2. Tujuan Penelitian 3. Perumusan Masalah 4. Batasan Masalah 5. Manfaat Penelitian

cara tersebut yang paling ekonomis adalah penggunaan katalis Al, dengan adanya katalis Al maka akan terjadi reaksi eksotermal antara CaO dengan SiO 2. Akibat reaksi tersebut akan timbul panas sehingga pada saat panas timbul gelembung-gelembus gas H 2 O dan CO 2 akan menghasilkan pori-pori dalam struktur beton Siporex Oy, 2000. Teknologi pembuatan beton ringan berpori sudah dikembangkan oleh perusahaan Perancis dan Hebel dalam skala besar. Tentu saja teknologi yang digunakan cocok sekali untuk kapasitas produksi yang sangat besar. Dalam proses agingnya menggunakan tekanan uap yang sangat tinggi 12 bar sehingga memerlukan steam generator boiler dan investasinya sangat besar Aerated autoclaved concrete. Teknologi ini tidak memungkinkan untuk dilakukan pada industri skala menengah kebawah. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dicoba untuk membuat beton berpori menggunakan bahan limbah fly ash sebagai sumber silika. Kemudian dilanjutkan dengan proses aging dengan tekanan uap rendah 2 bar dan atau dengan proses aging alami tanpa tekanan uap. Melalui proses aging dengan tekanan uap rendah dan atau proses aging alami tanpa tekanan uap akan dapat mereduksi biaya produksi yang cukup besar, tetapi tetap kualitas beton berpori masih sama. Dengan demikian industri menengah kebawah mampu memproduksi beton berpori dengan biaya produksi yang lebih murah.

1. 2. Tujuan Penelitian

Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009 USU Repository © 2008 1. Menguasai teknik pembuatan beton ringan berpori aerated concrete dengan densitas 1gcm 3 melalui suatu penggunaan katalis Al dan pemakaian bahan limbah fly ash. 2. Mengetahui pengaruh komposisi silika fly ash serta pengaruh proses aging tekanan uap rendah 2 bar dan proses aging secara alami terhadap karakteristik beton berpori.

1. 3. Perumusan Masalah

Bagaimana membuat beton ringan yang berpori aerated concrete menggunakan campuran semen, pasir atau fly ash, CaCO 3 dan katalis Al, serta melalui proses pengeringan secara alami 28 hari maupun dengan cara pengeringan cepat menggunakan Autoclave, sehingga diharapkan diperolehnya beton berpori dengan densitas 1gcm 3 . Pada topik ini bahwa variasi komposisi akan menentukan sekali sifat fisis, mekanis dan termal dari beton berpori. Oleh karena itu perlu dilakukan variasi komposisi bahan baku yang dipergunakan.

1. 4. Batasan Masalah

Penelitian ini menggunakan fly ash yang berasal dari pembakaran batu bara pada PLTU Suralaya Banten. Variabel yang mempengaruhi karakteristik beton berpori adalah komposisi dari pasir silika maupun komposisi fly ash serta variasi proses pengeringan. Ada dua macam proses pengeringan yang digunakan antara lain: Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009 USU Repository © 2008 pengeringan alami, yaitu: 7, 14, 21 dan 28 hari. Pengeringan cepat menggunakan Autoclave bertekanan 1,5 bar dalam waktu: 20, 40 dan 60 menit.

1. 5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang cara pembuatan beton berpori atau aerated concrete dan teknik karakterisasinya sebagai komponen bahan bangunan. Dengan dilakukan penelitian ini, tentu akan diketahui sejauh mana material ini dapat diterapkan.

1. 6. Hipotesa