Perubahan nilai penyerapan air dari beton ringan berpori pada proses pengeringan dengan menggunakan Autoclave antara 40 menit dan 60 menit menjadi tidak
signifikan. Oleh karena besarnya penyerapan air sudah 50 , untuk itu disarankan cukup dilakukan selama 40 menit saja, agar penghematan dilakukan.
4. 3. Kuat Tekan
Pada gambar 4. 5, terlihat bahwa kuat tekan dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara alami: 7, 14, 21 dan 28 hari, adalah berkisar antara 0,60 – 6,42
MPa. Berdasarkan referensi Yothin Ungkoon, 2007, nilai kuat tekan dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara alami adalah sebesar 1,6 MPa. Nilai kuat
tekan beton ringan struktural adalah berkisar 1900 psi atau 13,1 MPa Carolyn Schierhorn, 2008.
2 3
5 6
8
10 20
30 40
50 60
Kuat Tekan
M pa
28 hari
7 hari 14 hari
Gambar 4. 5. Hubungan antara kuat tekan terhadap penambahan fly ash massa melalui proses pengeringan alami: 7, 14, 21 dan 28 hari
Referensi beton berpori 21 hari
Fly Ash massa
Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009
USU Repository © 2008
Dari hasil pengukuran memperlihatkan bahwa penambahan fly ash cenderung menurunkan kuat tekan pada beton ringan berpori. Pada waktu pengeringan selama 7
hari jumlah fly ash yang boleh ditambahkan maksimal 40, apabila melebihi maka kekuatannya berada dibawah standar. Sedangkan untuk waktu pengeringan 14, 21
dan 28 hari jumlah fly ash dapat ditambahkan sampai komposisi maksimum. Demikian pula sebaliknya penambahan waktu pengerasan cenderung dapat
meningkatkan kekuatan tekannya. Apabila dilihat dari hasil kuat tekan untuk beton ringan berpori dengan proses pengeringan alami antara 14, 21 dan 28 hari relatif tidak
signifikan, oleh karena itu disarankan cukup dilakukan selama 14 hari saja. Pada gambar 4. 6, ditunjukkan hasil pengukuran kuat tekan dari beton ringan
berpori yang dikeringkan secara cepat dengan variasi waktu: 20, 40 dan 60 menit, dengan menggunakan Autoclave bertekanan 1,5 bar. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa nilai kuat tekan yang diperoleh sekitar 1,67 – 6,57 MPa. Sedangkan berdasarkan referensi untuk beton ringan berpori yang dikeringkan secara cepat
dengan menggunakan Autoclave bertekanan sebesar 12 bar adalah sekitar 4,3 MPa Yothin Ungkoon, 2007.
Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009
USU Repository © 2008
mbar 4. 6. Hubungan antara kuat tekan terhadap penambahan fly ash massa melalui proses pengeringan Autoclave: 20, 40 dan 60 menit
1 3
5 7
10 20
30 40
50 60
K u
at T
ekan M
P a
Referensi beton berpori
20 menit 40 menit
60 menit
Fly Ash massa Ga
Hasil pengujian untuk beton ringan berpori dengan proses pengeringan cepat menggunakan Autoclave, masing-masing untuk 40 dan 60 menit, nilai kuat tekannya
relatif hampir sama, oleh karena itu cukup dilakukan selama 40 menit saja. Pada proses pengeringan selama 20 menit, jumlah fly ash yang boleh ditambahkan sebesar
20, apabila melebihi maka kekuatannya berada dibawah standar. Kecuali pada 40 dan 60 menit, jumlah fly ash yang dapat ditambahkan sebaiknya tidak lebih dari 30
berat. Berdasarkan dari hasil diatas, dapat dinyatakan bahwa pada proses produksi
mass product dari beton ringan berpori dapat dipercepat dari 28 hari alami menjadi 40 menit dengan bantuan Autoclave yang diberi tekanan tertentu. Kemudian
penggunaan fly ash dapat mengurangi pemakaian pasir maksimum sekitar 30 untuk
Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009
USU Repository © 2008
pembuatan beton ringan berpori, sehingga dapat menekan biaya produksinya. Disamping itu dengan bobot beton yang ringan maka handling dan pemasangannya
akan jauh lebih mudah dan relatif lebih cepat.
4. 4. Kuat Patah