Analisis Metode Quality Function Deployment QFD Fase II

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan dapat diperoleh sebagai berikut: 1. Berdasarkan Tingkat kesulitan, derajat kepentingan, dan perkiraan biaya, karakteristik teknis quality function deployment fase 1 yang tertinggi adalah komposisi bahan dan pengantaran panas. 2. Berdasarkan Tingkat kesulitan, derajat kepentingan, dan perkiraan biaya, karakteristik teknis quality function deployment fase II yang tertinggi adalah pemasangan bahan tambahan. 3. Berdasarkan antropometri tubuh yang digunakan untuk perancangan alat pengait yaitu diameter genggaman tangan persentil 5 dengan rekomendasi dimensinya 3,3 cm dan lebar telapak tangan persentil 95 dengan rekomendasi dimensinya 8,2 cm. 4. Berdasarkan perhitungan pengantaran panas dengan menggunakan hukum Fourier, didapatkan bahwa alat pengait usulan berubah menjadi isolator dengan cara memberikan bahan karet ban dan busa pada pegangan menjadikan nilai pengantaran panas pada suhu 160 ᵒC sebesar 79,44 Wm 2. ᵒC

7.2 Saran

Saran yang dapat diajukan adalah : 1. Perlu dilakukan sampling pekerja pemindahan tong aspal dari beberapa perusahan yang bergerak dibidang aspal agar mendapat data kebutuhan akan produk alat pengait ergonomis yang lebih akurat. 2. Perlu dilakuakn penelitian lebih lanjut menggunakan metode Quality Fucntion Deployment Fase III untuk mengkaji bagian Manufacturing Product dan Quality Fucntion Deployment Fase IV untuk mengkaji bagian Production Product. 3. Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan perbaikan desain alat pengait yang dilakukan pada penelitian ini untuk mengatasi masalah keluhan pekerja yang terjadi. DAFTAR PUSTAKA Agustin, Wike dkk. Analisis Korporasi menggunakan Metode Prism Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi Pasuruan. Jurnal Teknologi Pertanian Alda, Tania. 2013. Analisis Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement Systems Pada PT X. Medan : Universitas Sumatera Utara Chahid, Mohamed Tarek. 2014. Performance Measurement Model for Moroccan Automotive Suppliers Using PMQ and AHP. University Mohammed V- Agdal, Mohammadia School of Engineers, Rabat, Morocco Herjanto, Eddy. 2008. Sains Manajemen Analisis Kuantitatif untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: Grasindo Maulidia, Finuril P. 2013. Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Systems IPMS Studi Kasus : KPRI Universitas Brawijaya. Malang: Universitas Brawijaya Neely, Andy. 2004. Business Performance Measure. Cambridge: Cambridge University Press Papilo, Petir. 2012. Integrasi Metode IPMS dan SMART System dalam Pengukuran Kinerja Perguruan Tinggi. Riau: UIN Syarif Kasim Riau Parmenter, David. 2010. Key Performance Indicator: Developing, Implementing, and Using Winning KPIs. New York: Jhon Willey Sons Rahman, M. N. A. 2010. Implementation of 5S practices in the manufacturing companies: A case study. American Journal of Applied Sciences