Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010.
74,99 individum² dan kepadatan relatifnya 41,61, Lyssomanes viridis laba-laba dengan nilai kepadatan jenis 5,97 individum² dan kepadatan relatifnya 3,31, dan
yang mempunyai nilai kepadatan jenis terendah yaitu Argiope sp dengan nilai kepadatan jenis 0,67 individum² dan kepadatan relatifnya 0,37.
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa Cardiocondyla sp semut
merah yang memiliki nilai kepadatan dan kepadatan relatif tertinggi. Arief 2001 menjelaskan bahwa keberadaan mesofauna tanah dalam tanah sangat tergantung pada
ketersediaan energi dan sumber makanan untuk melangsungkan hidupnya. Ini berarti Cardiocondyla sp semut merah tersebut mendapatkan sumber makanan yang cukup
sehingga kepadatan dan kepadatan relatif dari Cardiocondyla sp semut merah lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.
4.3 Komposisi Mesofauna Tanah
Berdasarkan nilai kepadatan relatif dapat ditentukan komposisi mesofauna tanah pada perkebunan PT. Moeis dan Rakyat, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara,
Sumatera Utara dari urutan tertinggi sampai urutan terendah seperti pada Tabel 4.3
berikut ini.
Tabel 4.3 Komposisi Mesofauna Tanah pada Perkebunan PT. Moeis dan Rakyat, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara
No. Spesies
Lokasi 1 Lokasi 2
KR Komposisi
KR Komposisi
1. Euschistus sp
0,35 7
- -
2. Rhagovelia sp
0,35 7
- -
3. Cardiocondyla sp
49,52 1
41,61 2
4. Dolichoderus sp
41,54 2
44,07 1
5. Byturus sp
1,17 5
2,76 4
6. Geotrupes sp
1,56 4
2,21 5
7. Chelymorpha sp
- -
0,74 7
8. Anthrenus sp
1,56 4
- -
Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010.
9. Dolomedes sp
0,35 7
0,49 9
10. Lyssomanes viridis
2,34 3
3,31 3
11. Argiope sp
0,44 6
0,37 10
12. Loxosceles sp
- -
0,62 8
13. Oxyopes sp
- -
0,49 9
14. Dermacentor sp
- -
1,66 6
15. Cylisticus sp
1,17 5
1,66 6
Keterangan: Lokasi 1 = Perkebunan PT. Moeis, lokasi 2 = Perkebunan Rakyat
Dari Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada lokasi 1 didapatkan komposisi
mesofauna tanah secara berurutan yaitu 1. Cardiocondyla sp, 2. Dolichoderus sp, 3. Lyssomanes viridis, 4. Geotrupes sp, Anthrenus sp, 5. Cylisticus sp, Byturus sp, 6.
Argiope sp, 7. Dolomedes sp, Rhagovelia sp, Euschistus sp. Pada lokasi 2 didapatkan komposisi mesofauna tanah secara berurutan yaitu 1.
Dolichoderus sp, 2. Cardiocondyla sp, 3. Lyssomanes viridis, 4. Byturus sp, 5. Geotrupes sp, 6. Cylisticus sp, Dermacentor sp, 7. Chelymorpha sp, 8.
Loxosceles sp, 9. Oxyopes sp, Dolomedes sp, 10. Argiope sp.
Komposisi mesofauna yang berbeda antara lokasi 1 dan lokasi 2 ini dapat disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dari mesofauna tanah tersebut untuk dapat
bertahan hidup terhadap faktor fisik kimia tanah seperti pH tanah, suhu tanah, kelembaban tanah, kadar air dan kadar organik tanah. Suin 1997 menjelaskan bahwa
ada fauna tanah yang hidup pada tanah yang pH-nya asam dan ada pula yang senang hidup pada tanah yang memiliki pH basa. Untuk jenis Collembola yang memilih
hidup pada tanah yang asam disebut dengan Collembola golongan asidofil, yang memilih hidup pada tanah yang basa disebut dengan Collembola golongan kalsinofil,
sedangkan yang dapat hidup pada tanah asam dan basa disebut dengan Collembola golongan indefferen atau netrofil.
4.4 Frekuensi Kehadiran dan Konstansi Mesofauna Tanah