Pengamatan Intensitas Serangan dan Luas Serangan Reisolasi Jamur Patogen

≈10 8 CFUml. Bibit tanaman karet yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari balai penelitian karet Sei putih dengan umur 3-4 bulan Lampiran 4 halaman 36. Pengujian secara in vivo pengendalian serangan JAP pada bibit tanaman karet dilakukan dengan dua perlakuan. Perlakuan I dengan pemberian bakteri kitinolitik rizosfer satu hari setelah pemberian inokulum jamur patogen preventif sedangkan perlakuan II dengan pemberian bakteri kitinolitik 30 hari setelah pemberian inokulum jamur patogen kuratif. Kontrol positif adalah tanaman karet yang diberikan

R. lignosus

sedangkan kontrol negatif tidak diberikan

R. lignosus

maupun bakteri kitonolitik. Inokulasi jamur patogen dilakukan dengan menyediakan potongan akar tanaman karet dengan panjang 5-10 cm yang sudah terserang JAP dan sudah dipenuhi hifa

R. lignosus

dan diletakkan pada media tanam dengan jarak kira-kira 5 cm dari akar bibit tanaman karet. Pemberian bakteri kitinolitik rizosfer dilakukan dengan menyiapkan 10 ml suspensi bakteri kitinolitik rizosfer dengan kerapatan ≈10 8 CFUml disiram pada permuakaan tanah hingga merata. Pengamatan dilakukan setiap 7 hari sekali selama 60 hari dimulai dari hari ketujuh setelah inokulasi jamur patogen Rahmiati 2013. Perlakuan dibuat seperti dalam Tabel 1.1 Tabel 1.1 Uji penghambatan dan pengendalian

R. lignosus

secara in vivo Rigidoporus lignosus Bakteri Kitinolitik Rizosfer Kontrol Negatif - - Kontrol positif + - Perlakuan I + + Perlakuan II + + Keterangan: + : Pemberian

R. lignosus

atau bakteri kitinolitik rizosfer. - : Tanpa pemberian

R. lignosus

atau bakteri kitinolitik rizosfer.

3.7 Pengamatan Intensitas Serangan dan Luas Serangan

R. lignosus

pada Bibit Tanaman Karet Pengamatan intensitas serangan

R. lignosus

pada bibit tanaman karet dilakukan dengan mengamati kondisi leher akar. Pengamatan intensitas serangan di dalam tanah dilakukan sekali yaitu pada akhir penelitian 60 hari setelah aplikasi. Pengamatan dilakukan dengan cara membongkar tanah pada tanaman karet, intensitas serangan dapat dihitung dengan menggunakan rumus Boggie Person 1988 sebagai berikut. I= ⅀ n x v x 100 N x Z Keterangan: I : intensitas serangan n : jumlah tanaman dari berbagai kategori serangan skala 1, 2, 3, 4 N : jumlah akar tanman yang diamati Z : nilai skor tertinggi V : nilai skoring serangan penyakit tiap individu tanaman Nilai kategori serangan sebagai berikut: 0 : tanaman sehat, akar tanaman bebas patogen 1 : permuakaan akar tanaman telah ditumbuhi hifa jamur 2 : kulit akar tanaman telah terinfeksi, dan terjadi perubahan warna pada kulit akar 3 : bagian kulit dan akar tanaman telah terinfeksi oleh patogen 4 : tanaman hampir mati karena jaringan akar tanaman telah membusuk Pawirosoemardjo dan Purwantara, 1985 Luas serangan jamur ditentukan dengan rumus: Keterangan: A: Luas serangan n: jumlah tanaman yang terserang spesies patogen N: jumlah seluruh tanaman yang diamati.

3.8 Reisolasi Jamur Patogen

R. lignosus

dan Bakteri Kitinolitik Rizosfer Reisolasi jamur patogen penyebab jamur akar putih pada tanaman karet dan bakteri kitinolitik dari media tanam bertujuan untuk memastikan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh

R. lignosus

serta melihat isolat bakteri kitinolitik, yang diberikan dan yang ada di media tanam. Reisolasi jamur dan bakteri ini dilakukan A= n x 100 N dengan metode Radu Kqueen 2002 dengan sedikit modifikasi. Bagian akar tanaman yang memiliki gejala terinfeksi jamur

R. lignosus

dipotong dengan panjang ± 1 cm dan dicuci dengan air mengalir selama 20 menit. Selanjutnya permukaan akar tanaman disterilisasi dengan merendam secara berurutan dalam etanol 75 selama 2 menit, sodium hypoklorit 5,3 selama 5 menit dan etanol 75 slama 30 detik, selanjutnya dibilas dengan akuades steril sebayak 2 kali, lalu dikeringanginkan kemudian diisolasi di media PDA. Kultur diinkubasi pada suhu ruang selama ± 3 hari. Koloni jamur yang tumbuh selanjutnya dimurnikan, dan diamati struktur hifanya dengan menggunakan mikroskop. Reisolasi bakteri kitinolitik dari media tanam dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah sebanyak 50 g dari media tanam. Sampel tanah ditimbang sebanyak 1 gram, dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian diisi dengan akuades steril dan dicukupkan volumenya sampai 10 ml, dihomogenkan dengan vortex. Suspensi tanah tersebut diencerkan sampai 10 -5 dan sebanyak 0,1 ml diinokulasikan pada media MGMK dengan metode cawan sebar. Kultur diinkubasi pada suhu ruang selama 3 hari. Koloni bakteri yang muncul akan dimurnikan dan dihitung jumlahnya.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN