Tindakan Dokter Gigi Pada Pasien dengan Kemoterapi Kanker

Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009 ditemukan adanya gigi atau mukosa yang sakit. Komplikasi ini adalah efek dari beberapa golongan obat anti kanker, contohnya Vinka alkaloid. 16 Obat anti kanker dari golongan alkaloid sering menimbulkan neurotoksik. 1 Defisiensi nutrisi juga terjadi akibat kemoterapi. Efek sitotoksik agen kemoterapi terhadap mukosa oral menimbulkan rasa sakit, gangguan pengunyahan, dan disfagia karena atrofi mukosa. Gangguan ini akhirnya menyebabkan mukositis dan ulser. 16

2.3.1.3 Tindakan Dokter Gigi Pada Pasien dengan Kemoterapi Kanker

Idealnya, pasien yang dijadwalkan untuk menerima kemoterapi harus melalui penilaian dental terlebih dahulu. Pemeriksaan dan penilaian dental dilakukan secepatnya untuk memudahkan tindakan dental lain dan memberikan penyembuhan kanker yang adekuat. Jika diindikasikan tindakan dental, pasien harus diberikan perawatan dental sebelum perawatan kanker. 20 Evaluasi oral melalui perawatan pendahuluan atau pre-treatment dapat mendeteksi komplikasi yang akan terjadi dan dapat mendidik pasien agar menjaga kesehatan rongga mulut. Evaluasi ini dapat dilakukan oleh seorang dokter gigi yang berpengetahuan dan bekerjasama dengan tim dental di setiap rumah sakit. Evaluasi pra perawatan merupakan suatu pemeriksaan pada jaringan lunak dan keras yang didukung dengan gambaran radiografi yang tepat untuk mendeteksi kemungkinan Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009 sumber infeksi dan keadaan patologi lainnya. Sebelum kemoterapi dimulai, dokter gigi harus melaksanakan prosedur perawatan gigi yang mencakup: 20 1. Mengidentifikasi jaringan rongga mulut dan merawat infeksi yang terjadi, termasuk karies dan trauma pada jaringan. 2. Menstabilkan atau menghilangkan sumber infeksi. 3. Melepaskan band ortodontik jika memerlukan perawatan kemoterapi dengan tingkat stomatoksik yang tinggi. 4. Melakukan evaluasi prostodontik, bila pasien memakai protesa dan dilepas pada waktu tidur untuk mencegah iritasi. 5. Melakukan ekstraksi gigi yang dikhawatirkan dapat memperparah komplikasi oral. Prosedur bedah mulut dilakukan 7-10 hari terakhir sebelum pasien menerima kemoterapi. 6. Pada anak-anak dipertimbangkan mencabut gigi desidui yang mobiliti dan gigi yang diduga akan tanggal selama kemoterapi. 7. Mengusahakan oral hygiene yang baik dengan sedikit komplikasi. 20 8. Memberi edukasi tentang penatalaksanaan muntah yaitu berkumur setelah muntah dengan larutan normal saline untuk mengembalikan pH rongga mulut yang asam akibat muntah. Pada pemeriksaan tersebut, pasien juga akan mempelajari cara memelihara mukosa oral dan meminimumkan komplikasi oral. Dokter gigi atau hygienis harus menginstruksi pasien tentang teknik penyikatan gigi dan flos yang khusus, penyegar Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009 mulut, dan pendekatan lainnya untuk memastikan rongga mulut dalam keadaan bersih untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi dan rasa sakit. 20 Evaluasi oral secara terus-menerus perlu dilakukan sesudah evaluasi pendahuluan atau pre-treatment. Perancangan dan komunikasi antara tim onkologi dan dokter gigi dapat membantu meminimumkan risiko terjadinya komplikasi oral dan memaksimumkan keberhasilan pemeliharaan dental. Pertimbangan kesehatan oral yang sfesifik harus diketahui dalam melakukan perawatan kemoterapi di antaranya adalah: 20 1. Mempertimbangkan adanya demam akibat kondisi oral. Demam yang tidak diketahui penyebabnya mungkin berasal dari infeksi oral. Jadi, pasien perlu dikonsultasi. 2. Menjadwalkan pertemuan dengan dokter gigi. Prosedur bedah mulut dilakukan 7-10 hari terakhir sebelum pasien menerima kemoterapi myelosupresif. 3. Menentukan status hematologi. Sebelum perawatan gigi, perlu ada data dari tim dokter tentang jumlah platlet, faktor pembekuan darah dan jumlah neutrofil absolut sangat penting untuk mencegah pendarahan dan infeksi. 4. Memberikan perawatan profilaksis antibiotika. 20 Prosedur perawatan ini tidak akan berhasil secara maksimal tanpa adanya kerja sama yang baik dari pasien dan keluarganya. Dokter gigi harus memotivasi dan memberitahukan pasien bahwa perawatan rongga mulut sama pentingnya dengan kemoterapi yang dijalani. Beberapa petunjuk atau nasehat yang dapat disampaikan kepada pasien antara lain: 20 Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009 1. Menyikat gigi, lidah dan gingiva dengan bulu sikat yang lembut dan menggunakan pasta gigi yang berfluorida setiap setelah sarapan dan sebelum tidur. 2. Membersihkan gigi dengan benang gigi yang lembut. 3. Menghindari obat kumur yang mengandung alkohol. 4. Mencuci mulut dengan larutan garam dan baking soda. 5. Melakukan latihan otot rahang sebanyak 3 kali sehari, buka dan tutup mulut sejauh mungkin tanpa menyebabkan sakit dan diulangi sebanyak 20 kali. 6. Menghindari permen dan permen karet kecuali bebas gula. 7. Menghindari makan asam, pedas dan keras. 8. Mengindari tembakau dan alkohol. 9. Mengikuti jadwal pertemuan yang diatur oleh dokter gigi. 20 National Institutes of Health menyatakan bahwa setiap pasien kanker harus melakukan pemeriksaan oral sebelum memulai terapi kanker dan perawatan penyakit mulut untuk mengurangi komplikasi oral. Potensi terjadinya komplikasi oral dapat dikurangi dengan pemeliharaan gigi yang tepat. Penyikatan gigi menggunakan sikat gigi yang lembut harus diteruskan selama kemoterapi. Pencegahan dan pemeliharaan terjadinya komplikasi oral pada pasien kanker yang mendapat kemoterapi berhasil dengan kerjasama antara klinisi, dokter gigi, perawat onkologi dan spesialis gizi. Selain itu, dukungan keluarga penting untuk memberi dorongan pada pasien untuk keberhasilan perawatan. 16 KERANGKA TEORI Terapi Utama Kanker Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009 KERANGKA KONSEP Pasien kanker yang mendapat kemoterapi Komplikasi oral Variabel tidak terkendali  Oral higiene  Penyakit sistemik  Obat-obatan yang digunakan Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB 3 METODE PENELITIAN