10 fly ash dan apabila dari 10 fly ash maka penyusutannya berada dibawah nilai standar. Sedangkan untuk waktu pengerasan selama 14, 21 dan 28 hari,
penambahan fly ash dapat mencapai maksimum 60 berat.
4. 6. Konduktivitas Panas
Pengujian daya hantar panas thermal conductivity beton ringan berpori dilakukan dengan menggunakan Kalorimeter dan mengacu pada ASTM C 177 –
1997. Pengujian konduktivitas panas atau daya hantar panas beton ringan berpori hanya dilakukan pada komposisi tertentu saja terbaik, yaitu:
1. 50 fly ash dan 10 pasir, dikeringkan secara alami dengan waktu
pengerasan selama 14 hari. 2. 30
fly ash dan 30 pasir, dikeringkan secara cepat dengan menggunakan Autoclave, waktu pengerasan selama 40 menit.
Pada gambar 4.11, ditunjukkan hubungan antara temperatur terhadap waktu, untuk menentukan T
1
, T
2
dan dTdt dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara alami selama 14 hari. Dari data pengukuran dan kurva tersebut
diperoleh besaran fisis, seperti diperlihatkan pada tabel 4. 1.
Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 4.1. Data hasil pengukuran besaran-besaran untuk menentukan daya hantar panas dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara alami selama 14
hari
Besaran yang diukur Nilai
Satuan
Massa pelat alas kuningan, m 1,8
Kg Panas jenis pelat alas kuningan, Cp
0,09 k.kalkg
o
C Slope, dTdt
0,011
o
Cdetik Tebal beton ringan berpori, X
0,005 M
Diameter beton ringan berpori, d 0,1
M Luas penampang beton ringan berpori, A
0,00785 m
2
Temperatur pelat alas ketel uap steady state, T
1
81
o
C Temperatur pelat alas kuningan steady state, T
2
61
o
C
Dengan mensubsitusi besaran yang diukur seperti terlihat pada tabel 4. 1 ke dalam
persamaan 2. 9, maka diperoleh nilai konduktivitas termal, K = 0,237 Wm.
o
K.
Gambar 4.11. Hubungan antara temperatur terhadap waktu untuk menentukan T
1
, T
2
, dan dTdt dari beton ringan berpori dengan komposisi 50 fly ash dan
10 pasir, dikeringkan secara alami selama 14 hari
20 40
60 80
100
600 1200
1800 2400
3000 3600
Waktu detik T
e m
p erat
u r
C
dTdt = 0,011 T
1
T
2
Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009
USU Repository © 2008
Pada gambar 4.12, ditunjukkan hubungan antara temperatur terhadap waktu, untuk menentukan T
1
, T
2
dan dTdt dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara cepat menggunakan Autoclave bertekanan 1,5 bar selama 40
menit. Dari data pengukuran dan kurva tersebut diperoleh besaran fisis, seperti diperlihatkan pada tabel 4. 2.
Tabel 4.2. Data hasil pengukuran besaran-besaran untuk menentukan daya hantar panas dari beton ringan berpori yang dikeringkan menggunakan
autoclave selama 40 menit
Besaran yang diukur Nilai
Satuan
Massa pelat alas kuningan, m 1,8
kg Panas jenis pelat alas kuningan, Cp
0,09 k.kalkg
o
C Slope, dTdt
0,0117
o
Cdetik Tebal beton ringan berpori, X
0,005 m
Diameter beton ringan berpori, d 0,1
m Luas penampang beton ringan berpori, A
0,00785 m
2
Temperatur pelat alas ketel uap steady state, T
1
81
o
C Temperatur pelat alas kuningan steady state, T
2
65
o
C
Dengan cara yang sama dengan mensubsitusi besaran – besaran pada pada tabel 4. 2 ke dalam persamaan 2. 9, maka diperoleh nilai konduktivitas termal, K = 0,314
Wm.
o
K. Sedangkan nilai konduktivitas untuk bahan bangunan, jenis bata biasa
adalah berkisar 0,69 Wm
o
K Holman, J. P., 1997.
Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009
USU Repository © 2008
4. 7. Daya Redam Suara