90 Setelah acara penyambutan selesai, maka acara selanjutnya adalah acara
penyampaian atau penyerahan makanan adat dimana pihak mempelai laki-laki menyerahkan tudu-tudu ni sipanganon. Pihak menantu wanita juga menyerahkan
ikan adat yang dikenal dengan dekke suhut sebagai imbalannya. Setelah itu, doa makan segera dipimpin oleh petua agama yang diundang dan mereka makan
bersama-sama.
Gbr: Penyampaian tudu sipanganon Gbr: Penyampaian dekke a. Pembagian
Jambar Sesuai dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa jambar adalah
makanan adat Batak Toba. Jambar disebut juga dengan tudu-tudu ni sipanganon. Ketika acara penyerahan tudu-tudu ni sipanganon, pihak mempelai laki-laki
paranak sudah menyerahkan tudu-tudu ni sipanganon kepada pihak menantu wanita parboru. Selanjutnya protokol parboru akan mempertanyakan atau
mengkonfirmasi aturan pembagian daging tersebut kepada pihak paranak.
b. Manjalo tumpak Menerima Sumbangan
Biasanya selesai membagi jambar, tibalah saatnya pihak paranak mohon ijin kepada protocol pihak parboru untuk mengumpulkan atau menerima
tumpaksumbangan dari pihak undangan paranak baik sumbangan perorangan
Universitas Sumatera Utara
91 maupun kelompok diiringi musik. Sumbangan dapat berupa uang dan kado.
Sumbangan dalam bentuk uang biasanya diterima dari dongan sabutuha dan boru. Sedangkan hula-hula tidak memberikan sumbangan berupa uang karena akan
tetapi mereka membawa beras sipir ni tondi dan membawa ulos untuk diberikan
pada acara itu. Sejumlah uang yang akan diberikan dibuat kedalam amplop dan
dibagian amplop biasanya dituliskan nama sipemberi amplop uang tersebut. Tentang jumlah yang diberikan sangatlah beragam tergantung pada kemampuan
seseorang dalam memberikan sumbansi dengan suka rela. Selanjutnya, amplop yang diberikan dikumpulkan dalam sebuah tempat keranjang. Sesudah
terkumpul, protocol biasanya memberikan kesempatan kepada mempelai wanita untuk mengambil sejumlah amplop yang telah terkumpul dengan cara
memasukkan tangan kedalam keranjang dan menggenggam dengan tangan kanan.
c. Marhata Adat Musyawarah adat
Hal yang dibicarakan dalam musyawarah adat adalah tentang hak dan kewajiban dalam pelaksanaan acara adat tersebut. Pada kesempatan itu, adalah
waktu yang tepat untuk memberikan saran dan nasehat. Hal tersebut datang dari petua adat serta semua pihak tertentu sesuai dengan hukum adat. Sendari
mendengarkan nasehat dan saran dimaksud ada aktivitas yang dilakukan secara bersamaan yaitu memberikan panandaion memberikan sejumlah uang sebagai
sarana untuk memperkenalkan kerabat. Kemudian yang sudah mendapat panandaion tersebut biasanya memberikan nasehat untuk pihak berpesta. Hal
yang dibicarakan selanjutnya adalah pelaksanaan adat yang meliputi acara yang sudah terlaksana dan acara yang berlum terlaksana.
Universitas Sumatera Utara
92 Pada kesempatan ini juga memperlihatkan pertanggungjawaban terhadap acara
yang harus sesuai dengan hukum adat berdasar kepada unsure dalihan na tolu.
Pihak-pihak yang ikut serta dalam upacara tersebut dilibatkan sebagai saksi atas
pertanggungjawaban dimaksud. Pada acara perkawinan Batak Toba marhata adat
merupakan bagian penting dari seluruh rangkaian pernikahan. Sebelum tiba pada hari “H” pesta adat perkawinan akan dilangsungkan, kedua belah pihak yaitu
paranak dan parboru sudah melaksanakan atau melewati sejumlah tahapan dari melamar hingga acara pemberkatan oleh Gereja. Paranak juga sudah
menyerahkan sebagian besar dari sinamot mas kawin atau mahar putrinya. Namun ketika memulai dialog adat marhata adat, hal ini akan diaktualisasikan
dimana setelah penyerahan pinggan penungkunan
81
, pihak parboru masih akan menanyakan kembali latar belakang dari acara pesta tersebut.
Dalam hal ini, yang pertama ditanyakan parboru adalah latar belakang adanya pesta tersebut. lalu parboru akan menanyakan kemampuan pihak paranak
membayar mahar sinamot. Pada kesempatan itu juru bicara parboru juga akan menanyakan banyak ulos yang diharapkan pihak paranak untuk disediakan
parboru sesuai nilai mahar yang disanggupi pihak paranak. Setelah semua itu disepakati kedua belah pihak, maka tibalah saatnya pihak
paranak dengan arahan parsinabul juru bicara untuk melunasi hak adat pihak parboru. Intinya menyerahkan sinamot kepada anggota keluarga pihak parboru
yang berhak menerima disertai iringan musik.
81
Pinggan panungkunan adalah syarat untuk memulai adat, berisi beras, sirih dan sejumlah uang kepada parhata setelah itu pembicaraan dapat dimulai
Universitas Sumatera Utara
93 Pertama, penyerahan kepada orang tua pengantin perempuan langsung oleh
orang tua pengantin laki-laki. Kemudian, protokol parboru akan minta pihak paranak menyerahkan suhi ni ampang naopat dan juga kepada anggota keluarga
lain yang berhak sesuai adat yang sudah disepakati pada acara patuahata.
Gbr: Siap menerima tintin marangkup Gbr: Penyerahan tintin marangkup
d. Penerima Jambar