BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Beton ringan berpori aerated concrete telah dibuat dari campuran semen, pasir atau fly ash, CaCO
3
dan katalis Al, kemudian dikeringkan secara alami 7, 14, 21 dan 28 hari maupun dengan menggunakan Autoclave bertekanan 1,5 bar 20, 40
dan 60 menit. Karakteristik beton berpori sangat ditentukan oleh komposisi pasir silika maupun fly ash dari pembakaran batu bara pada PLTU Suralaya – Banten,
dan proses pengeringannya. Untuk mengetahui karakteristik beton tersebut maka perlu diukur besaran-besaran fisisnya antara lain: densitas, penyerapan air, kuat tekan,
kuat patah, konduktivitas termal, daya redam suara dan analisa mikrostrukturnya dengan menggunakan SEM dan XRD.
4.1. Densitas
Hasil pengukuran densitas beton ringan berpori aerated concrete yang berbasis campuran semen, pasir atau fly ash, CaCO
3
dan katalis Al, melalui proses pengeringan secara alami selama waktu: 7, 14, 21 dan 28 hari diperlihatkan pada
gambar 4.1.
31
Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009
USU Repository © 2008
0.6 0.9
1.2
10 20
30 40
50 6
D e
nsi tas
g c
1.5
m
3
Batas maksimum
Referensi beton berpori 7 hari
28 hari
14 hari 21 hari
Fly Ash massa Gambar 4. 1. Hubungan antara densitas terhadap penambahan fly ash massa
melalui proses pengeringan alami: 7, 14, 21 dan 28 hari Data Gambar 4.1, diperoleh dari tabel pada lampiran 1 yaitu: data pengukuran
densitas. Dari Gambar 4.1, terlihat bahwa densitas beton ringan berpori yang
dikeringkan secara alami diperoleh berkisar antara 0,728 – 1,414 gcm
3
. Sedangkan nilai densitas beton ringan berpori yang dikeringkan tanpa menggunakan Autoclave
Non AAC adalah berkisar 0,741 gcm
3
William V. Abbate, 2005. Menurut Siporex Oy, 2000, beton berpori yang diklasifikasikan sebagai beton ringan adalah
yang memiliki densitas 1 gcm
3
. Apabila batas atas dari nilai densitas yang diinginkan 1 gcm
3
, maka nilai yang memenuhi adalah pada komposisi: 40 fly ash dengan waktu pengeringan 7 hari, 50 fly ash dengan waktu pengeringan 14,
21dan 28 hari. Ternyata dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa, apabila waktu pengeringan atau pengerasan aging diperpanjang maka nilai densitas cenderung
meningkat. Artinya proses pengeringan sangat mempengaruhi kualitas beton tersebut. Perubahan nilai densitas yang diperoleh antara hari ke 14, 21 dan hari ke 28 pada
komposisi 50 fly ash relatif kecil, maka untuk penghematan disarankan waktu
Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009
USU Repository © 2008
pengeringan cukup dilakukan selama 14 hari, dimana nilai densitasnya masih 1 gcm
3
. Sebaliknya pada penambahan fly ash cenderung menurunkan nilai densitas pada beton ringan berpori. Peristiwa ini merupakan terjadinya reaksi antara CaO dan
SiO
2
yang terdapat pada fly ash dan membentuk komponen Tobermerite. Pada gambar 4. 2, ditunjukkan hasil pengukuran densitas dari beton ringan
berpori yang dikeringkan secara cepat dengan variasi waktu 20, 40 dan 60 menit yang menggunakan Autoclave bertekanan 1,5 bar. Dari gambar 4.2, terlihat bahwa densitas
beton ringan berpori yang dikeringkan secara cepat menggunakan Autoclave masing- masing selama 20, 40 dan 60 menit, diperoleh berkisar antara 0,740 – 1,280 gcm
3
. Sedangkan nilai densitas beton ringan berpori yang dikeringkan menggunakan
Autoclave AAC pada tekanan 12 bar adalah berkisar 0,575 gcm
3
William V. Abbate, 2005. Sebenarnya kualifikasi dari jenis beton ringan struktur adalah
memiliki densitas dalam rentang 1,44 – 1,84 gcm
3
NRMCA, 2000. Pada referensi lain, beton berpori yang diklasifikasikan sebagai beton ringan adalah yang memiliki
densitas 1 gcm
3
Siporex Oy, 2000. Kecenderungan pola yang diperoleh mirip dengan yang ditampilkan pada gambar 4. 1. Perbedaannya hanya pada waktu
pengeringan atau pengerasan aging yang relatif lebih cepat dibanding dengan cara alami konvensional dan peristiwa atau reaksi yang terjadi adalah sama saja. Sesuai
dengan tujuan penelitian, diharapkan nilai densitas yang diperoleh 1 gcm
3
, maka nilai yang memenuhi adalah pada komposisi: 35 fly ash dengan waktu
pengeringan 20 menit, 20 fly ash dengan waktu pengeringan 40 dan 60 menit.
Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009
USU Repository © 2008
Batas maksimum
0.4 0.6
0.8 1.0
1.2
10 20
30 40
50 60
Fly Ash berat
Densitas gcm
3
Gambar 4.2. Hubungan antara densitas terhadap penambahan fly ash massa melalui proses pengeringan Autoclave: 20, 40 dan 60 menit
20 menit 40 menit
Referensi beton berpori 60 menit
1.4
ma Fly Ash massa
Perbedaan nilai densitas beton ringan berpori yang diperoleh dengan pengeringan cepat antara 40 dan 60 menit dengan komposisi 20 fly ash adalah relatif kecil,
maka disarankan waktu pengeringan cukup dilakukan selama 40 menit. Pemikiran ini berdasarkan azas penghematan, karena nilai densitas target 1 gcm
3
telah terpenuhi.
4. 2. Penyerapan Air