Kuat Patah Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete(Beton Berpori)

pembuatan beton ringan berpori, sehingga dapat menekan biaya produksinya. Disamping itu dengan bobot beton yang ringan maka handling dan pemasangannya akan jauh lebih mudah dan relatif lebih cepat. 4. 4. Kuat Patah Pada gambar 4. 7, terlihat bahwa nilai kuat patah dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara alami: 7, 14, 21 dan 28 hari, adalah berkisar antara 0,116 – 3,78 MPa. Sedangkan menurut literatur Yothin Ungkoon, 2007, kuat patah dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara alami adalah sekitar 0,59 MPa. 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 10 20 30 40 50 60 K u at P a tah M pa Referensi beton berpori 7 hari 14 hari 28 hari 21 hari Fly Ash massa Gambar 4. 7. Hubungan antara kuat patah terhadap penambahan fly ash massa melalui proses pengeringan alami: 7, 14, 21 dan 28 hari Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009 USU Repository © 2008 Ternyata dari kurva yang diperoleh menunjukkan bahwa kuat patah beton ringan berpori berbanding terbalik terhadap penambahan fly ash dan berbanding lurus terhadap waktu pengerasan. Untuk waktu pengerasan selama 7 hari, jumlah fly ash yang dapat ditambahkan maksimal sebanyak 30, dan apabila fly ash 30 maka nilai kuat patahnya berada dibawah nilai standar. Kecuali pada waktu pengerasan 14, 21 dan 28 hari jumlah fly ash yang dapat ditambahkan bisa mencapai maksimum 60 berat. Sedangkan pada gambar 4. 8, ditunjukkan hasil pengukuran kuat patah dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara cepat menggunakan Autoclave bertekanan 1,5 bar dengan variasi waktu: 20, 40 dan 60 menit. Dari gambar 4. 8, menunjukkan bahwa beton ringan berpori melalui pengeringan dengan autoclave selama 20, 40 dan 60 menit, menghasilkan kuat patah berkisar antara 0,53 – 4,63 MPa. Nilai kuat patah dari beton ringan berpori yang dikeringkan secara cepat dengan menggunakan autoclave pada tekanan 12 bar adalah sebesar 1,06 MPa Yothin Ungkoon, 2007. Nilai kuat patah beton ringan berpori yang diperoleh berbanding terbalik terhadap penambahan fly ash dan berbanding lurus terhadap waktu pengerasan. Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009 USU Repository © 2008 1 2 3 4 5 10 20 30 40 50 60 Fly Ash berat K u a t P a ta h M P a Gambar 4. 8. Hubungan antara kuat patah terhadap penambahan fly ash massa melalui proses pengeringan Autoclave: 20, 40 dan 60 menit Referensi beton berpori 60 menit 40 menit 20 menit Fly Ash massa Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya kesamaan antara kuat tekan dan kuat patah dari beton ringan berpori. Kesamaannya adalah penambahan fly ash diperkenankan hanya sebesar 30 , untuk waktu pengerasan 20 menit dengan menggunakan autoclave pada tekanan 1,5 bar. Kecuali pada waktu pengerasan 40 dan 60 menit, relatif aman karena kekuatannya berada di atas batas kuat patah beton ringan berpori standar. Untuk waktu pengeringan 40 dan 60 menit, perubahannya tidak begitu signifikan, karena besarnya nilai kuat patah beton ringan jauh di atas kurva standar. Oleh karena itu untuk penghematan, disarankan watu pengeringan cukup dilakukan selama 40 menit saja dengan menggunakan Autoclave Suarni Nasution : Efek Komposisi Dan Aging Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisis Pada Pembuatan Aerated Concrete Beton Berpori, 2009 USU Repository © 2008

4. 5. Penyusutan