BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan Juli 2015, di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Kultur Jaringan
Tumbuhan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
3.2 Isolasi Jamur Patogen Tanaman Karet
Akar tanaman karet yang terserang
R. lignosus
dan daun yang nenunjukkan gejala serangan jamur
Corynespora
dan
Colletotrichum
diambil dari lapangan, dibilas dengan akuades steril dan disterilkan bagian permukaanya
dengan alkohol 70 , kemudian dipotong dengan ukuran 1 x 1 cm. Masing- masing sumber isolat diletakkan pada media PDA steril. Kultur diinkubasi pada
suhu 25
o
C selama 48 jam. Koloni jamur yang terbentuk, diamati dan dibuat biakan murninya.
3.4 Uji antagonis Bakteri Rizosfer Terhadap Jamur Patogen Tanaman Karet
R. lignosus, Corynespora, Collettotrichum
Secara
In vitro
Isolat bakteri kitinolitik rizosfer potensial dengan kode isolat FS 4 dan FS 7 dari penelitian sebelumnya Situmeang
et al.
2015 diremajakan kembali di media MGMK media garam minimum koloidal-kitin Komposisi dan cara
pembuatan media MGMK Lampiran 1 hal 33 pada suhu 25-30
o
C selama 72 jam. Uji antagonis isolat bakteri rizosfer terhadap
R. lignosus, Colletotrichum
dan
Corynespora
dilakukan secara
in vitro
. Bagian hifa terluar dari jamur dicetak dengan
cork borer
, dan diinokulasikan pada bagian tengah media MGMK diinkubasi selama 24 jam pada suhu ambient. Sebanyak 10 ยต l suspensi bakteri
kitinolitik rizosfer dengan kerapatan 10
8
CFUml diinokulasikan pada kertas cakram kosong. Cakram tersebut diinokulasikan pada kedua sisi jamur dengan
jarak 3 cm Gambar 3.3. Biakan diinkubasi pada suhu ambien. Aktivitas
antagonis bakteri ditunjukkan dengan adanya penghambatan pertumbuhan jamur yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat. Pengamatan pengukuran zona
hambat dimulai dari hari kedua sampai hari kedelapan. Alur kerja uji antagonis bakteri kitinolitik dengan jamur patogen Lampiran 2 hal 35 Suryanto, 2006.
Gambar 3.3 Uji antagonis bakteri kitinolitik terhadap jamur patogen: A. Koloni jamur; B. Zona hambat bakteri kitinolitik terhadap koloni jamur; C.
Titik tengah jamur diletakkan; D. Koloni bakteri kitinolitik; x. Diameter koloni jamur yang terhambat pertumbuhannya; y.
Diameter koloni jamur normal.
3.5 Pengamatan Struktur Hifa Abnormal Jamur Patogen