BAB IV ANALISIS TEMUAN
4.1. Nilai Sampah di Mata Pengusaha Sampah: Kasus Pak Salim
Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, Pak Salim sebagai “pengusaha sampah” memiliki pandangan tersendiri terhadap nilai sampah.
orang-orang pada umumnya yang menganggap sampah hanya sebagai materi sisa yang tidak dapat digunakan dan sebagai barang buangan yang menjijikkan sehingga
penanganannya dipahami hanya sebatas urusan memindahkan, membuang, dan memusnahkan dengan cara yang paling umum. sampah selalu menjadi momok yang
menakutkan akibat dampak negatif yang ditimbulkannya. Selain mempengaruhi higienitas dan kualitas lingkungan, keberadaan sampah
senantiasa menimbulkan problematika sosial yang cukup pelik di berbagai pihak. Tak pelak, sampah pun semakin diremehkan dan dipandang sebelah mata. Padahal,
sampah tidak seburuk itu, dengan sedikit kemauan dan kreatifitas berfikir sampah dapat dijadikan sebuah sumber penghasilan yang menguntungkan seperti apa yang
dilakukan oleh sekelompok orang termasuk “pengusaha sampah”. Pak Salim sebagai “pengusaha sampah” memanfaatkan pandangan negatif masyarakat pada umumnya
terhadap sampah sebagai suatu yang tak berguna bahkan cenderung merugikan menjadi suatu peluang usaha. Layaknya mengubah sampah menjadi emas, itulah
suatu perumpamaan yang cocok dikaitkan dengan apa yang dilakukan oleh “pengusaha sampah” ini. Pandangannya terhadap sampah sampah sebagai sesuatu
yang bernilai lebih mampu menggali kreatifitasnya untuk menjadikan usahanya
Universitas Sumatera Utara
berjalan lancar. Salah satunya adalah usaha pengangkutan dan pemindahan sampah dari kompleks perumahan ke tempat pembuangan semenataraakhir setelah
sebelumnya sampah tersebut diseleksi terlebih dahulu. Dari pekerjaan tersebut beliau dapat meraup untung dari beberapa sisi, diantaranya dari iuran yang diberikan para
pelanggan yang menggunakan jasanya` dan dari sampah itu sendiri yang nilainya masih bisa dijual atau didaur ulang berdasarkan jenisnya.
Dalam kehidupan Pak Salim sendiri, sampah memiliki kontribusi besar untuk menjalankan kehidupannya. Dari sampah inilah penghasilan terbanyak Pak Salim
dalam memgisi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Bagi beliau sampah merupakan sumber rezeki atau anugerah dari Tuhan dalam bentuknya sendiri yang bukan hanya
sekedar memberikan penghidupan bagi Pak Salim namun juga mampu membahagiakan beliau dan keluargamya. Mengacu pada apa yang telah dibahas pada
bab sebelumnya bahwa Pak Salim menjalani hari-harinya sebagai seorang “pengusaha sampah” adalah pilihannya, sehingga apa yang beliau kerjakan tidak
menjadi sebuah beban berat apalagi menjadi terpaksa. Dengan begitu, setiap pekerjaan yang beliau lakukan akan terasa ringan dan rezeki yang ia dapatkan mampu
disyukuri sehingga selalu terasa cukup bahkan berlebih. Sampah yang selama ini dalam pandangan umum hanya sebagai zat sisa
ternyata punya arti besar bagi Pak Salimdan keluarga. Sisi lain dari sampah yang telah ditemukan oleh Pak Salim ini merupakan suatu hal yang tidak dapat ditemukan
oleh orang kebanyakan. Seorang Pak Salim memandang sampah sebagai sebuah peluang dan ia berhasil memanfaatkan peluang tersebut menjadi suatu hal yang
berguna.
Universitas Sumatera Utara
Pemaparan dalam beberapa paragraf di atas membuktikan bahwa banyak manfaat yang dihasilkan dari suatu materi yang kita kenal sebagai sampah. walaupun
pada hakekatnya sampah adalah suatu hal yang dibuang karena sudah tidak berguna bagi suatu pihak, namun di pihak lain sampah malah menjadi terminologi dari
definisinya sendiri bagi pihak sebelumnya atau dengan kata lain sampah adalah benda berguna, bermanfaat bahkan menghasilkan. “pengusaha sampah” yang
menjadikan sampah sebagai sumber mata pencaharian telah membuktikan betapa sampah dapat beralih dari suatu hal yang tak berguna menjadi hal yang menghasilkan.
Berbicara masalah sampah, maka tidak terlepas dari topik pengolahan atau pengelolaan sampah itu sendiri. Selama ini pandangan masyarakat dalam pengelolaan
sampah hanyalah sebatas urusan memindahkan, membuang, dan memusnahkan demi menjauhkan sampah itu dari masyarakat. Dengan cara pandang seperti ini maka
sampah memang hanya akan menjadi benda menyebalkan yang menumpuk dan harus segera dimusnahkan, sehingga keberadaan sampah pun akan sangat dihindari dari
kehidupan masyarakat. Padahal dengan sedikit pemikiran kreatif dalam pengelolaan sampah ini maka kegiatan mengelola sampah ini pun akan menjadi sangat diminati
bahkan berdasarkan hasil penelitian terhadap “pengusaha sampah” di atas, bukanlah suatu hal yang tidak mungkin jika suatu saat nanti kegiatan mengelola sampah akan
menjadi suatu mata pencaharian yang menjanjikan.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Strategi Hidup Pak Salim Sebagai Pengusaha Sampah