Penghapusan aktiva tetap dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1.
Pembuangan Aktiva Tetap
Apabila aktiva tetap tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak memiliki nilai jual maka aktiva tersebut dapat dibuang. Jika aktiva tetap
tersebut belum disusutkan secara penuh, maka harus terlebih dahulu dilakukan pencatatan penyusutan sebelum aktiva dibuang dan dihapus dari
catatan akuntansi perusahaan. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi ini dilaporkan sebagai beban lain-lain ataupun sebagai
pendapatan lain-lain. Misalkan suatu jenis peralatan diperoleh seharga Rp.3.000.000,- dan telah disusutkan secara penuh pada akhir periode. Pada
awal Februari, peralatan tersebut dibuang. Jurnal untuk mencatat pembuangan aktiva tetap ini adalah :
Ak Penyusutan Peralatan Rp. 3.000.000,-
Peralatan Rp.
3.000.000,-
2. Penjualan Aktiva Tetap
Apabila suatu aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih memiliki nilai jual maka aktiva tetap tersebut dapat dijual dan akan
menimbulkan keuntungan penjualan apabila dijual di atas nilai bukunya. Ataupun akan menimbulkan kerugian penjualan apabila dijual di bawah
nilai bukunya. Misalkan bahwa suatu peralatan yang diperoleh seharga Rp.3.500.000,- dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
sebesar 20 setiap tahunnya. Peralatan tersebut dijual secara tunai pada awal tahun ke-4 pemakaiannya. Saldo Akumulasi penyusutan pada saat
Ade Irma : Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Mitra Persada Medan, 2007 USU Repository © 2009
penjualan terjadi adalah Rp.2.800.000,-. Nilai buku peralatan tersebut adalah Rp.700.000,-
• Penjualan seharga nilai buku Rp.700.000,-
Kas Rp.2.800.000,-
Ak penyusutan Peralatan Rp. 700.000,-
Peralatan Rp.3.500.000,-
• Penjualan di bawah nilai buku Rp.500.000,-
Kas Rp.
500.000,- Ak Penyusutan Peralatan
Rp.2.800.000,- Kerugian Penjualan aktiva
Rp. 200.000,- Peralatan
Rp.3.500.000,- •
Penjualan di atas nilai buku Rp.800.000,- Kas
Rp. 800.000,-
Ak Penyusutan peralatan Rp.2.800.000,-
Peralatan Rp.3.600.000,-
Keuntungan atas Penjualan Rp. 100.000,-
3. Pertukaran dengan Aktiva Lainnya
Sering terjadi bahwa aktiva lama ditukar dengan aktiva baru dengan mempertimbangkan harga pasar aktiva lama. Pertukaran ini dapat
terjadi baik antara aktiva yang sejenis ataupun aktiva tetap yang tidak sejenis. Nilai tukar tambah trade-in allowance, dapat lebih tinggi atau
lebih rendah daripada nilai buku aktiva lama. Saldo yang tersisa atau jumlah yang terutang dapat dibayarkan tunai atau dicatat sebagai suatu
Ade Irma : Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Mitra Persada Medan, 2007 USU Repository © 2009
kewajiban. Penjelasan tentang pertukaran ini telah termuat dalam penealasan pada perolehan aktiva tetap. Pertukaran seperti ini akan
menimbulkan keuntungan dan kerugian pertukaran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit
Umum Mitra Persada Medan, maka aktiva tetap yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi diperlakukan dengan 2 cara, yaitu :
1 Dengan cara dibuang
2 Dengan cara dijual
F. Pengawasan Internal atas aktiva tetap