Latar Belakang Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, MHum.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberadaan notaris sebagai pekerja jasa diberi kewenangan oleh negara untuk membuat akta otentik dan selanjutnya mewakili negarapemerintah dalam kompetensi hubungan hukum privat yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Keberadaan notaris dalam hal ini benar-benar begitu berperan karena notaris dalam kapasitasnya yang dipercaya untuk membuat akta otentik, dengan sendirinya juga dipandang sebagai pejabat umum yang selalu berusaha mencegah terjadinya konflik. Profesi notaris merupakan instansi yang membuat akta-akta yang menimbulkan alat-alat pembuktian tertulis dan mempunyai sifat otentik. Dalam hal ini notaris harus aktif dalam pekerjaannya, dan bersedia melayani masyarakat dimanapun juga, notaris tidak hanya melayani masyarakat perkotaan tapi juga harus melayani masyarakat pedesaan sekalipun ia harus mengeluarkan tenaga dan materil yang tidak sedikit untuk melayani masyarakat yang membutuhkan jasa notaris. “Alat pembuktian itu dapat membuktikan dengan sah dan kuat tentang suatu peristiwa hukum sehingga menimbulkan lebih banyak kepastian hukum Rechtszerkerheid”. 1 1 R. Soegondo Notodisoerjo, Hukum Notariat di Indonesia, PT. Raja Grapindo Persada, Jakarta, 1993, hal. 7. Herly Gusti Meliana Siagian : Peranan Notaris Dalam Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia Pada Perum Pegadaian Studi Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama, 2009 USU Repository © 2008 Notaris sebagai ahli dalam bidang hukum dapat memberi bantuannya, baik dengan nasehat-nasehat yang diberikan olehnya kepada mereka yang membutuhkan, maupun dengan penyusunan akta-akta yang sedemikian rupa, sehingga dapat dicapai apa yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang membutuhkan jasa notaris. Dalam penyusunan akta itulah terletak keterampilan dan seni dari seorang notaris dalam menerapkan hukum, sehingga dapat memenuhi maksud dan keinginan dari pihak- pihak yang membuat perjanjian, tanpa meninggalkan hukum yang berlaku bahkan dengan demikian dapat menimbulkan kasus-kasus hukum baru neubuilding dan mencari penyelesaian-penyelesaian dimana hukum undang-undang tidak mengatur secara jelas mengenai suatu kasus, sehingga dengan demikian notaris ikut serta menemukan hukum baru rechtsranding dengan memperhatikan segala hal yang menyangkutnya, antara lain hal-hal yang menyangkut tata hidup masyarakat. Peranan seorang notaris senantiasa diperlukan oleh masyarakat, terlebih masyarakat yang sedang membangun bahkan setiap individu memerlukan jasa notaris. Sebagai ilustrasi, jika seseorang akan melangsungkan perkawinan dapat mempergunakan jasa seorang notaris dengan meminta untuk dibuatkan perjanjian kawin. Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mendirikan suatu badan usaha, perjanjian jual-beli, tukar menukar, perjanjian kredit dan lain sebagainya. Bahkan seseorang yang akan berwasiat sebelum meninggal dunia, menuangkan kehendak terakhirnya dalam akta wasiat yang dibuat dihadapan seorang notaris. Demikian pula seseorang yang telah meninggal dunia, para ahli waris menyelesaikan pembagian hak warisnya juga dibuat dengan akta pemisahan dan pembagian warisan. Herly Gusti Meliana Siagian : Peranan Notaris Dalam Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia Pada Perum Pegadaian Studi Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama, 2009 USU Repository © 2008 1 Jadi, semenjak seseorang lahir sampai meninggal dunia senantiasa selalu tersentuh dan terkait dengan jasa notaris. Perekonomian Indonesia sekarang ini masih mengalami keterpurukan karena dilanda krisis, sehingga mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingginya kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, sementara pendapatan sebagian besar masyarakat masih relatif rendah. Akibatnya banyak anggota masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun membuka atau memperluas bidang usahanya. Untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit sehingga setiap anggota masyarakat berusaha dengan berbagai macam cara untuk menyelesaikan masalah keuangannya masing-masing. Salah satu cara yang lazim dilakukan masyarakat adalah dengan menggadaikan harta benda miliknya kepada lembaga pegadaian. Di Indonesia satu-satunya lembaga pegadaian yang resmi dan didirikan oleh pemerintahan dinamakan Perusahaan Umum Perum Pegadaian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2000 Tentang Perusahaan Umum Perum Pegadaian, Perum Pegadaian adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang merupakan lembaga keuangan non bank, yang memberikan jasa pelayanan kredit berdasarkan hukum gadai dan berlaku untuk siapa saja dengan syarat jaminan berupa benda-benda bergerak. Masyarakat yang membutuhkan dana diwajibkan menyerahkan benda bergerak sebagai jaminan kepada Perum Pegadaian. Herly Gusti Meliana Siagian : Peranan Notaris Dalam Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia Pada Perum Pegadaian Studi Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama, 2009 USU Repository © 2008 Meskipun banyak lembaga keuangan yang menawarkan pinjaman atau kredit, namun Perum Pegadaian tetap menjadi pilihan masyarakat yang membutuhkan dana, karena lembaga ini mampu menyediakan dana secara cepat dengan prosedur yang mudah. Hal ini sesuai dengan semboyan dari Perum Pegadaian itu sendiri yaitu, “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Perum Pegadaian sudah ada lebih dari 100 seratus tahun di kancah keuangan Indonesia. Perum Pegadaian hadir sebagai institusi penyedia pembiayaan jangka pendek dengan syarat mudah yang tidak bertele-tele. Cukup dengan membawa agunan, seseorang bisa mendapatkan pinjaman sesuai dengan nilai taksiran barang tersebut. Agunan itu bisa berbentuk apa saja asalkan berupa benda bergerak dan bernilai ekonomis. Di samping itu, pemohon juga perlu menyerahkan surat kepemilikan dan identitas diri. Sekarang perum pegadaian banyak menawarkan produk-produk lain, Perum Pegadaian memiliki kebijakan pemberian pinjaman dalam rentang nilai dari Rp. 5000,- lima ribu rupiah sampai Rp. 20.000.000,- dua puluh juta rupiah per surat gadai. Perhitungan bunga dilakukan setiap 15 lima belas hari. Sebagai contoh, penggadai yang menerima uang sebesar Rp. 40.000,- empat puluh ribu rupiah hanya perlu membayar pokok plus bunga pinjaman 1,25 satu koma dua puluh lima persen bila bisa menebus barangnya sebelum masa 15 lima belas hari. Perum Pegadaian selalu memberikan alternatif penyelesaian termudah bagi peminjam penggadai dalam membayar kredit. Selalu ada kesempatan bagi nasabah untuk memperpanjang masa pinjaman, mencicil pokok, atau membayar bunga pinjaman saja. Kemudahan ini membuatnya lebih fleksibel dibandingkan pinjaman bank pada umumnya. Pinjaman bank relatif lebih sulit untuk diperpanjang atau untuk dinegosiasikan peninjauan ulang pembayarannya. 2 Produk-produk Pegadaian sudah semakin beragam dengan dikeluarkannya 2 dua produk dengan mekanisme penyaluran kredit usaha mikro dan usaha kecil, 2 www.sinarharapan.co.idekonomieurekahtml, diakses tanggal 18 Januari 2008. Herly Gusti Meliana Siagian : Peranan Notaris Dalam Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia Pada Perum Pegadaian Studi Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama, 2009 USU Repository © 2008 kedua produk tersebut adalah Kredit Angsuran Sistem Fidusia Kreasi dan Kredit Angsuran Gadai Krasida. a. Kreasi adalah pemberian pinjaman uang yang ditujukan kepada para pengusaha mikro dan kecil dengan menggunakan konstruksi penjaminan kredit atas dasar fidusia. Kredit atas dasar fidusia merupakan pengikatan jaminan dengan lembaga pengikatan jaminan yang sempurna dan memberikan hak yang preferent kepada kreditur, dalam hal ini adalah lembaga jaminan atau fidusia. Kredit dengan fitur fidusia, bagi kreditur dan debitur merupakan jaminan yang ‘ideal’. Bagi kreditur uang yang dilepaskan tetap terjamin. Sedangkan bagi debitur prosedur mendapatkan uang lebih mudah dan yang paling penting lagi adalah barang jaminan tetap dapat digunakan untuk menjalankan segala aktivitas. b. Krasida adalah pemberian pinjaman uang kepada para pengusaha mikro dan kecil dengan menggunakan konstruksi penjaminan kredit atas dasar gadai. Faktor pertimbangan utama dalam pemberian pinjaman tetap dilihat dari analisa cashflow-nya. Maksimum pinjaman untuk setiap nasabah meski memiliki beberapa unit usaha adalah Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah untuk usaha mikro dan Rp. 250.000.000,- dua ratus lima puluh juta rupiah untuk usaha skala kecil. c. Kredit serba guna Kresna merupakan pengembangan kredit golongan E yang biasanya dimanfaatkan oleh intern pegawai pengadaian. Sampai saat ini Kresna baru bisa diambil oleh pegawai pegadaian. 3 Salim HS, mengatakan bahwa : Dengan berjalannya waktu, produk ini bisa diperluas untuk dimanfaatkan oleh pegawai instansi lain di luar pegadaian. Kresna dimasa datang akan dikembangkan menjadi produk yang bisa dimanfaatkan untuk cicilan kendaraan bermotor. Namun untuk sementara waktu ini Kresna hanya ditujukan untuk pemberian pinjaman uang kepada para pegawai Perum Pegadaian dan dilunasi dengan cara mengangsur setiap bulan selama jangka waktu kredit dengan dibebani sewa modal sebesar 1,25 satu koma dua puluh lima persen flat per bulan atau 15 lima belas persen per tahun. 4 Perjanjian kredit dengan jaminan gadai pada Perum Pegadaian dibuat dengan perjanjian tertulis antara Perum Pegadaian dengan nasabah. Ketentuan tersebut dapat 3 www.sinarharapan.co.id_lelang_perum_pegadaian, diakses_tanggal 20 Maret 2008. 4 Salim, HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hal. 89. Herly Gusti Meliana Siagian : Peranan Notaris Dalam Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia Pada Perum Pegadaian Studi Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama, 2009 USU Repository © 2008 diketahui bahwa dalam setiap adanya gadai suatu barang, Perum Pegadaian telah menentukan harus adanya Surat Bukti Kredit SBK. SBK ini diterbitkan oleh Perum Pegadaian dan sengaja dibuat sebagai media atau piranti perikatan serta dijadikan alat bukti untuk kedua belah pihak. Di dalam SBK nantinya untuk saling memantau diantara pihak, apakah prestasi telah dijalankan atau bahkan telah terjadi wanprestasi. Bahkan apabila ada pihak yang dirugikan telah memiliki alat bukti untuk mengajukan suatu tuntutan kepada pihak lain. Mengenai isi perjanjian dan syarat-syarat kredit gadai yang dituangkan dalam Surat Bukti Kredit SBK gadai, pada dasarnya telah ditentukan secara sepihak oleh Perum Pegadaian. Kepada calon nasabah hanya dimintakan pendapatnya apakah menerima syarat-syarat yang ada dalam formulir itu atau tidak. “Perjanjian yang dibuat secara sepihak dan pihak lainnya hanya mempunyai pilihan untuk menerima atau menolak perjanjian tersebut tanpa diberi kesempatan untuk merundingkan isinya disebut dengan perjanjian baku”. 5 Dengan demikian, perjanjian kredit gadai pada Perum Pegadaian yang dituangkan dalam SBK dapat juga dikatakan sebagai suatu perjanjian baku. Dari uraian tersebut di atas maka tugas dan fungsi notaris dalam membuat perjanjian kredit pada Perum Pegadaian adalah hanya sebagai mengetahui dan melegalisasi serta mendaftarkannya ke kantor fidusia di Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia. 5 Suharmoko, Hukum Perjanjian : Teori dan Analisa Kasus, Kencana Prenada Media Group, 2004, hal. 124. Herly Gusti Meliana Siagian : Peranan Notaris Dalam Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia Pada Perum Pegadaian Studi Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama, 2009 USU Repository © 2008 Dengan demikian luasnya peranan notaris tersebut, menjadi hal yang cukup menarik untuk dibahas dan diteliti, maka penulis membuat penelitian mengenai suatu kajian terhadap peranan notaris dalam perjanjian kredit angsuran sistem fidusia di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama.

B. Permasalahan