Pengambilan Sampel Identifikasi Sampel Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Batang Ingul Toona sinensis M. Roem

Reina Fahwid Siregar : Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Dan Air Rebusan Kulit Batang Ingul Toona sinensis M. Roem Terhadap Beberapa Bakteri, 2009.

3.6 Pengambilan dan Pembuatan Simplisia

3.6.1 Pengambilan Sampel

Sampel yang diambil adalah kulit batang dari tumbuhan Ingul Toona sinensis M. Roem yang tua, diperoleh dari desa Lau Buluh, kecamatan Kuta Buluh Mole, kabupaten Karo. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan tanaman yang sama dari daerah lain.

3.6.2 Identifikasi Sampel

Identifikasi sampel dilakukan di Herbarium ”Bogoriense” Bidang Botani Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI, Bogor hasil dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 41. 3.6.3 Pembuatan Simplisia Kulit batang ingul Toona sinensis M. Roem yang telah dikumpulkan dibersihkan dari pengotor, selanjutnya dicuci di bawah air mengalir sampai bersih, ditiriskan, ditimbang berat basah 2,5 kg, kemudian dikeringanginkan, lalu dimasukkan ke dalam lemari pengering suhu 40 – 50 o C, ditimbang berat kering yaitu 1,4 kg, kemudian diserbukkan dengan menggunakan blender, serbuk yang dihasilkan diayak hingga diperoleh serbuk yang halus dan seragam. Kemudian hasilnya disimpan ditempat kering dan terlindung dari cahaya matahari Gunawan, 2004.

3.6.4 Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Batang Ingul Toona sinensis M. Roem

Sebanyak 400 g serbuk simplisia dimasukkan dalam bejana tertutup dan dibasahi dengan 200 ml cairan penyari etanol, didiamkan selama 3 jam. Kemudian massa dipindahkan sedikit demi sedikit kedalam perkolator sambil tiap kali Reina Fahwid Siregar : Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Dan Air Rebusan Kulit Batang Ingul Toona sinensis M. Roem Terhadap Beberapa Bakteri, 2009. ditekan hati – hati, selanjutnya dituangi dengan cairan penyari secukupnya sampai cairan penyari mulai menetes dan diatas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, lalu perkolator ditutup, dan dibiarkan selama 24 jam, kemudian kran perkolator dibuka dan diatur cairan menetes dengan kecepatan 20 tetes per menit, dan dipasang reservoir penyari sehingga tetap dapat dipertahankan selapis cairan penyari diatas serbuk simplisia sampai tetesan perkolat yang keluar tidak berwarna lagi atau cairan yang terakhir keluar bila diuapkan tidak meninggalkan sisa. Perkolat yang dihasilkan di rotary evaporator pada suhu 50 o C, perkolat kental yang dihasilkan difreeze dryer dan diperoleh ekstrak kering Depkes RI, 1979.

3.6.5 Pembuatan Air Rebusan Kulit Batang Ingul Toona sinensis M. Roem