsur pokok yaitu; sakit dan penyakit, sistim pelayanan kesehatan, dan lingkungan Notoatmodjo, 1993. Dalam perkembangan selanjutnya menurut Notoatmodjo 1993, konsep perilaku ini diukur dari: 1. Pengetahuan masyarakat terhadap materi yang diberikan knowledge. 2. Sikap atau anggapan masyarakat terhadap materi yang diberikan attitude. 3. Praktek atau tindakan yang dilakukan oleh masyarakat sehubungan dengan materi yang diketahui practice.

2.6. Landasan Teori

Secara umum, partisipasi masyarakat ini dapat diartikan sebagai keikutsertaan, keterlibatan, dan kebersamaan anggota masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung. Keterlibatan tersebut dimulai dari gagasan, perumusan kebijaksanaan, hingga pelaksanaan program. Partisipasi secara langsung berarti anggota masyarakat tersebut ikut memberikan bantuan tenaga dalam kegiatan yang dilaksanakan. Partisipasi tidak langsung berupa Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008 26 bantuan keuangan, pemikiran, dan materi yang dibutuhkan. Partisipasi juga sering diartikan sebagai sumbangan dana, material, tanah atau tenaga pada suatu program atau kegiatan pembangunan yang belum tentu dikehendaki atau menjadi prioritas masyarakat tersebut, karena prakarsa dan rencana datang dari luar atau dari atas. Partisipasi semacam ini dapat diterima masyarakat sebagai suatu beban. Meningkatkan partisipasi masyarakat tidaklah semata-mata berarti melibatkan masyarakat dalam tahap perencanaan atau dalam evaluasi program belaka. Dalam partisipasi tersirat makna dan integritas keseluruhan program itu. Partisipasi merupakan sikap keterbukaan terhadap persepsi dan perasaan pihak lain; partisipasi berarti perhatian mendalam mengenai perbedaan atau perubahan yang akan dihasilkan suatu program sehubungan dengan kehidupan masyarakat. Partisipasi masyarakat dapat menjadi kunci keberhasilan pembangunan sampai pada tingkat bawah. Partisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan program- program dapat mengembangkan kemandirian self-reliance yang dibutuhkan oleh para anggota masyarakat pedesaan demi akselerasi pembangunan. Dengan demikian efektifitas program pencegahan penyakit malaria di Kabupaten Mandailing Natal khususnya Kecamatan Siabu ditentukan oleh sejauhmana pelaksana program pencegahan malaria di Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal mampu memberdayakan masyarakat sebagai sasaran program. Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008 27

2.7. Kerangka Konsep