Tarombo Ende Tarombo ENDE TAROMBO SONAK MALELA PADA UPACARA ADAT

73 Perkembangan ende dalam Batak Toba sangat terpengaruh unsur musikal yang berkembang dalam masyarakat baik dari segi lirik, tangga nada, makna dan lainnya. Hal tersebut sejalan dengan selera pemilik ende yakni Batak Toba.

3.2 Tarombo

Tarombo adalah silsilah asal usul penyebaran marga landasan dan identitas bermasyarakat pada suku Batak Toba. Jika ingin berkenalan sesama suku, selalu menyebutkan marga-nya. Sehingga mereka saling mengenal marga masing- masing untuk kemudian mengetahui kedudukan dan hubungan kekerabatan antar pemilik marga tersebut. Misalnya; Tulang adalah pria semarga dengan ibu kita, lae adalah semua pria semarga dengan suami saudara perempuan, ito adalah semua wanita yang sebaya dengan kita, namboru adalah semua wanita yang tingkatannya setara dengan ayah dan lainnya. 64 Dengan demikian orang Batak diharapkan mengetahui tarombo-nya supaya tetap terjaga kelestariannya dan tidak terlupakan penggunaannya. Menurut penulis, ada beberapa faktor yang menyebabkan tarombo terlupakan Pertama, kurangnya didikan orang tua tentang silsilah marga mereka. Kedua, tidak ada keturunan seseorang yang mengakibatkan tarombo putus atau tidak berkelanjutan. Pendapat ini didukung oleh tulisan Peraturen Suka Piring,S.U. dan Jhonson Pardosi, dalam bukunya Sejarah Sastra Batak 2014:32 menyatakan; pada umumnya jika ada suatu keluarga Batak tidak mempunyai keturunan laki-laki akan merasa sedih karena tidak ada lagi sebagai penyambung silsilah, biasanya suami istri itu akan datang menghadap hula-hula. 64 Ucapan tersebut merupakan kata sapaan yang digunakan Batak Toba sehari-hari. Universitas Sumatera Utara 74 Oleh pihak hula-hula akan memberikan makanan dan doa restu agar Tuhan memberkati mereka dan memberikan anak laki-laki. Ketiga, terpengaruh oleh faktor lingkungan sekitar dimana tarombo kurang digunakan atau tidak sama sekali.

3.3 Ende Tarombo

Ende Tarombo tidak merupakan salah satu jenis ende dalam Batak Toba. Tetapi ende Tarombo hanya sebuah istilah yang digunakan untuk mengkaji tarombo dalam bentuk nyanyian. Akan tetapi, masyarakat Batak Toba biasanya menyebutnya dengan ende tarombo. Sebutan ini sudah sering didengar bahkan mereka menggunakannya. Beberapa ende tarombo yang biasa dimainkan diberbagai acara adat Batak Toba di Kota Medan sebagai berikut: ende tarombo Raja Batak, ende tarombo Raja Guk-guk, ende tarombo Limbong Mulana , ende tarombo Raja Lumban Gaol, ende tarombo Narasaon, ende tarombo Si Raja Oloan, ende tarombo Parna, ende tarombo Sonak Malela, ende tarombo Raja Tatea Bulan, ende tarombo Toga Marbun, ende tarombo Si Raja Lontung, ende tarombo Sihombing, ende tarombo Silahisabungan, ende tarombo Sisingamangaraja, ende tarombo Raja Baho, ende tarombo Guru Mangalongsa, ende tarombo Hutasimataraja, ende tarombo Raja Marsundung Simanjuntak, ende tarombo Sapala Tua Tampubolon, ende tarombo Sianjur Mula-mula, ende tarombo Sipartano Naiborngin, ende tarombo Raja Naiambaton, ende tarombo Simbolon, ende tarombo Toga Nainggolan, ende tarombo Tuan Somanimbil. ende tarombo Toga Sinaga, ende tarombo Siahaan, dan sebagainya Sumber: Dokumentasi Penulis Universitas Sumatera Utara 75

3.4 Sejarah Ende Tarombo Sonak Malela