Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H.
Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009
Ada Lesi :
a 1 lesi b 2 lesi
c 3 lesi d 3 lesi
63
18 23
14 8
94
29 37
22 12
Tabel 2 menunjukkan persentase pasien kanker yang mendapat kemoterapi berdasarkan jumlah lesi yang dialami. Jumlah pasien yang ada lesi adalah 63 orang
94. Dari 63 pasien yang ada lesi oral, 18 orang dijumpai satu lesi 29, 37 dua lesi, 22 tiga lesi dan 12 lebih dari 3 lesi. Pasien sering mengalami kombinasi 2
lesi oral. Pada penelitian ini, lesi oral yang sering menjadi kombinasi dengan lesi oral lainnya ialah xerostomia. Secara rinci jumlah pasien kanker yang mendapat
kemoterapi berdasarkan jumlah dan jenis lesi dapat dilihat pada table 3.
Tabel 3 : Jumlah Pasien Kanker yang Mendapat Kemoterapi berdasarkan Jumlah dan Jenis
Lesi
JUMLAH LESI
JENIS LESI JUMLAH
PASIEN
1 lesi Xerostomia
Kandidiasis 17
1 2 lesi
Xerostomia dan mukositis Xerostomia dan kandidiasis
Xerostomia dan perdarahan 20
2 1
3 lesi Xerostomia, mukositis dan gangguan pengecapan
Xerostomia, mukositis dan kandidiasis Xerostomia, mukositis dan perdarahan
5 6
3 3 lesi
Xerostomia, mukositis, kandidiasis dan gangguan pengecapan Xerostomia, mukositis, perdarahan dan gangguan pengecapan
Semua lesi
5 1
2
4.3 Distribusi Komplikasi Oral
Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H.
Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009
Distribusi komplikasi oral akibat kemoterapi dapat dilihat berdasarkan umur, jenis kanker dan jenis obat kemoterapi yang diterima di RSUP HAM.
Tabel 4 : Distribusi Komplikasi Oral berdasarkan Umur Pasien Umur
thn Mukositis Xerostomia Kandidiasis Perdarahan
Gangguan pengecapan
35 3
3 2
1 2
36 – 41 5
6 2
1 3
42 – 47 10
11 2
2 48 – 53
11 18
4 2
2 54 – 59
6 9
2 1
2 60
7 15
6 1
2
Total
42 62
16 8
13
Data pada Tabel 4 di atas menunjukkan jumlah pasien yang mengalami komplikasi oral berdasarkan umur. Jumlah pasien yang mengalami komplikasi oral
paling tinggi adalah pada kelompok umur 48 – 53 tahun diikuti pada kelompok umur 60 tahun ke atas. Dari 42 orang yang mengalami mukositis oral, sebanyak 11 orang
dijumpai pada pasien berumur 48 – 53 tahun. Xerostomia paling sering dijumpai pada kelompok pasien yang berumur 48 – 53 tahun yaitu 18 orang dan 60 tahun keatas
sebanyak 15 orang. Jumlah pasien yang mengalami gangguan pengecapan hampir sama pada setiap kelompok umur yaitu 2 – 3 orang pasien. Kandidiasis paling banyak
dijumpai pada pasien 60 tahun ke atas. Kelompok umur yang paling sedikit mengalami komplikasi oral ialah pasien berumur 35 tahun ke bawah.
Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H.
Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 5 : Distribusi Komplikasi Oral berdasarkan Jenis Kanker
Lesi oral Jenis Kanker
Payudara Prostat
Usus Nasofaring
Limfoma Paru
Ovari Pankreas
Lain
Mukositis oral
25 60
- 2
5 4
9 5
12 1
2 2
5 -
3 7
Xerostomia 31
50 1
2 2
3 7
11 8
13 4
6 5
8 1
2 3
5 Infeksi
4 25
- 2
12 3
19 1
6 -
2 12
1 6
3 19
Perdarahan 3
38 -
- -
- 1
12 1
12 -
3 38
Gangguan pengecapan
3 23
- -
4 31
3 23
- 1
8 -
2 15
Tabel 5 menunjukkan distribusi komplikasi oral berdasarkan jenis kanker yang diderita oleh pasien di RSUP HAM. Dari 42 orang penderita mukositis oral, 25
orang 60 adalah penderita kanker payudara diikuti 5 orang 12 dari kanker limfoma dan 4 orang 9 dari kanker nasofaring. Pada penderita kanker prostat dan
pankreas tidak dijumpai lesi mukositis oral. Gangguan pengecapan paling sering dialami oleh penderita kanker nasofaring yaitu 31 dari 13 orang yang mengalami
gangguan pengecapan.
Tabel 6 : Distribusi Komplikasi Oral berdasarkan Jenis Obat Kemoterapi
Lesi oral Jenis Obat Kemoterapi
Alkylating agent
Antimetabolites Antibiotics
Hormones Vinka Alkaloid
Mukositis oral 30
71 17
40 22
53 5
12 11
26 Xerostomia
47 76
21 34
35 56
7 11
26 42
Infeksi 13
81 6
38 7
44 1
6 6
38 Perdarahan
7 88
3 38
5 63
- 4
50 Gangguan
pengecapan 9
69 4
31 4
31 1
8 4
31
Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H.
Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 6 menunjukkan distribusi komplikasi oral berdasarkan jenis obat kemoterapi yang digunakan oleh pasien kanker di RSUP HAM. Secara keseluruhan,
obat kemoterapi dari golongan alkylating agent memberi efek atau komplikasi oral yang terbesar bagi setiap lesi oral pada pasein kanker diikuti golongan antibiotics dan
antimetabolites. Dari 42 orang penderita mukositis oral, 71 disebabkan oleh obat kemoterapi dari golongan alkylating agent yaitu cisplatin dan cyclophosphamides,
diikuti 53 jenis obat antibiotics yaitu doxorubicin dan epirubicin dan persentase jenis obat antimetabolites 40 yaitu 5-fluorouracil 5-FU. Jenis obat yang paling
sedikit menimbulkan efek mukositis oral adalah dari jenis hormones. Gambaran secara grafik persentase jenis obat kemoterapi yang menimbulkan mukositis oral
dapat dilihat pada Grafik 6.
71
40 53
12 26
10 20
30 40
50 60
70 80
M ukositis Or
al
Alkylating agent
Anti metabolites
Antibiotics Hormones
Vinka alkaloid
Jenis Obat Persentase Jenis Obat Kemoterapi yang menimbulkan Mukositis Oral
Grafik 6 : Persentase Jenis Obat Kemoterapi yang Menimbulkan
Mukositis Oral Akibat Kemoterapi
Nor Azee Azwa Binti Kamarudin : Prevalensi Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di RSUP H.
Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009
4.4 Hasil Kuesioner Sampel