Pencegahan Infeksi Perawatan Dasar Bayi Baru Lahir

bawah dan lambung masih belum sempurna sehingga mengakibatkan gumoh pada neonatus Maryanti. 2011.hlm.20

9. Adaptasi Hati

Selama kehidupan janin sampai tingkat tertentu setelah lahir, hati terus membantu pembentukan darah, dan selama periode neonatus hati memproduksi zat yang esensial untuk pembekuan darah. Penyimpanan zat besi ibu cukup memadai bagi bayi sampai lima bulan kehidupan ekstra uterin, pada saat ini bayi baru lahir menjadi rentan terhadap defesiensi terhadap zat besi Stright. 2005.hlm.217 Menurut Maryanti, dkk 2011,hlm.21 setelah lahir hati menunjukkan perubahan biokimia dan morfolofis berupa kenaikan kadar protein dan penurunan kadar lemak dan glikogen. Enzim hepar belum aktif benar, seperti enzim dehidrogenas dan transferase glukoronil sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala ikterus neonatorum fisiologis.

C. Pencegahan Infeksi

Pencegahan infeksi adalah suatu penatalaksanaan awal yang harus dilakukan pada bayi baru lahir, karena bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Saat melakukan penanganan bayi baru lahir pastikan melakukan tindakan pencegahan infeksi dengan cara mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan penanganan pada bayi baru lahir, kemudian memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi baru lahir yang belum dimandikan, dan memastikan semua peralatan yang dipakai atau digunakan untuk menangani bayi baru lahir adalah steril, serta memastikan semua pakaian Universitas Sumatera Utara yang digunakan bayi baru lahir dalam keadaan bersih Maryanti.dkk. 2011.hlm.25 Menurut Muslihatun 2010,hlm.20 ada beberapa upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada bayi baru lahir yaitu dengan cara merawat tali pusat, agar luka bekas pemotongan tali pusat tetap bersih dan tidak terkena air kencing atau kotoran bayi. Tali pusat dibungkus dengan kassa tipis yang steril dan kering, kemudian dilarang membubuhkan atau mengoleskan ramuan pada luka talipusat karena dapat menyebabkan infeksi dan tetanus yang dapat berakhir dengan kematian neonatal. Selanjutnya pencegahan infeksi pada mata bayi baru lahir yaitu dengan cara membersihkan kedua mata bayi segera setelah lahir dengan kapas atau sapu tangan halus dan bersih yang telah dibersihkan dengan air hangat, dalam waktu satu jam setelah bayi lahir, kemudian berikan salep atau obat tetes mata untuk mencegah oftalmia neonatorum tetrasiklin 1, Eritromision 0,5 atau Nitras argensi 1 dan biarkan obat yang ada disekitar mata jangan dihapus.

D. Perawatan Dasar Bayi Baru Lahir

Dijelaskan dalam the American Academy of Pediatrics 2005,hlm.45 Ketika bayi pertama kali lahir ibu mungkin merasa sedikit bingung memikirkan cara merawatnya, khususnya pada ibu yang memiliki bayi pertama. Bahkan tugas-tugas yang rutin seperti mengganti popok dapat membuat cemas terutama jika tidak pernah menghabiskan waktu untuk hal- hal yang berkaitan dengan perawatan bayi sebelumnya. Tetapi tidak memakan waktu lama untuk mengembangkan rasa percaya diri dan rasa tenang sebagai orangtua yang berpengalaman, dan akan mendapat bantuan Universitas Sumatera Utara dan dukungan keluarga dalam proses perawatan bayi baru lahir. Beberapa kekhawatiran paling umum yang timbul selama bulan pertama kehidupan yang berawal dari hari perhari yaitu bayi mempunyai cara untuk memanggil bantuan ketika bayi merasa lapar atau dalam keadaan tidak nyaman dengan cara berupa tangisan, bayi mempunyai periode rewel dalam satu hari walaupun mungkin bayi tidak merasa lapar, merasa tidak enak atau lelah. Dijelaskan dalam the American Academy of Pediatrics 2005,hlm.46 bahkan dari cara menangis ibu dapat mengidentiifikasi kebutuhan bayi, misalnya jika bayi kedinginan, lapar, dan popoknya basah, hanya dengan menangis bayi bisa memberitahu orang tuanya dan segera menghangatkan, dan mengganti popoknya, ketika bayi semakin besar tangisan juga akan mulai bervariasi seolah-olah menyampaikan kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Cara terbaik menangani tangisan adalah merespon bayi dengan segera, memberinya perhatian bukan berarti membuatnya menjadi manja, dan jika segera merespon tangisan atau memenuhi kebutuhannya tangisannya akan menjadi semakin sedikit. Maryanti,dkk 2011,hlm.44 menguraikan dalam bukunya perencanaan asuhan dalam perawatan dasar bayi meliputi pemberian nutrisi yaitu dengan memberikan ASI sesering mungkin sesuai kebutuhan bayi setiap 2-3 jam, sampai bayi berumur 6 bulan ASI Eksklusif. Secara alamiah menyusui bayi adalah cara yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi, hal ini menimbulkan hubungan yang sangat penting untuk pertumbuhan psikologis bayi yang sehat. Selanjutnya pemberian ASI diberikan hingga anak berusia 2 tahun, dengan penambahan makanan lunak atau padat yang disebut makanan Universitas Sumatera Utara pendamping ASI MPASI. Kemudian memandikan bayi, untuk meandikannya pakailah air yang cukup hangat karena suhu tubuh bayi terpengaruh dan mudah berubah, saat melakukan persiapan untuk memandikan bayi, siapkan handuk bersih dan kering untuk mengeringkan bayi dan beberapa lembar kain atau selimut untuk menyelimuti bai setelah dimandikan. Mandikan bayi secara cepat dengan air yang bersih dan hangat, setelah itu segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk bersih dan kering. Kemudian pakaikan pakaian bayi dan segera selimuti atau bedong bayi kembali, pastikan bagian kepala ditutupi dengan baik, dan tempatkan bayi dengan ibunya di tempat tidur kemudian anjurkan ibu untuk menyusui bayinya Maryanti.dkk. 2011.hlm.44

E. Study Fenomenologi