lahir pada tanggal yang sama dengan tanggal dicatatnya Jaminan Fidusia dalam buku daftar Fidusia.”
Sertifikat Jaminan Fidusia merupakan salinan buku Daftar Fidusia dan karenanya memuat catatan apa yang dicatat di dalamnya sesuai dengan Pasal 13 ayat
2. Ini merupakan hal baru karena selama ini atas Jaminan Fidusia yang didasarkan atas hukum kebiasaan dan yurisprudensi yang tidak didaftarkan maupun yang
didasarkan atas Pasal 15 Undang-undang No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun yang wajib didaftarkan tetapi tidak diterbitkan sertifikatnya.
95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
95
J.Satrio, Op.Cit., hal. 254-255.
Herly Gusti Meliana Siagian : Peranan Notaris Dalam Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia Pada Perum Pegadaian Studi Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama, 2009
USU Repository © 2008
1. Kewenangan notaris memang telah ditentukan oleh Pasal 1 Undang-undang Nomor
30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, dimana kewenangan itu juga terbatas. Dalam perjanjian kredit angsuran sistem fidusia ini, notaris memiliki kewenangan
untuk membuat perjanjian kredit angsuran sistem fidusia pada Perum Pegadaian sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Suatu pemikiran yang baik oleh Perum Pegadaian untuk meningkatkan kinerjanya
dengan mengeluarkan produk selain kredit gadai yaitu kredit angsuran sistem fidusia. Dengan adanya kredit angsuran sistem fidusia ini, para nasabah tidak harus
memilih kredit gadai yang mengharuskan objek gadai berada dalam kekuasaan Perum Pegadaian. Kredit angsuran sistem fidusia ini mengatur para pihak
khususnya Perum Pegadaian untuk tidak menguasai objek jaminan milik nasabahnya. Hal itu sangat membantu nasabah untuk lebih meningkatkan
kesejahteraan hidupnya dari segi ekonomi, karena objek jaminan itu masih tetap dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk keperluan usahanya, dengan harapan dan
kewajiban agar kredit dapat dibayar sesuai perjanjian. 3.
Peranan notaris tidaklah selalu dominan disetiap perbuatan hukum, salah satunya pada perjanjian kredit baik di perbankan maupun di pegadaian. Dimana perjanjian
kredit tersebut umumnya telah dibuat sesuai dengan kehendak pihak kreditur. Namun, untuk nilai kredit tertentujumlahnya besar Perum Pegadaian
mengharuskan perjanjian kredit angsuran sistem fidusia tersebut dibuat langsung oleh notarisbersifat otentik. Sedangkan untuk perjanjian kredit angsuran sistem
fidusia dengan nilai kredit yang kecil, Perum Pegadaian hanya melegalisasi perjanjian kredit angsuran sistem fidusia tersebut. Sedangkan untuk
108
Herly Gusti Meliana Siagian : Peranan Notaris Dalam Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia Pada Perum Pegadaian Studi Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama, 2009
USU Repository © 2008
pengikatanpembebanan objek jaminan yang merupakan perjanjian tambahanikutan dari perjanjian kredit angsuran sistem fidusia itu, peran notaris
sangat diperlukan untuk melakukan pendaftaran ke bagian pendaftaran fidusia di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM RI setempat. Hal itu dilakukan
agar Perum Pegadaian memperoleh kedudukan atau hak yang diutamakan dari pihak lain atas objek jaminan fidusia tersebut.
B. Saran