Pembagian Burung Air Berdasarkan Lokasi Mencari Makan

Tabel 4.5. Nilai Korelasi antara Faktor Lingkungan dan Jumlah Burung Air Faktor Lingkungan Nilai Korelasi Curah hujan -0,58 Kecepatan angin 0,19 Suhu -0,71 Kelembaban -0,66 Berdasarkan penelitian Desmawati 2011, jenis Scolopacidae , Lariidae dan Ardeidae lebih menyukai daerah terbuka dengan temperatur tinggi untuk mencari makan, beristirahat, dan terbang berkeliling. Hasil pengamatan menunjukkan pada saat kecepatan angin tinggi maka jenis burung laut sedikit ditemukan. Hal ini dikarenakan cara burung laut mencari makan dengan terbang dan memburu mangsa yang ada di air, sedangkan jenis burung migran dan burung merandai tidak terpengaruh karena kecepatan angin yang tinggi. Hal ini disebabkan burung air migran dan burung merandai mencari makan langsung di hamparan lumpur yang terbentuk saat surut.

4.4. Pembagian Burung Air Berdasarkan Lokasi Mencari Makan

Berdasarkan lokasi mencari makan, burung air dibagi menjadi 4 kelompok yaitu burung pantai shorebirds yaitu jenis burung air berukuran kecil yang mencari makan di hamparan lumpur dan lahan basah yang tidak tergenang air Charadriidae dan Scolopacidae ; burung merandai wadingbirds yaitu burung air berukuran besar dengan paruh dan kaki panjang yang mencari makan di perairan dangkal, lahan basah yang tergenang air, daerah rawa dan persawahan serta hutan mangrove Ardeidae dan Ciconiidae ; burung laut seabirds yaitu burung air yang mencari makan dengan cara terbang dan menyelam di laut Laridae, Sternidae dan Phalacrocoridae dan Waterfowl yaitu burung air yang mencari makan dengan cara berenang di air tawar yang dangkal mencakup kolam dan rawa Anatidae dan Rallidae . Gambar 4.5 menunjukkan persentase pembagian burung air berdasarkan lokasi mencari makan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5. Persentase Jumlah Burung Air Berdasarkan Lokasi Mencari Makan Burung merandai dan waterfowl memiliki kecenderungan meningkat berdasarkan jumlah spesies, sebaliknya burung pantai dan burung laut mengalami penurunan jumlah spesies selama pengamatan Gambar 4.5. Pada bulan Maret tidak ditemukan jenis waterfowl , hal ini diduga pada bulan ini merupakan masa panen padi, sehingga kehadiran para petani pada saat memanen padi menyebabkan jenis ini tidak muncul, karena jenis ini sangat sensitif terhadap kehadiran manusia didekatnya. Pantai Labu merupakan salah satu Daerah Penting Burung yang ada di Indonesia. Daerah yang dikatakan penting bagi burung air memiliki beberapa kriteria yaitu ditemukannya kelompok makan burung dalam jumlah besar, ditemukannya jenis burung yang memiliki status keterancaman IUCN rentan vulnerable serta adanya jenis yang langka dan endemik. Tabel 4.6 menunjukkan persentase jumlah spesies yang ditemukan di Pantai Labu terhadap total keseluruhan jumlah spesies yang ada di Sumatera dan Indonesia. Tabel 4.6. Persentase Perbandingan Jumlah Burung Air di Pantai Labu, Sumatera dan Indonesia Jumlah Jenis Sumatera Indonesia Shorebirds 20 12,2 8,19 Seabirds 6 3,68 2,45 Wadingbirds 8 4,90 3,27 Waterfowl 4 2,45 1,63 Jumlah jenis burung air yang didapat dilokasi penelitian 38 menyumbang 23 dari jumlah keseluruhan burung air yang terdapat di pulau Sumatera 163 20 40 60 80 100 Februari Maret April Juml ah Sp es ies Bulan Pengamatan Burung Pantai Burung Laut Burung Merandai waterfowl Universitas Sumatera Utara dan menyumbang 15 dari jumlah burung air yang ada di Indonesia 244. Kelompok shorebirds menempati nilai persentase paling tinggi yaitu 12,2 dan 8,19 dari keseluruhan jumlah burung air di pulau Sumatera dan Indonesia. Untuk melihat peranan Pantai Labu bagi burung air dapat dilihat melalui status keterancaman dan perlindungan Tabel 4.6. Menurut status keterancaman IUCN 3.1 burung air di Pantai Labu memiliki 2 kategori yaitu kurang mengkhawatirkan least concern LC,dan rentan vulnerable VU. Dalam Peraturan Pemerintah RI termasuk 2 kategori yaitu A: UU No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; B: PP No. 7 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. Tabel 4.7.Status Keterancaman dan Perlindungan Burung Air Berdasarkan IUCN dan Peraturan Pemerintah RI No. Jenis Burung Air Peraturan Pemerintah RI IUCN 1. Bubulcus ibis AB LC 2. Egretta alba AB LC 3. Egretta garzetta AB LC 4. Egretta intermedia AB LC 5. Mycteria cinerea AB VU 6. Chlidonias leucopterus AB LC 7. Numenius arquata AB LC 8. Numenius phaeopus AB LC 9. Numenius madagascariensis AB VU 10. Sterna albifrons AB LC 11. Sterna bengalensis AB VU 12. Sterna hirundo AB LC 13. Sterna nilotica AB LC

4.5. Keanekaragaman, Kekayaan Spesies dan Kemerataan jenis Burung Air