Susunan Sel Bakteri Fase Pertumbuhan Bakteri

Reina Fahwid Siregar : Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Dan Air Rebusan Kulit Batang Ingul Toona sinensis M. Roem Terhadap Beberapa Bakteri, 2009. sehingga menghasilkan toksin yang dapat menyebabkan diare dan muntah pada manusia yang memakannya Hare, 1956. Sistematika: Buchanan and Gibbons, 1974 Dunia : Tumbuh - tumbuhan Divisi : Protophyta Kelas : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales Famili : Bacillaceae Genus : Bacillus Spesies: Bacillus subtilis

2.3.6. Susunan Sel Bakteri

Sel bakteri terdiri dari dinding luar, sitoplasma dan bahan inti. Dinding luar terdiri atas tiga lapis, dari luar ke dalam berturut – turut yaitu lapisan lendir, dinding sel dan membran sitoplasma. Dinding sel bakteri terdiri atas bermacam – macam bahan organik seperti selulosa, hemiselulosa, khitin, hal itu tergantung pada spesies bakteri. Membran sitoplasma merupakan bungkus daripada sitoplasma, dan membran ini ikut menyusut bersama – sama dengan menyusutnya pada waktu mengalami plasmolisis Dwijoseputro, 1978.

2.3.7. Fase Pertumbuhan Bakteri

Pertumbuhan mikroorganisme ditunjukkan oleh adanya peningkatan jumlah mikroorganisme. Ada empat macam fase pertumbuhan mikroorganisme, yaitu fase lag, fase log fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian. Fase lag merupakan fase adaptasi, yaitu fase penyesuaian mikroorganisme pada suatu lingkungan baru. Ciri fase lag adalah tidak adanya peningkatan jumlah Reina Fahwid Siregar : Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Dan Air Rebusan Kulit Batang Ingul Toona sinensis M. Roem Terhadap Beberapa Bakteri, 2009. sel, yang ada hanyalah peningkatan ukuran sel. Lama fase lag tergantung pada kondisi dan jumlah awal mikroorganisme dan media pertumbuhan Pratiwi, 2008. Fase log fase eksponensial merupakan fase dimana mikroorganisme tumbuh dan membelah pada kecepatan maksimum, tergantung pada genetika mikroorganisme, sifat media dan kondisi pertumbuhan. Hal yang dapat menghambat laju pertumbuhan adalah bila satu atau lebih nutrisi dalam kultur habis. Sehingga hasil mikroorganisme yang bersifat racun akan tertimbun dan menghambat pertumbuhan Pratiwi, 2008. Fase stasioner merupakan fase dimana pertumbuhan mikroorganisme berhenti dan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dan jumlah sel yang mati. Pada fase ini terjadi akumulasi produk buangan yang toksik. Pada fase kematian jumlah sel yang mati meningkat. Faktor penyebabnya adalah ketidaktersediaan nutrisi dan akumulasi produk buangan yang toksik Pratiwi, 2008. 2.3.8. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri 2.3.8.1. Suhu