1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentase belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia 37minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat 2500-4000 gram, nilai apgar 7 dan tanpa cacat bawaan. Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses
kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin Rukiyah, 2010.hlm.2
Pada periode pasca partum, bayi baru lahir mengalami perubahan biofisiologis dan perilaku yang kompleks akibat transisi ke kehidupan ekstra
uteri. Beberapa jam pertama setelah lahir suatu periode penyesuaian kritis bagi bayi baru lahir yaitu adaptasi pernafasan, kardiovaskuler, neurologis,
gastrointestinal, ginjal, hati, sistem imun, serta perubahan termoregulasi dan metabolik Stright, 2005.hlm.208
Tumbuh kembang bayi pada bulan pertama, bayi akan memulai adaptasinya dengan lingkungan baru dengan memiliki gerakan refleks alami,
memiliki kepekaan terhadap sentuhan, refleks kepalanya akan bergerak kebagian yang disentuh, dan komunikasi yang digunakan adalah menangis.
Kemampuan dan ukuran tubuhnya mengalami perubahan yang cepat Simkin, 2008.hlm.351
Beberapa bayi lahir sangat dipengaruhi oleh kondisi masa prenatal, natal, dan post natal. Keadaan ini akan memberi pengaruh bagi tumbuh
Universitas Sumatera Utara
kembang anak selanjutnya. Secara umum faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah faktor genetik stright, 2005.
Bayi baru lahir normal jika warna kulit seluruh tubuh kemerah- merahan, frekuensi jantung 100xmenit, menangis kuat dan gerakan aktif.
Beberapa aspek asuhan yang diberikan pada bayi segera setelah lahir yaitu menjaga dan memastikan bayi tetap kering dan hangat, membungkus atau
menyelimuti bayi, pengaturan suhu tubuh, mekanisme kehilangan panas dan pencegahan infeksi Rukiyah, 2010.
Sebagian besar kesakitan dan kematian bayi baru lahir disebabkan asfiksia, hipotermi dan infeksi. Kesakitan dan kematian bayi baru lahir dapat
dicegah bila asfiksia segera dikenali dan ditatalaksana secara adekuat, dibarengi dengan pencegahan hipotermi dan infeksi Ambarwati,dkk.
2011.hlm.14. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI 2012 angka
kematian bayi AKB di Indonesia masih tinggi, 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka itu hanya turun sedikit dari AKB SDKI 2007, 34 per 1.000
kelahiran hidup. Angka kematian neonatal AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian balita AKABA adalah 40 per 1.000 kelahiran
hidup. Tanpa upaya yang keras dan fokus intervensi yang tepat dikhawatirkan target MDGs 4 tidak tercapai Hukormas. 2014.hlm.1
Provinsi sumatera Utara melalui dinas kesehatan berhasil menekan tingkat kematian ibu dan bayi pada tahun 2013, angka kematian bayi tahun
2013 menurun 1.043 dibanding tahun 2012 sebanyak 1.971 dan pada tahun 2011 sebanyak 2.021 Suriantini, 2014.hlm.1
Universitas Sumatera Utara
Seorang wanita yang melahirkan bayi hidup untuk pertama kali disebut dengan primipara. Pada ibu primipara masih banyak merasa sedikit
bingung dan cemas untuk memandikan dan menghadapi bayi ketika menangis
Sofian, 2012.hlm.69
Dari pengamatan penulis fenomena yang terjadi di daerah bidan praktek mandiri suryani pada ibu bersalin khususnya, ibu primipara mengeluh
dalam melakukan aktivitas barunya sebagi ibu tentang merawat bayinya. Sehingga suaminya datang kembali ke Klinik untuk menanyakan bagaimana
cara merawat bayinya, walaupun bidannya sudah memberi pendidikian kesehatan dan konseling sebelum ibu pulang kerumah. Ibu mengatakan masih
cemas dan bingung ketika banyinya menangis, dan cara mengganti popok bayi apabila basah.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang pengalaman ibu primipara dalam melakukan perawatan bayi baru
lahir.
B. PERUMUSAN MASALAH