Pengaruh Pengetahuan Terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Program

68 partisipasi masyatakat dalam pelaksanaan program malaria didukung oleh masyarakat yang mempunyai penghasilan yang cukup atau yang mampu secara ekonomi.

5.5. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Program

Pencegahan Malaria Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentase responden yang mempunyai pengetahuan kategori baik dan berpartisipasi dalam program pencegahan malaria lebih besar dibandingkan responden yang pengetahuannya kategori kurang tentang penyakit malaria. Hal menunjukkan faktor pengetahuan merupakan variabel yang mempengaruhi partisipasi masyarakat. Secara statistik juga menunjukkan ada pengaruh yang bermakna p0,05. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang program pencegahan penyakit malaria terkait dengan tingkat pendidikan masyarakat itu sendiri, artinya masyarakat dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi kemungkinan pengetahuannya tentang penyakit malaria juga semakin baik dibandingkan masyarakat yang berpendidikan rendah. Demikian juga dengan kondisi di Kecamatan Siabu menunjukkan bahwa sebagian responden berpendidikan menengah tamat SLTA sehingga pengetahuannya tentang penyakit malaria juga pada kategori baik. Melihat keberadaan pengetahuan masyarakat dikaitkan dengan program pencegahan penyakit malaria di daerah endemis seperti Kecamatan Siabu tentunya tidak cukup hanya sekedar mengetahui dan memahami. Karena kemauan masyarakat untuk Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008 69 berpartisipasi akan lebih baik apabila masyarakat sebagai sasaran program mampu mengaplikasikan dan menganalisis pelaksanaan program yang dilaksanakan pemerintah. Sesuai pendapat Notoatmodjo 2003 bahwa pengetahuan terdiri dari berbagai tingkatan yaitu: tahu know, memahami comprehension, aplikasi aplication, analisis analysis, sintesis synthesis, dan evaluasi evaluation. Mengacu kepada tingkatan pengetahuan yang disebutkan diatas dapat dijelaskan bahwa tingkatan pengetahuan masyarakat Kecamatan Siabu tentang penyakit malaria yang persentase terbesar pada kategori baik dapat dikelompokkan pada tingkatan mengetahui dan mampu memahami, namun secara keseluruhan tingkat pengetahuan responden pada kategori kurang dan belum sampai pada tahap mengaplikasikan, menganalisis, mensistesis ataupun mengevaluasi. 5.6. Pengaruh Sikap Terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Program Pencegahan Malaria Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentase responden yang mempunyai sikap kategori baik dan berpartisipasi dalam program pencegahan malaria lebih besar dibandingkan responden yang sikapnya kategori kurang terhadap penyakit malaria. Hal menunjukkan faktor sikap merupakan variabel yang mempengaruhi partisipasi masyarakat. Secara statistik juga menunjukkan ada pengaruh yang bermakna p0,05. Hal ini menunjukkan masyarakat yang mempunyai sikap yang baik tentang penyakit malaria berpartisipasi lebih besar dalam program pencegahan penyakit Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008 70 malaria. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003 bahwa sikap terdiri dari berbagai tingkatan seperti menerima, merespon, menghargai dan bertanggungjawab. Mengacu kepada tingkatan sikap yang disebutkan di atas dapat dijelaskan bahwa tingkatan sikap masyarakat Kecamatan Siabu terhadap penyakit malaria yang persentase terbesar pada kategori baik dapat dikelompokkan pada tingkatan menerima dan mampu merespon, namun kurang mampu menghargai ataupun bertanggung jawab. Secara keseluruhan sikap responden tergolong pada kategori kurang dalam program pencegahan penyakit malaria. Hal yang sama dilaporkan oleh Maulana 2003, bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat yang rendah terbukti secara statistik berhubungan dengan angka kejadian malaria, artinya masyarakat yang mempunyai pengetahuan yang rendah tentang penularan, pencegahan, dan pengobatan malaria mempunyai risiko menderita penyakit malaria. Melihat keberadaan sikap masyarakat dikaitkan dengan program pencegahan penyakit malaria di daerah endemis seperti Kecamatan Siabu tentunya tidak cukup hanya sekedar menerima dan merespon. Karena kemauan masyarakat untuk berpartisipasi akan lebih baik apabila masyarakat sebagai sasaran program mampu menghargai dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program yang dilaksanakan pemerintah. Selanjutnya Saifuddin 2004 melaporkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian malaria dengan keadaan saluran pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Hal ini ditandai dengan kondisi penderita malaria yang memiliki rumah dengan saluran pembuangan air limbah yang Letnan Dalimunthe: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, 2008. USU e-Repository © 2008 71 tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu sebesar 61,5. Aspek pengetahuan, sikap dan tindakan dalam pengelolaan lingkungan sangat menentukan keberhasilan penanggulangan penyakit malaria. Sejalan dengan Depkes RI 1999 bahwa pengetahuan masyarakat tentang modifikasi dan manipulasi lingkungan sebagai salah satu upaya yang bertujuan untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi tempat perindukan nyamuk tanpa menyebabkan pengaruh yang tidak baik terhadap kualitas lingkungan hidup manusia, dan menghasilkan suatu keadaan sementara yang tidak menguntungkan bagi vektor untuk berkembang biak di tempat perindukan nyamuk penyebab malaria perlu dikembangkan sebagai bentuk peningkatan partisipasi masyarakat dalam program pencegahan penyakit malaria.

5.7. Gambaran Pelayanan Kesehatan Terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Program Pencegahan Malaria