3. Kuat Tekan Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete(Beton Berpori)

Perubahan nilai penyerapan air dari beton ringan berpori pada proses pengeringan dengan menggunakan Autoclave antara 40 menit dan 60 menit menjadi tidak signifikan. Oleh karena besarnya penyerapan air sudah 50 , untuk itu disarankan cukup dilakukan selama 40 menit saja, agar penghematan dilakukan.

4. 3. Kuat Tekan

Pada gambar 4. 5, terlihat bahwa kuat tekan dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara alami: 7, 14, 21 dan 28 hari, adalah berkisar antara 0,60 – 6,42 MPa. Berdasarkan referensi Yothin Ungkoon, 2007, nilai kuat tekan dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara alami adalah sebesar 1,6 MPa. Nilai kuat tekan beton ringan struktural adalah berkisar 1900 psi atau 13,1 MPa Carolyn Schierhorn, 2008. 2 3 5 6 8 10 20 30 40 50 60 Kuat Tekan M pa 28 hari 7 hari 14 hari Gambar 4. 5. Hubungan antara kuat tekan terhadap penambahan fly ash massa melalui proses pengeringan alami: 7, 14, 21 dan 28 hari Referensi beton berpori 21 hari Fly Ash massa Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009 USU Repository © 2008 Dari hasil pengukuran memperlihatkan bahwa penambahan fly ash cenderung menurunkan kuat tekan pada beton ringan berpori. Pada waktu pengeringan selama 7 hari jumlah fly ash yang boleh ditambahkan maksimal 40, apabila melebihi maka kekuatannya berada dibawah standar. Sedangkan untuk waktu pengeringan 14, 21 dan 28 hari jumlah fly ash dapat ditambahkan sampai komposisi maksimum. Demikian pula sebaliknya penambahan waktu pengerasan cenderung dapat meningkatkan kekuatan tekannya. Apabila dilihat dari hasil kuat tekan untuk beton ringan berpori dengan proses pengeringan alami antara 14, 21 dan 28 hari relatif tidak signifikan, oleh karena itu disarankan cukup dilakukan selama 14 hari saja. Pada gambar 4. 6, ditunjukkan hasil pengukuran kuat tekan dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara cepat dengan variasi waktu: 20, 40 dan 60 menit, dengan menggunakan Autoclave bertekanan 1,5 bar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan yang diperoleh sekitar 1,67 – 6,57 MPa. Sedangkan berdasarkan referensi untuk beton ringan berpori yang dikeringkan secara cepat dengan menggunakan Autoclave bertekanan sebesar 12 bar adalah sekitar 4,3 MPa Yothin Ungkoon, 2007. Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009 USU Repository © 2008 mbar 4. 6. Hubungan antara kuat tekan terhadap penambahan fly ash massa melalui proses pengeringan Autoclave: 20, 40 dan 60 menit 1 3 5 7 10 20 30 40 50 60 K u at T ekan M P a Referensi beton berpori 20 menit 40 menit 60 menit Fly Ash massa Ga Hasil pengujian untuk beton ringan berpori dengan proses pengeringan cepat menggunakan Autoclave, masing-masing untuk 40 dan 60 menit, nilai kuat tekannya relatif hampir sama, oleh karena itu cukup dilakukan selama 40 menit saja. Pada proses pengeringan selama 20 menit, jumlah fly ash yang boleh ditambahkan sebesar 20, apabila melebihi maka kekuatannya berada dibawah standar. Kecuali pada 40 dan 60 menit, jumlah fly ash yang dapat ditambahkan sebaiknya tidak lebih dari 30 berat. Berdasarkan dari hasil diatas, dapat dinyatakan bahwa pada proses produksi mass product dari beton ringan berpori dapat dipercepat dari 28 hari alami menjadi 40 menit dengan bantuan Autoclave yang diberi tekanan tertentu. Kemudian penggunaan fly ash dapat mengurangi pemakaian pasir maksimum sekitar 30 untuk Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009 USU Repository © 2008 pembuatan beton ringan berpori, sehingga dapat menekan biaya produksinya. Disamping itu dengan bobot beton yang ringan maka handling dan pemasangannya akan jauh lebih mudah dan relatif lebih cepat. 4. 4. Kuat Patah