Pengertian Jaminan Fidusia Analisis Data

keterlibatan pihak ketiga menyebabkan pengikatan dalam bentuk cessie masih dipergunakan dalam praktek oleh sebagian perbankan.

BAB III BENDA-BENDA YANG DAPAT DIJADIKAN JAMINAN

KREDIT FIDUSIA

A. Pengertian Jaminan Fidusia

Fidusia berasal dari kata “fides” yang artinya kepercayaan. Sesuai dengan arti kata ini, maka hubungan hukum antara debitur pemberi fidusia dan kreditur penerima fidusia merupakan hubungan hukum yang berdasarkan kepercayaan. 53 53 Mustafa Siregar, Op.Cit., hal.9. Herly Gusti Meliana Siagian : Peranan Notaris Dalam Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia Pada Perum Pegadaian Studi Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama, 2009 USU Repository © 2008 Dalam Pasal 1 butir 1 UUJF telah disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Fidusia adalah “pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.” Sedangkan pengertian Jaminan Fidusia menurut UUJF Pasal 1 butir 2 adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan Pemberi Fidusia, sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Penerima Fidusia terhadap kreditur lainnya. Dengan demikian, bahwa dari pengertian di atas ada beberapa prinsip utama dari Jaminan Fidusia menurut Munir Fuady, antara lain : 1. Bahwa secara rill, pemegang fidusia hanya berfungsi sebagai pemegang jaminan saja, bukan sebagai pemilik yang sebenarnya. 2. Hak pemegang fidusia untuk mengeksekusi barang jaminan baru ada jika ada wanprestasi dari pihak debitur. 3. Apabila hutang sudah dilunasi, maka objek Jaminan Fidusia harus dikembalikan kepada pihak pemberi fidusia. 4. Jika hasil penjualan eksekusi barang fidusia melebihi jumlah hutangnya, maka sisa hasil penjualan harus dikembalikan kepada pemberi fidusia. 54 Berdasarkan pengertian Jaminan Fidusia di atas maka hak jaminan berupa objek yang dapat dibebani secara Fidusia adalah benda bergerak baik berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani Hak Tanggungan sebagaimana yang dimaksud dalam Undang- 42 54 Munir Fuady, Jaminan Fidusia, Cetakan Kedua Revisi, PT. Citra Aditya Bakti,Bandung, 2003, hal.4. Herly Gusti Meliana Siagian : Peranan Notaris Dalam Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia Pada Perum Pegadaian Studi Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Medan Utama, 2009 USU Repository © 2008 undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan Pemberi Fidusia.

B. Asas-asas Jaminan Fidusia