Reina Fahwid Siregar : Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Dan Air Rebusan Kulit Batang Ingul Toona sinensis M. Roem Terhadap Beberapa Bakteri, 2009.
asam asetat anhidrat, natrium sulfat anhidrat, benzen, besi III klorida, timbal II asetat, isopropanol, toluen. Bakteri yang digunakan adalah Escherichia coli
ATCC 25922, Shigella dysenteriae, Bacillus subtilis.
3.3 Penetapan Kadar Air Simplisia
Penetapan Kadar air dilakukan dengan metode azeotropi Destilasi Toluen. Alat meliputi labu alas 500 ml, alat penampung, tabung penerima 5 ml
berskala 0,05 ml pendingin, tabung penyambung, pemanas. Cara Penetapan : Kedalam labu alas bulat dimasukkan 200 ml toluen dan 2 ml air
suling, didestilasi selama 2 jam, biarkan dingin selama 30 menit dan dibaca volume air pada tabung penerima. Selanjutnya kedalam labu dimasukkan 5 g
serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, lalu dipanaskan hati – hati selama 15 menit. Setelah toluen mendidih kecepatan tetesan penyulingan dinaikkan
hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua air tersuling, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung
penerima dibiarkan dingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna volume dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume yang
dibaca sesuai kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen vb WHO, 1992.
3.4 Pembuatan pereaksi
3.4.1 Larutan Pereaksi Mayer
Sebanyak 1,36 g raksa II klorida dilarutkan dalam 60 ml air, ditambahkan pada larutan 5 g kalium iodida dalam 10 ml air, encerkan dengan air
secukupnya hingga 100 ml Depkes RI, 1980.
Reina Fahwid Siregar : Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Dan Air Rebusan Kulit Batang Ingul Toona sinensis M. Roem Terhadap Beberapa Bakteri, 2009.
3.4.2 Larutan Pereaksi Bouchardat
Dilarutkan 4 g kalium iodida dalam air, kemudian ditambahkan 2 gram iodium dalam air hingga 100 ml Depkes RI, 1979.
3.4.3 Larutan Pereaksi Dragendorff
Dilarutkan 8 g bismut nitrat dalam 20 ml asam nitrat dan 27,2 g kalium iodida dalam 50 ml air. Dicampurkan kedua larutan dan diamkan sampai memisah
sempurna. Diambil larutan jernih dan encerkan dengan air secukupnya hingga 100 ml Depkes RI, 1980.
3.4.4 Larutan Pereaksi Molish
Sebanyak 3 g alfa naftol dilarutkan dengan sedikit etanol, kemudian ditambahkan asam nitrat 0,5 N secukupnya hingga diperoleh 100 ml Depkes RI,
1980.
3.4.5 Larutan Pereaksi Besi III Klorida 1
Sebanyak 1,0 g besi III klorida dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml Depkes RI, 1979.
3.4.6 Larutan Pereaksi Timbal II Asetat
Sebanyak 15,17 g timbal II asetat dilarutkan dalam akuadest bebas CO
2
secukupnya hingga 100 ml Depkes RI, 1979.
3.4.7 Larutan Pereaksi Lieberman Bouchard
5 bagian asam sulfat P dicampurkan dengan 50 bagian etanol 95 P. Lalu 5 bagian asetat anhidrida ditambahkan secara hati – hati ke dalam campuran
tersebut, didinginkan Depkes RI, 1995.
Reina Fahwid Siregar : Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Dan Air Rebusan Kulit Batang Ingul Toona sinensis M. Roem Terhadap Beberapa Bakteri, 2009.
3.4.8 Pereaksi Asam Klorida 2 N
Sebanyak 17 ml asam klorida pekat diencerkan dengan air suling hingga 100 ml Depkes RI, 1979.
3.4.9 Pereaksi Natrium Hidroksida 2 N