2.3 Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan sebuah pohon yang tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga
terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi. Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun
majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang
tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga
penampilan menjadi mirip dengan kelapa. Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon monoecious diclin dan memiliki waktu pematangan berbeda
sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan
sebagai tetua jantan. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang
muncul dari tiap pelepah. Minyak dihasilkan oleh buah dan kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam
lemak bebas FFA, free fatty acid akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.
Elfi Zahara Matondang : Proyeksi Volume Penjualan Crude Palm Oil CPO Untuk Tahun 2007 - 2011 PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk Medan, 2008
USU Repository © 2008
Bagian daging buah yang menghasilkan minyak kelapa sawit mentah diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak
nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti
menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk
makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam.
Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90°C. Daging yang
telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan
pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat
potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.
Inti sawit kernel, yang sebetulnya adalah biji merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit berkembang
biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas plumula dan bakal akar radikula. Habitat aslinya
adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis 15° LU – 15° LS. Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0 – 500 m dari
permukaan laut dengan kelembaban 80 – 90. Sawit membutuhkan iklim dengan
Elfi Zahara Matondang : Proyeksi Volume Penjualan Crude Palm Oil CPO Untuk Tahun 2007 - 2011 PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk Medan, 2008
USU Repository © 2008
curah hujan stabil, 2000 – 2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan
mempengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.
Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagi menjadi Dura, Pisifera dan Tenera. Dura merupakan sawit yang
buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak
pertandannya berkisar 18. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan
antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga
betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging per buahnya dapat mencapai 90 dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28.
Penyakit yang berkaitan dengan kelapa sawit dikaitkan dengan serangga perusak daun sawit seperti ulat bungkus dan beluncas. Ulat bungkus ataupun beluncas
yang banyak akan memakan daun sawit, sehingga menyebabkan daun tinggal bagian lidinya saja. Pokok sawit akan kehilangan permukaan daun untuk melakukan proses
fotosintesis yang bertujuan untuk menghasilkan buah. Jumlah ulat bungkus melebihi 10 ekor larva hidup dan memakan daun pada setiap pelepah sudah dianggap melebihi
batas ambang dan perlu diatasi dengan menggunakan racun serangga. Cuaca panas yang berkepanjangan menyebabkan jumlah serangga berkembang lebih cepat daripada
biasa. Hal ini akan menyebabkan serangga perusak mencapai jumlah besar dengan lebih cepat, bertelur dan seterusnya meningkatkan populasinya.
Elfi Zahara Matondang : Proyeksi Volume Penjualan Crude Palm Oil CPO Untuk Tahun 2007 - 2011 PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB 3
GAMBARAN PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PP. London Sumatra Indonesia