Penyusunan Sistem Akuntansi Tinjauan Teoritis 1. Sistem

9  Sistem pelaporan manajemen management reporting system – MRS Sistem ini merupakan sistem yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan yang bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, dan sebagainya. Romney et al 2003:2 menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen :  Orang yang mengoperasikan sistem dan melakukan fungsi- fungsi yang berbeda.  Prosedur, baik manual maupun otomatis, termasuk pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan.  Data yang berhubungan dengan proses bisnis organisasi.  Software yang digunakan untuk mengolah data organisasi.  Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, perangkat, dan alat komunikasi jaringan.

2.1.4. Penyusunan Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi disusun berdasarkan kebutuhan dari para penggunanya, yang umumnya terdiri dari pihak eksternal dan pihak internal. Pihak eksternal meliputi pihak di luar perusahaan, seperti pemegang saham, kreditur, debitur, bank, kantor pajak, maupun masyarakat umum. Pihak internal merujuk pada para manajer yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri. Dalam penyusunan sebuah sistem akuntansi, ada 7 tujuh prinsip yang harus diikuti agar sistem yang dihasilkan berkualitas dan memberikan manfaat ke penggunanya. Tujuh prinsip dimaksud adalah Widjajanto, 2001:8 :  Analisis transaksi bisnis. Universitas Sumatera Utara 10 Dalam penyusunan sistem akuntansi, yang pertama kali harus dilakukan adalah memahami transaksi bisnis perusahaan. Dari transaksi bisnis perusahaan yang dilakukan setiap hari kemudian dirangkai menjadi sebuah sistem.  Pencatatan transaksi ke dalam formulir dan catatan yang tepat. Terjadinya sebuah transaksi harus ada bukti yang jelas untuk membuktikan bahwa transaksi tersebut benar-benar terjadi yang kemudian digunakan sebagai dokumen dasar untuk pencatatan dalam jurnal. Untuk itu, diperlukan formulir yang dirancang khusus sesuai dengan transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan.  Perancangan sistem internal check dalam transaksi. Internal check terjadi apabila di dalam suatu perusahaan, pada saat suatu transaksi terjadi, penanganan dan pencatatan transaksi tersebut dilakukan oleh dua pihak atau lebih untuk mencegah adanya peluang dalam melakukan kecurangan.  Pencatatan transaksi yang telah terekam di formulir ke dalam buku jurnal dan buku besar. Dewasa ini, pencatatan transaksi yang telah terekam di formulir ke dalam jurnal maupun buku besar, umumnya telah menggunakan sistem pengolahan data elektronik sehingga meminimalisir kesalahan dalam pencatatan dan penjumlahan ataupun pemindahan dari jurnal ke buku besar.  Perancangan berbagai pernyataan statement akuntansi dan laporan statistik dengan sumber data dari transaksi yang telah tercatat di buku. Sebuah sistem dirancang untuk memperoleh hasil akhir berupa laporan-laporan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, dalam penyusunan sistem yang harus dipertimbangkan adalah apa yang akan dilaporkan sebagai hasil akhir dari sebuah sistem.  Pelaksanaan pemeriksaan intern internal audit yang berkesinambungan dan pemeriksaan eksternal secara periodik terhadap sistem akuntansi. Pemeriksaan intern dan pemeriksaan ekstern terutama ditujukan untuk menghindari terjadinya praktik kecurangan fraud dengan adanya peluang dari sistem akuntansi yang berjalan, oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan secara berkesinambungan.  Penyajian laporan untuk memenuhi kebutuhan instansi pemerintah. Laporan bukan hanya ditujukan untuk pihak internal saja, melainkan perlu dipertanggungjawabkan kebenarannya terhadap pihak eksternal, misalnya : Direktorat Jendral Pajak. Universitas Sumatera Utara 11

2.1.5. Siklus Hidup Pengembangan Sistem System Development Life