Strategi Adaptasi Keluarga Pak Salim Sebagai pengusaha Sampah

3.3. Strategi Adaptasi Keluarga Pak Salim Sebagai pengusaha Sampah

Selama kurang lebih 3 tahun menjadi pengusaha sampah, pekerjaan menangani sampah yang dilakukan Pak Salim cukup bervariasi, mulai dari mengangkut, memindahkan, melakukan sortir, membuang, sampai menjual lagi sampah yang masih laku di pasaran. Dari beberapa pekerjaan tersebut, Pak Salim dapat menghasilkan penghasilan yang cukup untuk menghidupi keluarganya. Dalam menjalankan usaha mengangkut sampahnya itu Pak Salim menggunakan satu unit becak sepeda yang dilengkapi dengan dua keranjang sampah. Untuk memudahkan dalam mengangkut sampah di tempat yang sangat banyak itu, Pak Salim membagi tiap tempat yang dikutipnya menjadi dua hari sekali di hari yang berbeda, sehingga beliau bekerja setiap hari namun berbeda tempat disetiap sehari berselang. Setiap harinya Pak Salim mengangkut sampah dari tempat-tempat yang berbeda yaitu dari sampah cafe, penduduk sekitar, TK, dan SD dengan waktu yang sudah terjadwal. Untuk Senin, Rabu, Jumat Pak Salim mengangkut sampah penduduk di luar perumahan kompleks. Untuk Selasa, Kamis, Sabtu ia mengangkut sampah dari penduduk di perumahan kompleks. Sedangkan sampah di cafe, TK dan SD diangkut setiap hari kecuali hari libur untuk TK dan SD. Dari sampah yang diangkutnya itu, dibawa dulu kerumahnya untuk disortir sampah-sampah yang bisa dijual kembali. Kemudian sampah yang sudah tidak bisa dijualnya diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Sampah-sampah yang disortir itu dikumpulkan dan ditumpuk di depan rumahnya, dan baru akan dibawa ke agen botot setiap dua minggu sekali. Di depan rumah tersebutlah Pak Salim mengumpulkan sampah yang sudah dipilih Universitas Sumatera Utara untuk dijual ke botot. Adapun jenis sampah yang bisa dijual lagi seperti botol air mineral, karton, dan kaleng bekas minuman. Biasanya Pak Salim menjual sampah yang sudah dipilahnya itu setiap dua minggu sekali, sekali menjual barang tersebut Pak Salim dapat menghasilkan dua ratus ribu rupiah sampai tiga ratus ribu rupiah. Namun bukan tidak pernah barang yang dijualnya itu tidak laku dijual dan tidak menghasilkan uang sama sekali seperti kardus yang terkena air hingga hancur ataupun hasil timbangan yang terlalu ringan. Karena ia tidak pernah tahu apa isi dari sampah-sampah yang selalu diangkutnya itu setiap hari. Dari hasil timbangan di agen botot tersebut, Pak Salim biasanya mendapatkan uang sebanyak tiga ratus ribu, sehingga per bulannya total uang yang ia dapatkan dari menjual botot kurang lebih enam ratus ribu rupiah. Sampai saat ini ada sekitar 100 rumah termasuk rumah-rumah di perumahan komplek Vila Setia Budi Abadi I yang sampahnya diangkut oleh Pak Salim, dari setiap rumah yang sampahnya diangkut itu Pak Salim mendapat upah lima belas ribu per rumah untuk setiap bulannya. Selain mengangkut sampah rumah dan cafe, Pak Salim juga mengangkut sampah sekolah SD yang setiap bulannya dibayar lima puluh ribu rupiah. Berawal dari sampah cafe, Pak Salim menghasilkan upah seratus lima puluh ribu per bulan. Pekerjaan tersebut awalnya hanya menjadi pekerjaan sampingan dari pekerjaannya sebagai buruh bangunan. Sampai akhirnya beberapa penduduk sekitar yang melihat Pak Sallim mengangkut sampah cafe juga meminta Pak Salim untuk mengangkut sampah di rumah mereka. Mula-mula hanya sekitar 5 rumah yang sampahnya diangkut Pak Salim. Namun seiring berjalannya waktu pelanggan Pak Universitas Sumatera Utara Salim terus bertambah, sampai saat ini pelanggan Pak Salim sudah mencapai kurang lebih 100 rumah. Dari setiap rumah Pak Salim mendapat upah lima belas ribu rupiah. Sumber: Dok. Pribadi Gambar 5. Pak Salim yang sedang membawa sampah dengan becaknya. Pekerjaan Pak Salim mengangkut sampah ini berjalan dengan sangat lancar. Sehingga penduduk yang menggunakan jasa beliau menjadi sangat puas. Hal ini Universitas Sumatera Utara dibuktikan oleh salah seorang dari pelanggannya berprofesi sebagai petugas kebersihan di salah satu SD di sekitar rumahnya yang terkesan dengan hasil kerja Pak Salim sehingga merekomendasikan Pak Salim kepada kepala sekolah tempat dia bekerja untuk menggunakan jasa Pak Salim sebagai pengangkut sampah di sekolah tersebut. Dari hasil rekomendasi itu, akhirnya Pak Salim menjadi pengangkut sampah tetap di sekolah dasar tersebut. Setiap bulannya Pak Salim mendapatkan upah lima puluh ribu rupiah untuk mengangkat sampah setiap dua hari sekali atau tiga kali seminggu. Totalnya Pak Salim mengangkut sampah SD tersebut dua belas kali dalam sebulan. Bukan hanya SD itu saja yang menggunakan jasa Pak Salim. Sebuah sekolah pendidikan taman kanak-kanak yang juga berada tidak jauh dari rumahnya meminta Pak Salim untuk mengangkut sampah di TK tersebut. Dengan jadwal yang sama seperti jadwal beliau mengangkut sampah di SD, dari TK tersebut Pak Salim mendapatkan upah sebesar tiga puluh ribu rupiah per bulan mengingat sampah yang dihasilkan TK tersebut tidak begitu banyak sehingga upah yang diberikan juga lebih kecil dari upah yang ia dapatkan di SD. Berikut adalah rincian penghasilan Pak Salim sebagai “penguusaha sampah” per bulan: Universitas Sumatera Utara Tabel. 4. Jumlah Perkiraan Pendapatan Pak Salim Bulan No. Jenis Pekerjaan Tempat Penghasilanbulan 1. Mengangkut sampah Cafe 1 Rp. 150.000 TK 1 Rp. 30.000 SD 1 Rp. 50.000 Perumahan 103 Rp. 1.545.000 2. Menjual sampah botot Agen 1 Rp. 600.000 Total Rp. 2.375.000 Sumber: Penelitian Lapangan, 2013 Dengan demikian total pendapatan Pak Salim dari usahanya sebagai pengusaha sampah adalah dua juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah per bulan. Secara efektif, setiap hari harus bekerja untuk mengangkut sampah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Pengamatan yang dilakukan dan diperkuat oleh hasil wawancara dikatehui bahwa rute pengangkutan sampah Pak Salim relatif sama setiap di setiap minggu. Rincian tentang jadwal kegiatan Pak Salim setiap hari dalam seminggu dapat dilihat pada tabel 6. Selain sebagai pengusaha sampah, Pak Salim juga memiliki pekerjaan sampingan lain. Salah satu pekerjaannya adalah membersihkan rumah-rumah warga yang sudah menjadi langganan pengangkutan sampahnya tersebut. Pekerjaan sampingan itu beragam, ada yang memintanya untuk memotong rumput, membersihkan halaman rumah, ataupun membersihkan got di depan rumah mereka. Universitas Sumatera Utara Terkadang juga kepala desa di daerahnya tersebut memintanya untuk membersihkan tepian jalan besar sepanjang perumahan itu. Dari pekerjaan yang ia lakukan itu ia tidak menentukan tarif alias menerima dengan ikhlas upah yang diberikan oleh mereka. Dan upah tersebut berkisar antara lima belas ribu sampai lima puluh ribu rupiah. Dari pekerjaan sampingan yang Pak Salim lakukan sebagai pembersih jalan rumah, selokan dan jalan itu, total yang Pak Salim dapatkan adalah sebesar dua ratus ribu rupiah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Daftar Kegiatan Pak Salim Pukul WIB Kegiatan Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu 06.00- 09.00 Mengangkut sampah penduduk luar komplek perumahan Mengangkut sampah penduduk komplek perumahan Mengangkut sampah penduduk luar komplek perumahan Mengangkut sampah penduduk komplek perumahan Mengangkut sampah penduduk luar komplek perumahan Mengangkut sampah penduduk komplek perumahan Istirahat, mengerjakan pekerjan dirumah 09.00- 11.00 Mengangkut sampah sekolah TK Mengangkut sampah sekolah TK Mengangkut sampah sekolah TK Mengangkut sampah sekolah TK Mengangkut sampah sekolah TK Mengangkut sampah di sekolah TK Istirahat, mengerjakan pekerjan dirumah 11.00- 14.00 Istirahat dan makan siang di rumah Istirahat dan makan siang di rumah Istirahat dan makan siang di rumah Istirahat dan makan siang di rumah Istirahat, makan siang di rumah dan solat jum’at. Istirahat dan makan siang di rumah Istirahat, mengerjakan pekerjan dirumah 14.00- 15.00 Mengangkut sampah di sekolah SD Mengangkut sampah di sekolah SD Mengangkut sampah di sekolah SD Mengangkut sampah di sekolah SD Mengangkut sampah di sekolah SD Mengangkut sampah di sekolah SD Istirahat, mengerjakan pekerjan dirumah 15.00- 16.00 Mengangkut sampah Cafe Mengangkut sampah Cafe Mengangkut sampah Cafe Mengangkut sampah Cafe Mengangkut sampah Cafe Mengangkut sampah Cafe Mengangkut sampah Cafe 16.00- 18.00 Memilih sampah yang bisa dijual ke botot Menjual sampah ke botot tiap selasa kedua dan keempat dalam sebulan Membantu membersihkan halaman warga atau jalanan dan pekerjaan lain bila ada permintaan Membantu membersihkan halaman warga atau jalanan dan pekerjaan lain bila ada permintaan Membantu membersihkan halaman warga atau jalanan dan pekerjaan lain bila ada permintaan Membantu membersihkan halaman warga atau jalanan dan pekerjaan lain bila ada permintaan Istirahat, mengerjakan pekerjan dirumah Sumber: Penelitian Lapang, 2013 Universitas Sumatera Utara Pekerjaan sampingan lain yang Pak Salim lakukan adalah sebagai penggali kubur. Pekerjaan sampingannya sebagai penggali kubur memang tidak selalu rutin didapatkannya karena pekerjaan ini hanya dilakukan di saat ada warga sekitar yang meninggal dunia. Terkadang sebulan sekali, ataupun sebulan dua kali. Dari pekerjaan menggali kubur dia mendapatkan upah empat puluh ribu sekali penggalian. Namun dari jasa penggalian kubur itu Pak Salim mendapatkan gaji per tahun dari Pemerintah Kota Medan Pemko sebesar sembilan ratus ribu rupiah. Maka jika gaji tahunan yang diberikan oleh Pemko sebagai penggali kubur kepada Pak Salim sebesar sembilan ratus ribu rupiah maka rata-rata bulanan ia mendapatkan tujuh puluh lima ribu setiap bulannya, ditambah dengan gaji langsung setiap jasa peninggalian kuburnya itu minimal dua kali dalam sebulan sebesar empat puluh ribu rupiah dikalikan dua menjadi delapan puluh ribu rupiah, maka total yang Pak Salim dapatkan dari pekerjaan sampingannyas sebagai penggali kubur adalah seratus lima puluh lima ribu rupiah setiap bulannya. Ada pun penghasilan tambahan Pak Salim yang lain. Penghasilan tambahan lain yang Pak Salim dapatkan yang ini sebenarnya bukan dilakukan oleh Pak Salim. Penghasilan tambahannya ini adalah penghasilan dari hasil membuat dan menjual kue istri Pak Salim. Dari modal yang Pak Salim berikan kepada istrinya Atik, maka Atik dapat membuat dan menjual kue untuk pesanan dan dititipkan ke warung- warung terdekat. Dan karena sudah lumayan lama istrinya membuat kue, maka semakin laris juga kue hasil buatannya sehinga setiap bulannya bisa mendapatkan panghasilan rutin dengan pendapatan kotor yang ia dapatkan mencapai tujuh ratus ribu rupiah. Universitas Sumatera Utara Pengahasilan Pak Salim yang terakhir adalah hal yang tidak perlu ia kerjakan sendiri ataupun anggota kerluarganya yang lain. Penghasilan tambahan yang ini adalah ia dapatkan dari menyewakan setengah dari halaman rumahnya yang tidak digunakannya itu kepada tetangganya untuk berjualan makanan-makanan ringan. Walaupun per bulannya Pak Salim hanya memungut biaya sebesar lima puluh ribu rupiah, namun hal yang dilakukan Pak Salim adalah sangat bijaksana karena sekecil apapun pendapatan itu, tetap akan dapat menambahkan anggaran rumah tangganya itu. Berikut tabel penghasilan sampingan Pak Salim selain sebagai pengusaha sampah: Tabel.6. Penghasilan Tambahan Pak Salim No. Jenis penghasilan Jumlah 1. Jasa membersihkan jalan Rp. 200.000 2. Penggali kuibur Rp. 155.000 3. Menjual kue Rp. 700.000 4. Menyewakan halaman rumah Rp. 50.000 Total Rp. 1.105.000 Sumber: Penelitian Lapangan 2013 Sebagai kepala keluarga tentunya Pak Salim adalah tulang punggung utama dalam menghidupi seluruh anggota keluarganya. Saat ini Pak Salim yang tinggal bersama 1 istri dan 2 orang anaknya sedikitnya mengeluarkan lima puluh rupiah untuk belanja kebutuhan hidup per hari. Universitas Sumatera Utara Karena semua anak Pak Salim sekarang sudah tidak ada lagi yang duduk di bangku sekolah sehingga pengeluaran untuk biaya pendidikan anak sudah tidak menjadi beban fikiran lagi. Sekarang si bungsu yang baru saja menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas SMA masih belum mengetahui apakah akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau melamar pekerjaan, sehingga sementara waktu Pak Salim masih harus sedikit menyisihkan pendapatannya untuk memberikan uang saku kepada si bungsu. Untuk biaya bulanan seperti uang listrik dan uang air, karena rumah Pak Salim tidak menggunakan perabotan listrik yang banyak, maka setiap bulannya ia membayar uang listrik sekitar tiga piluh ribu. Dan untuk uang air Pak Salim cukup membayar sekitar enam ribu sampai delapan ribu rupiah. Jika biaya belanja sehari- hari yang ia keluarkan setiap harinya sebesar lima puluh ribu, maka total dari satu bulannya adalah satu juta lima ratus ribu rupiah. Untuk modal istrinya berjualan kue Pak Salim mengelurkan uang sebesar dua ratus ribu setiap bulannya Biaya pengeluaran lain-lain seperti uang berobat jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, biaya untuk pergi berlibur bersama keluarga, uang jajan untuk anak bungsunya yang belum bekerja dan lainnya itu sekitar tiga ratus ribu rupiah yang dikeluarkan setiap bulannya. Berikut tabel pengeluaran Pak Salim setiap bulannya: Universitas Sumatera Utara Tabel. 7. Pengeluaran Pak Salim Bulan No. Jenis Pengeluaran Jumlah 1. Belanja harian Rp. 1.500.000 2. Modal pembelanjaan bahan kue Rp. 200.000 3. Uang listrik Rp. 30.000 4. Uang air Rp. 8.000 5. Biaya lain-lain Rp. 300.000 Total Rp. 2.338.000 Sumber: Penelitian Lapanga, 2013 Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS TEMUAN