dengan banyaknya tebaran sampah disana-sini sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan dan juga terhadap kesehatan dimana akan menyediakan tempat bagi
vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang pengerat untuk mencari makan dan berkembangbiak sehingga dapat menimbulkan penyakit.
Hasil penelitian Khairunnisa 2011 juga menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak memanfaatkan kembali barang yang menurut mereka sudah tidak
bisa bermanfaat tetapi mereka langsung menabung ke bank sampah, dalam hal ini kita dapat melihat bahwa responden hanya memikirkan sampah sebagai sumber
pendapatan baru tanpa berupaya menggunakan sampah tersebut menjadi barang bekas yang bisa berguna sehingga tidak perlu dibawa ke bank sampah. Hal ini sejalan
dengan pandangan Aryeti 2011 yang mengemukakan bahwa konsep bank sampah ini, paling ditekankan adalah bagaimana merubah pemahaman masyarakat agar
sampah yang sudah dianggap tidak berguna dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sehingga masyarakat termotivasi untuk memilah sampah yang mereka
hasilkan.
5.11 Hubungan antara Keuntungan Bank Sampah dengan Partisipasi Masyarakat
Keuntungan dari bank sampah adalah manfaat yang diperoleh dan dirasakan responden dalam program bank sampah. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara keuntungan bank sampah dengan partisipasi masyarakat dalam program bank sampah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
Universitas Sumatera Utara
keuntungan yang diperoleh seseorang jika berpartisipasi dalam program bank sampah, maka semakin baik partisipasi seseorang tersebut. Sebagian besar
masyarakat 64 yang sudah merasakan keuntungan bank sampah ini sehingga mau berpartisipasi dalam program bank sampah.
Adanya dampak yang sudah dirasakan seseorang karena pekerjaan tertentu akan membuat orang tersebut akan mau melakukan pekerjaan tersebut secara
konsisten dan berulang. Sebaliknya bila seseorang tidak merasakan adanya keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan pekerjaan akan menimbulkan efek
jera atau tidak akan mau meneruskan kegiatan tersebut. Pada masyarakat yang sudah merasa mendapat keuntungan dari bank sampah dan sudah dapat melakukan
pengelolaan sampah dengan benar umumnya melakukan pemilahan sampah rumah tangga dalam pengumpulan sampah ke bank sampah, bergabung menjadi nasabah
bank sampah dikarenakan adanya keuntungan ekonomi, dan ikut dalam pengelolaan bank sampah dikarenakan adanya kesadaran untuk memperbaiki kualitas lingkungan
dengan tujuan mengurangi sampah per hari. Sebaliknya pada masyarakat yang belum merasa mendapat keuntungan dari bank sampah dan belum dapat melakukan
pengelolaan sampah dengan benar, sebagian besar tidak melakukan pemilahan sampah rumah tangga dalam pengumpulan sampah ke bank sampah, tidak bergabung
menjadi nasabah bank sampah, dan tidak ikut dalam pengelolaan bank sampah. Menurut Walgito 1999, masyarakat akan berpartisipasi jika mereka
merasa bahwa tindakannya akan membawa perubahan, khususnya di tingkat rumah tangga atau individu.
Universitas Sumatera Utara
5.12 Hubungan antara Peran Serta Petugas Kesehatan dengan Partisipasi Masyarakat