Potensi Bakteri Kitinolitik Rizofer Sebagai Agen Pengendali Hayati

patogen dapat menyebabkan penyakit dan mengganggu proses fisioogis tanaman sehingga menurunkan hasil fotosintesis serta menggangu proses pertumbuhan dan perkemangan tanaman. Pada tanaman karet terdapat beberapa jenis jamur patogen yang dapat menginfeksi daun dan menurunkan prodksi karet yaitu Corynespora dan Colletotrichum . Jamur patogen tanaman Corynespora menyebabkan bercak daun dan membusuknya batang, buah, biji dan bunga pada berbagai tanaman inang Fernando et al ., 2010. Colletotrichum adalah penyebab gugurnya daun pada tanaman karet, tidak hanya pada daun tanaman karet yang sudah tua jamur tersebut juga menyerang bibit tanaman karet. Selain tanaman karet Colletotrichum juga menyerang daun tanaman lainnya seperti Mangifera indica Jayasinghe Fernando, 2009 Theobroma cacao Suryanto et al , 2014. Gambar 2.2 Serangan jamur patogen pada daun tanaman karet: A. Daun terserang Corynespora sp., B. Daun terserang Colletotrichum sp., 1. Simtom Corynespora sp., 2. Simtom Colletotrichum sp.,

2.4 Potensi Bakteri Kitinolitik Rizofer Sebagai Agen Pengendali Hayati

Pengendalian jamur patogen tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan agen pengendali hayati. Agen pengendali hayati mikroba lebih aman digunakan karena sedikit kemungkinan merugikan lingkungan dan mempunyai prospek yang baik, sehingga menjadi pilihan alternatif dari penggunaan pestisida Kobayashi et al. 2002. Kesempatan untuk menemukan agen biokontrol untuk jamur patogen sangat besar. Mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki biodiversitas sangat besar, sehingga menyediakan banyak sumberdaya A B 1 2 alam hayati yang tak ternilai harganya, dari bakteri hingga jamur, tumbuhan, dan hewan. Pencarian isolat dan jenis organisme yang potensial untuk digunakan dalam bidang industri, pertanian, dan kesehatan merupakan pekerjaan yang harus terus dilakukan Suryanto, 2009. Di dalam tanah secara alami terdapat mikroorganisme yang berpotensi dalam menekan perkembangan patogen. Sebagian besar mikroorganisme antagonis tersebut hidup sebagai saprofit. Keberadaan mikroorganisme merupakan potensi besar untuk digunakan sebagai agen pengendali hayati. Mikroorganisme kitinolitik adalah mikroorganisme yang dapat mendegradasi kitin dengan menggunakan enzim kitinase. Mikroorganisme ini dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti rizosfer, filosfer, tanah atau lingkungan air seperti laut, danau atau limbah udang dan sebagainya. Selain lingkungan mesofil, mikroorganisme kitinolitik juga dapat diisolasi dari lingkungan termofilik seperti sumber air panas, daerah geotermal dan lain-lain Herdyastuti et al. 2009. Bakteri kitinolitik dapat digunakan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman. Mikroba kitinolitik dapat ditapis dengan menggunakan medium mengandung kitin. Mikroba diisolasi dari contoh dengan menggunakan medium garam koloidal kitin disesuaikan dengan kondisi lingkungan darimana isolat berasal. Pembentukan halo di sekitar koloni sebagai hasil degradasi kitin Suryanto Munir, 2006. Bakteri kitinolitik adalah bakteri penghasil enzim kitinase yang berperan dalam mendegradasi kitin menjadi N-asetilglokosamin. Organisme pendegradasi kitin umumnya berasal dari kelompok mikroorganisme diantaranya adalah dari kelompok bakteri Suzuki, 1999. Kitin adalah homopolimer dari β-1, 4 N-asetil glukosmin dan merupakan polimer kedua terbanyak setelah selulosa. Kitin dapat dijumpai pada cangkag udang, kepiting, moluska, serangga, annelida, serta pada dinding sel jamur terutama kelas Ascomycetes, Zygomycetes, Basidiomycetes , dan Deuteromycetes . Dinding sel jamur tersusun oleh glukan dan kitin oleh karena itu β-1, 3 glukanase dan kitinase merupakan enzim yang bertanggung jawab dalam mendegradasi dan melisiskan dinding sel jmur Anitha Rabeeth, 2010. Kitin berbentuk padat dan sifatnya tidak larut dalam air atau senyawa organik lainnya. Pada dinding sel jamur, kitin berbentuk mikrofibril yang memiliki panjang yang berbeda tergantung pada spesies dan lokasi selnya. Mikrofibril merupakan penyusun dinding sel jamur yang terdiri atas rantai-rantai polisakrida yang saling bersilangan membentuk anyaman Rajarathanam et al . 1998. Beberapa kelompok bakteri yag memiliki kemampuan kitinlotik yang digunakan dalam mengendalikan jamur patogen tanaman seperti A. hydropphila, A. caviae, Pseudomonas maltophila, B. licheniformis, B. circulans, Vibrio furnisii, Xanthomonas spp. dan Serattia marcescens Enterobacter cloaceae LK 08 , Enterobacter sp. BK 15 , Bacillus sp. BK 13 , Bacillus sp. BK 17 Gohel et al. 2006; Rahmiati, 2013; Suryanto, et al. 2014.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN