Air Atmosfir Air Laut

karena itu, air laut tanpa diolah terlebih dahulu tidak memenuhi syarat untuk air minum Waluyo, 2009.

2.4 Persyaratan Air

2.4.1 Persyaratan Biologis Air

Patogen maupun yang nonpatogen. Mikroorganisme nonpatogen secara relatif tidak berbahaya bagi kesehatan, namun dalam jumlah yang berlebihan mikroorganisme nonpatogen dapat mempengaruhi rasa dan bau sehingga dapat menyulitkan pengelolaan air Ryadi, 1984. Mikroorganisme nonpatogen dapat mempengaruhi proses pengelolaan air, seperti adanya ganggang yang berlebihan akan mempercepat tersumbatnya sistem saringan pasir pada Instalasi PAM. Pertumbuhan ganggang yang merajalela di dalam sistem air lebih dirangsang secara cepat bila disertai oleh adanya kelebihan unsur tembaga Cu karena pembuangan Cu ke dalam sungai yang digunakan sebagai sumber baku oleh PAM perlu memperoleh perhatian Ryadi, 1984. Mikroorganisme coli sekalipun tidak patogen dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui sejauh mana air telah dikontaminir oleh bahan buangan organik, khususnya bahan-bahan fecal. Dasar penggunaan indikator coli ini adalah bahwa secara karakteristik kuman ini adalah merupakan penghuni tetap dari faeces. Faeces manusia adalah merupakan media penyebaran dari beberapa jenis kuman patogen, khususnya bila faeces ini berasal dari orang-orang yang disebut karier Ryadi, S. 1984.

2.4.2 Persyaratan Kimia Air

Alkalinitas adalah pengukur kapasitasnya untuk menetralisir asam-asam. Alkalinitas dikaitkan dengan konsentrasi bikarbonat, karbonat dalam hidroksida. Karbondioksida adalah salah satu gas minor yang ada di atmosfir dan merupakan hasil akhir dari pembusukan biologis, baik yang aerobik maupun yang anaerobik. Air hujan dan kebanyakan persediaan air permukaan mengandung sejumlah kecil karbon dioksida tetapi air tanah dapat mengandung jumlah yang banyak akibat pembusukan yang banyak mengakibatkan pembusukan biologis dari bahan-bahan organik. Adanya karbon dioksida merupakan hal yang penting karena mempengaruhi pH air, menimbulkan karat bagi sistem perpipaan dan mempengaruhi kebutuhan dosis bila dipergunakan pengolahan kimia Linsley dan Joseph, 1979.

2.4.3 Persyaratan Fisika Air

Bahan padat, kekeruhan yang terapung dan yang terlarut. Kekeruhan, mengurangi kejernihan air yang diakibatkan oleh pencemar-pencemar yang terbagi halus dari manapun asalnya yang ada didalam air. Kekeruhan biasanya disebabkan oleh lempeng, lanau, partikel-partikel tanah dan pencemaran- pencemaran koloidal lainnya. Warna. Air yang mengandung warna diakibatkan oleh jenis-jenis tertentu dari bahan organik yang terlarut dan koloidal yang terbilas dari tanah atau tumbuh–tumbuhan yang membusuk. Warna terjadi karena pencemaran terlarut. Rasa dan Bau disebabkan oleh adanya bahan organik yang membusuk atau bahan kimia yang mudah menguap. Air minum secara praktis dari warna, rasa dan bau.