7 perkawinan mengakibatkan dua belah pihak terikat dalam sebuah adat dalam
konteks kekeluargaan. Dalam penyajiannya, ende tarombo dapat disajikan secara instrumentalia dan bisa juga vocal yang diiring dengan ensambel. Dinyanyikan
oleh marga itu sendiri maupun oleh pemusik yang diundang pada acara tersebut. Nyanyian tentang silsilah Batak Toba sudah pernah dikaji oleh Tiolina
Sinambela, dengan Judul Skripsi: “Tarombo Dalam Gaya Nyanyian Pada
Kebudayaan Etnis Batak Toba: Suatu Kajian Musikologis dan Tekstual ”. Dalam
tulisannya beliau mendeskripsikan nyanyian silsilah secara garis besar. Berbeda dengan tulisan ini yang mengkaji nyanyian silsilah atau ende tarombo khususnya
ende tarombo Sonak Malela. Tulisan ini mendeskripsikan ende tarombo secara mendetail terutama penggunaanya dalam upacara adat perkawinan turunan Sonak
Malela di Kota Medan. Akantetapi hasil tulisan ini dapat digunakan untuk mengetahui eksistensi, perubahan dan guna, fungsi ende tarombo yang dikaji
sebelumnya. Berdasarkan berbagai alasan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji ende
tarombo Sonak Malela ini dalam sebuah karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul : Kajian Musik dan Teks Ende Tarombo Sonak Malela pada Upacara
Perkawinan Pomparan Raja Sonak Malela di Medan.
1.2 Pokok Permasalahan
Ada lima pokok masalah yang akan dikaji dalam tulisan ini yaitu : 1.
Bagaimana sejarah turunan Raja Sonak Malela? 2.
Bagaimana penyajian upacara perkawinan turunan Raja Sonak Malela di Medan?
Universitas Sumatera Utara
8 3.
Bagaimana ende tarombo Sonak Malela disajikan pada upacara adat perkawinan turunan Raja Sonak Malela?
4. Bagaimana struktur musik dan makna teks ende tarombo Sonak Malela?
5. Apakah kegunaan dan fungsi ende tarombo ini bagi masyarakat Batak
Toba, khususnya keturunan Raja Sonak Malela?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengkaji sejarah turunan Raja Sonak Malela 2.
Untuk mengkaji penyajian upacara perkawinan turunan Raja Sonak Malela di Medan.
3. Untuk mengkaji ende tarombo Sonak Malela pada upacara perkawinan
turunan Raja Sonak Malela. 4.
Untuk mengkaji struktur musik dan makna teks ende tarombo Sonak Malela.
5. Untuk mengkaji kegunaan dan fungsi ende tarombo bagi masyarakat
Batak Toba, khususnya keturunan Raja Sonak Malela?
1.3.2 Manfaat
Manfaat penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Pertama, sebagai referensi bagi masyarakat umum untuk kemudian digali dan dikembangkan.
Kedua, sebagai dokumentasi tentang ende tarombo Sonak Malela bagi masyarakat khususnya pomparan Sonak Malela.
Universitas Sumatera Utara
9 Ketiga, dapat dipergunakan oleh mahasiswa Etnomusikologi dalam mengkaji
musik dan teks nyanyian ende.
1.4 Konsep dan Teori 1.4.1 Konsep
Koentjaraningrat 1980:207 menyebutkan bahwa konsep adalah suatu sistem pedoman hidup dan cita-cita yang akan dicapai oleh banyak individu dalam
suatu masyarakat. Secara konseptual, kajian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995
mengkaji adalah mempelajari, memeriksa, dan menyelidiki suatu hal. Sedangkan menurut Badudu 1983:132, mengkaji adalah membaca, mempelajari,
memeriksa, meneliti, mempertimbangkan, mendalami. Dalam konteks tulisan ini, titik fokus kajian yang dimaksud adalah aspek musikal dan teks ende tarombo
Sonak Malela. Musik adalah kejadian bunyi atau suara dapat dipandang dan dipelajari
jika mempunyai kombinasi nada, ritme dan dinamika sebagai komunikasi secara emosi, estetika atau fungsional dalam suatu kebiasaan atau tidak berhubungan
dengan bahasa Malm dalam terjemahan Takari 1993:8 Teks dalam KBBI merupakan naskah yang berupa kata-kata. Dalam
pembahasan ini teks dimaksud meliputi naskah yang terdapat dalam lagu yang akan dibahas.
Ende tarombo terbentuk dari kata ende dan tarombo. Ende adalah musik vokal Batak Toba yang identik dengan nyanyian.
Universitas Sumatera Utara
10 Sedangkan tarombo identik dengan silsilah. ende tarombo adalah sebuah istilah
yang digunakan untuk menuturkan silsilah marga dalam bentuk nyanyian. Pomparan Raja Sonak Malela terbentuk dari kata pomparan, Raja dan
Sonak Malela. Pomparan artinya anak cucu atau turunan. Raja merupakan salah satu sebutan atau panggilan kehormatan kepada leluhur oleh suku Batak Toba,
sedangkan Sonak Malela adalah seorang Raja yang berasal dari Toba Samosir, Sumatera Utara, merupakan asal marga Simangunsong, Marpaung, Napitupulu
dan Pardede.
1.4.2 Teori
Menurut KBBI 1992:154-155, teori merupakan pendapat-pendapat atau aturan-aturan untuk melakukan sesuatu. Koentjaraningrat 1973:10, mengatakan
teori merupakan alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang disusun secara sistematis. Teori merupakan alat yang
penting dalam suatu pengetahuan. Tanpa teori hanya ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja tetapi tidak akan ada ilmu pengetahuan. Sebagai pedoman
yang digunakan untuk menyelesaikan permasalah dalam tulisan ini maka penulis menggunakan beberapa teori.
Membincangkan sejarah asal-usul Raja Sonak Malela dan turunannya penulis menggunakan metode sejarah dari Kuntowijoyo 1994:38 yakni; model
sinkronis yaitu untuk mengetahui gambaran lingkungan sosial, historis, fungsi, latar belakang dan model diakronis yaitu untuk menggambarkan bagaimana
pertumbuhan tersebut dari waktu-kewaktu, bagaimana ia tumbuh dari awal sebagai suatu gejala yang unik mengingat detail yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
11 Untuk mengkaji upacara perkawinan turunan Raja Sonak Malela, penulis
menggunakan teori tentang upacara yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat 1985: 243 mengatakan terdapat 4 empat komponen dalam segala sesuatu
peristiwa yang tergolong ke dalam upacara. Keempat komponen upacara tersebut, yaitu: 1 tempat upacara, 2 saat upacara, 3 benda-benda dan alat-alat upacara,
dan 4 orang yang melakukan dan memimpin upacara. Teori upacara Koentjaraningrat ini melihat komponen upacara lebih umum, yaitu tempat, waktu,
benda, dan orang yang terlibat dalam suatu upacara dalam kebudayaan. Teori ini digunakan untuk mendeskripsikan upacara perkawinan pomparan Raja Sonak
Malela secara jelas mulai dari lokasi upacara, saat-saat berlangsungnya upacara, berbagai peralatan yang digunakan untuk mendukung terlaksananya upacara
dengan baik hingga pelaku-pelaku yang terlibat selama upacara. Untuk mengkaji ende tarombo Sonak Malela pada upacara perkawinan
turunan Raja Sonak Malela penulis menggunakan teori semiotika yaitu pendekatan untuk mengkaji seni dalam rangka usaha untuk memahami bagaimana
makna diciptakannya dan dikomunikasikan melalui sistem simbol yang membangun sebuah peristiwa seni.
Untuk mengkaji struktur musik dan makna teks ende tarombo Sonak Malela, penulis menggunakan teori Malm yang merupakan terjemahan dari Takari
1993:13 yaitu kutipan dari teori weighted scale bobot tangga nada yang digunakan khusus untuk mengkaji nada ditambah lagi musik terjadi oleh karena
terjadi sesuatu yang erat hubungannya dengan waktu sebagai bahan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
12 Untuk mengkaji kegunaan dan fungsi ende tarombo ini bagi masyarakat
Batak Toba, khususnya keturunan Raja Sonak Malela penulis menggunakan teori Alan P. Merriam yang mengemukakan tentang kegunaan dan fungsi use and
function musik. Adapun fungsi musik dimaksud terdiri dari 10 yakni: Pengungkapan
emosional, penghayatan
estetis, hiburan,
komunikasi, perlambangan, reaksi jasmani, berkaitan dengan norma-norma sosial, pengesahan
lembaga sosial, kesinambungan kebudayaan dan pengintegrasian masyarakat. Dalam tulisan ini, fungsi diartikan sebagai kegunaan suatu objek dan
dampaknya bagi sekitar terutama bagi masyarakat pendukungnya. Fungsi sebuah unsur kebudayaan dalam masyarakat merupakan kemujaraban dalam memenuhi
kebutuhan yang ada, atau dalam mencapai tujuan tertentu Merriam, 1964:223- 226. Lebih jauh, Alan P. Merriam mengungkapkan bahwa guna lebih ditekankan
pada situasi bagaimana musik disajikan sedangkan fungsi pada untuk tujuan apa musik digunakan, atau kenapa musik digunakan demikian?.
Dengan beberapa teori tersebut diharapkan tulisan ini lebih mampu mendapatkan hasil informasi lebih baik, akurat, sistematis dan mudah dimengerti
oleh semua pihak.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur atau langkah serta urutan-urutan kerja yang dilakukan dalam kegiatan penyelidikan dalam suatu bidang yang bertujuan
untuk memperoleh kenyataan-kenyataan. Selain itu metode penelitian juga berfungsi untuk mendapatkan berupa data sesuai
dengan kebutuhan untuk melengkapi asumsi yang sudah ada guna untuk
Universitas Sumatera Utara
13 memperkuat pengertian- pengertian. Oleh sebab itu penulis menggunakan metode
penelitian sebagai langkah dalam pengerjaan penelitian ini. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian jenis
kualitatif dengan memperoleh data dari berbagai sumber. Pendekatan kualitatif yaitu suatu rangkaian kegiatan atau suatu proses menyaring data dan informasi
yang bersifat sewajarnya mengenai permasalahan suatu objek dalam bidang tertentu Bogdan dan Taylor,1975:176. Dalam suatu penelitian dengan
pendekatan kualitatif memungkinkan kita memahami masyarakat secara personal dan memandang mereka sediri dalam mengungkapkan dunianya Bogdan 1975:4-
5. Menurut Netll 1964:62:64 ada dua hal untuk melakukan aktivitas penelitian dalam disiplin etnomusikologi yaitu : kerja lapangan field work dan kerja
laboratorium desk work. Dalam kerja lapangan mencakup pemilihan informan, pendekatan dan pengambilan data, pengumpulan dan perekaman data.
Kemudian kerja laboratorium meliputi pengolahan data, menganalisis dan membuat simpulan dari semua data yang diperoleh.
1.5.1 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah sebuah tahap awal yang dilaksanakan untuk mendapatkan tulisan yang berkaitan dengan kinerja dalam mengembangkan
tulisan. Sebelum melakukan kerja lapangan, penulis akan terlebih dahulu membaca literatur berupa buku, bulletin, skripsi sarjana, tesis, majalah, serta
beberapa bahan bacaan yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Kemudian penulis mencari konsep- konsep teori sebagai referensi dari skripsi
Departemen Etnomusikologi. Konsep dan teori serta informasi yang didapatkan
Universitas Sumatera Utara
14 dapat dijadikan sebagai landasan dalam melakukan penelitian. Mengumpulkan
data dengan menggunakan teknologi internet juga dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data untuk membantu penulis dalam membandingkan dan
mempelajarinya guna untuk kesempurnaan skripsi ini. Adapun buku-buku yang menjadi sumber bacaan utama sebagai acuan
dalam skripsi ini antara lain: Tarombo Dalam Gaya Nyanyian Pada Kebudayaan Etnis Batak Toba: Suatu Kajian Musikologis dan Tekstual, Skripsi Tiolina
Sinambela, 1994; Pengatar Ilmu Sejarah, Karya Prof. Dr. Kuntowijoyo, 1994; The Anthropology of Music, tulisan Alan P.Merriam , 1964; Music Cultures of the
Near East and Asia, Karya Wiliam P. Malm, 1977; Theory and Method in Ethnomusicology, karya Bruno Nettl, 1864, serta buku- buku pendukung yang
relevan dalam tulisan ini. Adapun buku- buku tersebut antara lain; pokok-pokok Antropologi Budaya, karya T.O Ihromi, 1987, Kamus musik karya M. Soeharto,
1995; Sejarah Sastra Batak karya Dra. Peraturen Sukapiring,S.U. dan Drs. Jhonson Pardosi, 2014; Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Depdikbud, 2005;
Pengantar Ilmu Antropologi karya Koentjaraningrat, 1987; Manusia dan Seni Budaya karya L.Dyson,1987; Seni, Tradisi, Masyarakat karya Masyarakat dan
hukum adat Batak Toba karya J. C. Vergouwen, 2004; Manusia dan kebudayaan di Indonesia karya M. Junus,1971.
1.5.2 Pengumpulan Data di Lapangan
Penelitian lapangan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan penulis yang berkaitan dengan pengumpulan data dilapangan.
Universitas Sumatera Utara
15 Untuk mendapatkan keseluruhan data yang diinginkan pada suatu daerah dimana
objek yang akan diteliti merupakan salah satu fungsi penelitian lapangan. Pengumpulan data dilapangan terdiri dari observasi, wawancara dan perekaman.
1.5.2.1 Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang berguna untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan. Pancaindera
merupakan hal utama dalam metode observasi Burhan Bungin, 2007:115. Dalam penelitian lapangan penulis menggunakan observasi langsung. Adapun observasi
langsung ke lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan secara langsung data-data yang dibutuhkan. Penulis meneliti acara perkawinan pomparan Raja Sonak
Malela yang menyajikan ende tarombo Sonak Malela.
1.5.2.2 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara, selanjutnya jawaban
responden akan dicatat atau direkam dengan media rekam Suhartono,1995:67. Dalam wawancara penulis melakukan wawancara berencana dimana sebelumnya
telah tersedia daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada informan. Ketika mengajukan pertanyaan tersebut penulis harus menyesuaikan dengan keadaan
dilapangan. Dengan kata lain pertanyaan tidak harus sesuai urutan daftar yang telah disediakan.
Teknik wawancara yang dilakukan penulis berpedoman kepada teknik yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat 1985:138-140 yang menyatakan
bahwa wawancara dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: Pertama, wawancara
Universitas Sumatera Utara
16 berfokus yakni pertanyaan tidak mempunyai stuktur tertentu dan selalu berpusat
satu pokok permasalahan. Kedua, wawancara bebas yakni pertanyaan yang diajukan tidak hanya berpusat kepada pokok permasalah akan tetapi beraneka
ragam selama masih berkaitan dengan objek penelitian. Ketiga, wawancara sambil lalu yakni pertanyaan dalam hal ini diajukan kepada narasumber dan situasi yang
tidak terkonsep atau tanpa persiapan. Dengan kata lain informan dijumpai secara kebetulan. Adapun teknik wawancara yang penulis gunakan adalah teknik
wawancara bebas dimana teknik ini lebih fleksibel.
1.5.2.3 Perekaman
Untuk mendapatkan dokumentasi dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis menggunakan kamera dan handycam serta gadget yang lain. Ada dua jenis
perekaman yang penulis lakukan yaitu perekaman audio dan perekaman audio visual. Spesifikasi media rekam yang dipakai yaitu: kamera DSLR Nikon D5000
dan Handycam merk Sony.
1.5.3 Analisis Data di Laboratorium
Dalam menganalisis data di laboratorium dimulai dari proses pengkajian terhadap semua data-data yang telah terkumpul untuk kemudian diolah, diseksi
dan disaring. Data tersebut meliputi data dari lapangan dan dari studi kepustakaan. Proses selanjutnya adalah menganalisis data.
Menurut Burhan Bungin 2007:153, terdapat dua hal yang ingin dicapai dalam menganalisis data secara kualitatif, yaitu: Pertama, menganalisis proses
berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang
Universitas Sumatera Utara
17 tuntas terhadap proses tersebut. Kedua, menganalisis makna yang ada dibalik
informasi, data dan proses atau fenomena sosial tersebut. Dengan menggunakan jenis analisis tersebut penelitian akan dijelaskan dengan
cara berdasarkan data yang diperoleh. Analisis kualitatif yang penulis gunakan diharapkan mampu menguraikan tentang Kajian musik dan teks ende tarombo
Sonak Malela dengan maksimal.
1.6 Lokasi Penelitian
Tempat yang dipilih menjadi lokasi penelitian adalah Wisma Taman Sari Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena Wisma ini sering digunakan
dalam pelaksanaan acara-acara adat dan sudah dikenal oleh masyarakat di Kota Medan. Di wisma ini peneliti melihat dan menyaksikan serta melakukan
pengamatan terhadap pelaksaan adat perkawinan pomparan Raja Sonak Malela.
Universitas Sumatera Utara
18
BAB II KEBUDAYAAN MASYARAKAT BATAK TOBA DAN SEJARAH
POMPARAN RAJA SONAK MALELA DI KOTA MEDAN
Pada bab ini akan dibahas identifikasi yaitu tentang latar belakang dan sejarah suku Batak Toba di Kota Medan, Letak Geografis, Latar belakang historis
penduduk dan masyarakat Kota Medan, Mata pencaharian masyarakat Batak Toba di Kota Medan, Sistem Kekerabatan Batak Toba di Kota Medan, Pomparan Raja
Sonak Malela, Acara-acara tradisional Sonak Malela, Tempat dan Porsi acara adat Sonak Malela dan Seni yang terdapat dalam pesta adat perkawinan Sonak Malela.
2.1. Identifikasi
Suku Batak Toba yang berdomisili di Medan merupakan suku Batak Toba yang datang dan bermigrasi dari wilayah Tapanuli
11
atau daerah Toba
12
. Menurut Warneck kata Batak berasal dari kata mambatak yang berarti melucut kuda agar
berlari lebih cepat. Banyak pendapat tentang asal orang Batak, diantaranya bahwa orang Batak berasal dari India yang pergi ke Timur menuju Tanah Birma,
Vietnam dan Kamboja. Dari sana melalui Malaka dan Siam berlayar ke Semenanjung Malaka lalu menyebar ke Tanah Batak. Tanah Batak terletak di
Pulau Sumatera diantara ± ½º -3½º LU dan 97½º -100º BT. Luas Tanah Batak ±50 Km² yang terdiri dari dataran tinggi dengan barisan pegunungan yang disebut
pegunungan Bukit Barisan.
11
Menurut Vergouwen1968 berdasarkan aspek geografis Tapanuli dibagi tiga wilayah yaitu: Samosir, Humbang, Toba Holbung, Silindung, Habinsaran.
12
Toba mendiami daerah induk meliputi tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Dataran tinggi Toba, Asahan, Silindung, antara Daerah Barus dan Sibolga, pegunungan Pahae Bangun, 1980;95
Universitas Sumatera Utara