b. Merasa terharu Satu partisipan mengatakan terharu, saat melakukan perawatan bayi baru
lahir, pernyataan partisipan dibawah ini: “saya terharu dengan kelahiran anak saya, saya tidak menyangka
saya sanggup melahirkan seorang anak apalagi mengingat proses kelahirannya rasanya saat itu sudah putus asah” P2
c. Merasa sedih “sedihnya kita kan baru melahirkan, capek, butuh istirahat tapi
harus melek malam, merawatnya, nyusui, kadang pipis ganti popoknya,
jadi gak bisa tidur” P2 “sedihnya baru semalam sekolah sudah punya anak” P3
“awalnya saya merasa sedih karna dua jam sekali harus bangun ngasik
an asi, jadi saya kurang tidur” P 5 “pertamanai sedih ulala, harana inda modom, kadang pala waktu
jam 8 abangmu ma ngoppana baru au margatti mahami jam 12 sampe manyogot, pala arian modom ia, baru disima istirahat iba”
Pertama saya juga merasa sedih karna saya tidak bisa tidur tengah malam, dari jam 8 malam sampai jam 12 suami yang jagain, gantian
dari jam 12 sampai pagi saya yang jaga P6
2. Perawatan bayi baru lahir yang dilakukan
Dari hasil wawancara diperoleh empat tindakan tentang perawatan bayi baru lahir yang dilakukan ibu yaitu pemberian nutrisi, memandikan bayi, perawatan
tali pusat dan pemberian imunisasi a. Pemberian Nutrisi
didapatkan hasil pemberian nutrisi yang dilakukan yaitu ibu melakukan pemberian ASI dan Pendamping ASI PASI berupa susu formula,
berikut ini adalah pernyataan partisipan “dibantu dengan susu formula karna minggu pertama asi saya tidak
lancar cuman sedikit-sedikit, tetapi tetap saya kasih juga asinya
Universitas Sumatera Utara
karna sedikit, saya kasih lagi susu formula takut bayinya kurang puas
”P1 “saya cuma kasi ASI aja sampai sekarang, karna saya rasa lebih
bagus ASI dari susu yang lain, lagian ASI saya dari hari pertama s
udah ada dan bayinya sudah bisa netek” P2 “anak saya minumnya ASI saja, pernah saya coba kasih susu botol
karna puting susunya sudah lecet jadi saya tidak kuat lagi neteki, anak saya tidak mau di kasih susu botol, sampai sekarang dia masih
netek”P3 “minumnya dikasi ASI, tapi cuman sebelah kanan aja karna yang
sebelah kiri putingnya masuk kedalam, namun tetap saya berikan ASI”P4
“saya kasih asi walaupun tiap malam dua jam sekali harus bangun untuk neteki dia” P5
“pasadarion sampe opat ari inda adong aek nisusuku jaditong namanyusu ia dilehen susu formula, dung opat ari baru manyusu ia,
sampe sannri” hari pertama sampai hari keempat dia tidak minum asi, karna
belum keluar asi saya, selama empat hari pertama diberikan susu formula, setelah itu sampai sekarang baru dia asi terus P6
b. Memandikan bayi Dari hasil wawancara diperoleh dua proses dalam memandikan bayi
baru lahir yang dilakukan ibu yaitu proses memandikan bayi pertama menyiapkan perlengkapan mandi, menyiapkan pakaian, bedak dan minyak
telon, kemudian tehnik memandikan bayi. semua partisipan pada minggu pertama belum berani memandikan bayi baru lahir, namun setelah putus
tali pusat ada beberapa partisipan yang berani dan ada juga yang belum berani, dari masing-masing partisipan proses memandikan yang dilakukan
adalah sama, berikut adalah pernyataan dari partisipan “ yang disiapkan sebelum bayinya mandi yaitu air hangat dalam
ember mandi, sabun dan samponya juga, setelah perlengkapan mandinya disiapkan, kemudian pakaiannya juga disiapkan sesuai
dengan susunannya mulai dari bedong sampai gurita dan bedaknya juga disiapkan , barulah bayinya dimandikan setelah pakaiannya
Universitas Sumatera Utara
dibuka kemudian diangkat ke dalam ember mandi disapu dengan air kemudian disabuni sampai selesai dan dibilas tetap dalam ember
dengan satu gayung air yang disisakan untuk bilas terakhir ”
Setelah mandi rutin saya buat daun jarak yang dibakar dengan olesan minyak makan diatas perut anak saya, kata orang tua agar tidak
mudah masuk angin, ini saya lakukan rutin dari lahir sampai umur tiga bulan P1
“Yang disiapkan sabun, baby oil dituangkan dalam ember mandi, sampo, air hangat campur air dingin kemudian pakaian dan
handuknya disiapkan, bedaknya, minyak telon, setelah itu bayinya langsung diangkat kedalam ember mandi kemudian disabuni sampai
selesai dan disiram dengan bilasan terakhir yang sudah disisakan ditempat lain.
” P2 “sebelum dimandikan disiapkan sampo, air hangat, dan sabun dan
dikasi baby oil ke air mandinya “sebelum mandi disiapkan popoknya, handuknya kemudian bedak dan minyak telonnya, diambil kian airnya
satu gayung untuk bilasan terakhir, kemudian bayi dimandikan dalam ember mandi, disabuni badannya kecuali bagian wajah bayi, setelah
selesai kemudian disiram dengan air yang disisakan sebelumnya” P3
“menyiapkan air mandi, sabun dan samponya terlebih dahulu disiapkan sebelum bayinya dimandikan setelah semua perlengkapan
mandi disiapkan kemudian handuk dan bedongnya, bajunya, celana ,dan guritanya dibentangkan kian, setelah siap semuanya barulah
bayinya dimandikan, pertama dilap dulu pakai air kemudian disabuni diluar,setelah disabuni bayi diangkat kedalam ember mandi sampai
dengan selesai, kemudian bayi diangkat keatas handuk yang
disediakan dan melap badan bayi sampai kering” P 4 “siapkan ember, air dingn, dan air hangat dikasih baby oil ke air
mandi sabun dan pakaiannya juga disiapkan, handuk serta minyak dan bedak, kemudian dibuat susunannya agar pemakaian bajunya
lebih mudah barulah bayinya dimandikan dan disabuni dalam ember mandi, setelah selesai baru diangkat langsung ke atas handuk yang
disediakan untuk melap kering badan bayi” P 5 “di pasiap pajolo bajuna, cawatna, lappinna, aekna diember,
sabunna, miyakna, baru diparidi ia tu aek i, sonima uida dibaen ia. perasaank pajolo paridi ia mabiar au, harana inda podo hatop, dungi
inda podo ias baenna naparjoloi dope soni” disiapkan air mandinyair hangat, sabun, Bajunya disusun terlebih
dahulu, bedak, minyak kayu Putih, baru dimandikan, perasaan saya memandikan
dia awalnya
saya masih
takut-takut, jadi
mandikannyapun belum bersih kali P6
Universitas Sumatera Utara
c. Perawatan tali pusat dari hasil wawancara diperoleh perawatan tali pusat bayi yang
dilakukan oleh ibu yaitu dengan cara diberi betadin dan dibungkus kassa steril. Dua partisipan mengatakan perawatan talipusat bayinya diberi
betadin setelah selesai mandi dan empat partisipan mengatakan perawatan tali pusat yang dilakukan pada bayinya adalah dibungkus dengan kassa
steril. Sesuai dengan pernyataan partisipan berikut ini: “talipusatnya dilap kering dengan kassa steril, kemudian dibungkus
dengan kassa kering yang baru, setelah tali pusat lepas, maka bekas pelepasan talipusat baru ditetesi betadin dan ditutup kembali dengan
kassa” P1 “setelah siap mandi talipusatnya dilap sampai kering, kemudian
pangkalnya ditetesi dengan betadin dan dibungkus dengan kain kassa steril, setelah tali pusat lepas, pangkal bekas pelesan tali pusat di
tetesi dengan betadin juga, baru ditutup dengan kassa steril” P2 “sebelum tali pusatnya putus siap mandi dilap kering pake kassa,
kemudian baru dibungkus dengan kassa steril, setelah tali pusat lepas baru ditetesi dengan betadin, lalu ditutup kembali dengan kassa”
P3
“Sebelum putus diberi betadin pada pangkal talipusatnya, kemudian dibungkus dengan kain kassa kering, dan setelah putus talipusat
dikasi betadin juga kemudian ditutup dengan kassa lagi” P 4 “siap mandi tali pusat yang belum putus dilap kering dengan kassa,
kemudian di bungkus kembali dengan kassa, setelah talipusatnya lepas baru di berikan betadin pada pangkal pelepasan talipusat,
kemudian ditutup menggunakan kasa yang dari bidannya.” P 5 “inda adong perawatan nakhususda, harana paridi ia dung
matupekdo tali nipusotnai, doppak somatupek bidannai do paridina, inda adong uida dibaen ia sanga aha, abit nabottar sogi opatdo
dibaen ia pambalutna, i sajo maia. dung matupek pe talipusotnai inda
nadong dibaen ia pala di lap ia sajo mia so ulang maraek” tidak ada perawatan khusus yang saya ada lakukan, karna saya
mandikan dia setelah putus tali pusatnya, sebelum putus yang mandikannya adalah bidannya, sebelum putuspun tali pusatnya tidak
ada diberikan apapun kecuali kassa, setelah putus tidak dikasih apapun. cuman di lap aja agar tidak basah P6
Universitas Sumatera Utara
d. Pemberian Imunisasi Dari hasil wawancara diperoleh bayi sudah mendapatkan imunisasi
yaitu berdasarkan jenisnya. Semua partisipan mengatakan bayinya sudah mendapat imunisasi setelah pulang dari klinik bersalin Suryani, sesuai
denga pernyataan partisipan berikut ini. “imunisasi pertama sebelum pulang dari klinik bersalin sudah
diberikan kepada anak saya yang disuntik di paha sebelah kanan kata bidannya imunisasi HB0, dan kunjungan beriukutnya rutin saya bawa
setiap jadwal yang ditentukan, yang terakhir dapat imunisasi campak,
sekarang imunisasinya sudah lengkap” P1 “sekarang tinggal menunggu jadwal imunisasi berikutnya, imunisasi
pertama sudah diberikan bidannya katanya HB0, dan ayahnya juga sering mengingatkan saya tentang jadwal imunisasi jangan sampai
ketinggalan, imunisasi berikutnya adalah DPT” P2 “imunisasinya sudah dapat semua, dan tidak ada yang
terlewatkan,setiap jadwal yang ditentukan bidannya saya bawa imunisasi, yang terakhir adalah dapat imunisasi campak”
P3
“imunisasinya sudah dapat tinggal satu lagi yang belum dapat yaitu campak, sekarang tinggal menunggu umur sembilan bulan, imunisasi
pertama sudah dikasih HB 0” P4 “sudah lengkap imunisasinya dari yang pertama sampai campak,
rutin setiap bulan sesuai dengan jadwal yang diberikan bidannya”
P 5 “anggo imunisasi inda adong boto dilehen dung lahir ia sampe pitu
ari, palatong dioban doma imunisasi dung marumur sabulan, nauboto sanga aha goar ni imunisasi nadilehen i, uida disuntik di tangan nia,
sannri marbekas songon korengan, imaia do imunisasi pertamana
” idak ada dikasi imunisasi setelah lahir sampai umur satu minggu,
palingan di bawa imunisasi setelah umur satu bulan, yang diberikan ditangan sekarang meninggalkan bekas, itu saja yang diberikan
imunisasi pertama P6
Universitas Sumatera Utara
3. Informasi tentang perawatan bayi baru lahir