dan menyumbang 15 dari jumlah burung air yang ada di Indonesia 244. Kelompok
shorebirds
menempati nilai persentase paling tinggi yaitu 12,2 dan 8,19 dari keseluruhan jumlah burung air di pulau Sumatera dan Indonesia.
Untuk melihat peranan Pantai Labu bagi burung air dapat dilihat melalui status keterancaman dan perlindungan Tabel 4.6. Menurut status keterancaman
IUCN 3.1 burung air di Pantai Labu memiliki 2 kategori yaitu kurang mengkhawatirkan
least concern
LC,dan rentan
vulnerable
VU. Dalam Peraturan Pemerintah RI termasuk 2 kategori yaitu A: UU No.5 tahun 1990
tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; B: PP No. 7 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.
Tabel 4.7.Status Keterancaman dan Perlindungan Burung Air Berdasarkan IUCN dan Peraturan Pemerintah RI
No. Jenis Burung Air Peraturan Pemerintah RI
IUCN 1.
Bubulcus ibis
AB LC
2.
Egretta alba
AB LC
3.
Egretta garzetta
AB LC
4.
Egretta intermedia
AB LC
5.
Mycteria cinerea
AB VU
6.
Chlidonias leucopterus
AB LC
7.
Numenius arquata
AB LC
8.
Numenius phaeopus
AB LC
9.
Numenius madagascariensis
AB VU
10.
Sterna albifrons
AB LC
11.
Sterna bengalensis
AB VU
12.
Sterna hirundo
AB LC
13.
Sterna nilotica
AB LC
4.5. Keanekaragaman, Kekayaan Spesies dan Kemerataan jenis Burung Air
Setiap lokasi pengamatan memiliki nilai keanekaragaman dan kekayaan spesies yang berbeda tiap bulan.
Tabel 4.8. Keanekaragaman, Indeks Kekayaan Spesies dan Kemerataan Jenis di Kawasan Pantai Labu
Pantai Ancol Pantai Baru
Pantai Muara Indah H’
Dmg E
’ H’
Dmg E
’ H’
Dmg E
’ Februari 1,988 3,143 0,099 2,876 4,095 0,093 2,458 4,711 0,079
Maret 0,881 1,338 0,098 2,597 3,209 0,108 2,572 2,826 0,135
April 1,386 1,214 0,198 1,985 2,132 0,124 2,870 4,309 0,12
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis menunjukkan dilokasi penelitian secara keseluruhan memiliki tingkat keanekaragaman sedang dengan nilai 2,5 dan kemerataan jenis
0,2. Tingkat keanekaragaman, kekayaan dan kemerataan jenis bervariasi setiap bulannya. Nilai keanekaragaman yang paling tinggi terdapat di lokasi Pantai Baru
pada bulan Februari yaitu 2,876 dengan nilai kekayaan spesies 4,09 dan kemerataan 0,09. Hal ini kemungkinan disebabkan karena perbedaan jenis pasang
surut pada saat pengamatan dimana pengamatan dilakukan pada saat keadaan pasang mati dan pasang besar. Menurut Burger
et al
. 1977 siklus pasang surut pada garis pantai dan hamparan lumpur akan mempengaruhi perubahan
ketersediaan ruang mencari makan dan ketersediaan serta diversitas mangsa. Selain itu, burung air cenderung menyebar saat mencari makan dimana
ditemukan hanya satu jenis saja yang membentuk kelompok yaitu dari jenis
Numenius
spp. Sedangkan jenis dari burung laut yaitu
Sterna
spp. hanya berkelompok dan bergabung dengan jenis
Charadrius
spp. pada saat beristirahat di hamparan pasir yang terbentuk pada saat air surut. Sedangkan nilai
keanekaragaman yang paling rendah di Pantai Ancol yaitu 0,881 dengan nilai kekayaan spesies terendah 1,2. Hal ini disebabkan burung air hanya
memanfaatkan satu lokasi untuk mencari makan padahal hamparan lumpur cukup luas. Kedalaman sedimen 30 cm
–195 cm diduga mempunyai pengaruh besar terhadap keberadaan burung air karena sedimen di lokasi ini lebih dalam
dibanding dengan dua lokasi pengamatan lain. Nilai keanekaragaman sangat erat hubungannya dengan nilai kekayaan
spesies.
Menurut Johnsingh Joshua 1994 kekayaan spesies burung berbeda dari satu area dengan area lainnya.
Jumilawaty 2012 menambahkan bahwa kekayaan spesies dan kelimpahan individu sangat mempengaruhi nilai keanekaragaman
spesies. Nilai kekayaan yang paling tinggi terdapat pada lokasi Pantai Muara indah yaitu 4,86. Hal ini diduga karena lokasi ini memiliki hamparan lumpur yang
paling luas diantara kedua lokasi pengamatan lain sehingga ketersediaan ruang untuk mencari makan lebih banyak.
Menurut Gonzales 1993 keanekaragaman jenis burung di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh kualitas habitatnya. Fachrul 2007 menambahkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
keanekaragaman spesies di suatu wilayah ditentukan oleh ukuran luas habitat. Semakin luas habitatnya, cenderung semakin tinggi keanekaragaman jenis burungnya.
4.6. Indeks Kesamaan pada tiap Lokasi Penelitian