Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010.
Pengukuran kadar air dan kadar organik tanah dilakukan di laboratorium Sistematika Hewan Departemen Biologi FMIPA USU. Tanah yang telah disortir
mesofauna tanah dibersihkan dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan tanah lainnya yang masih ada, kemudian diaduk-aduk sampai rata dan diambil 20 gram tanah untuk
dianalisis. Selanjutnya sampel tanah ini dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C
selama 2 jam sehingga beratnya konstan dan ditentukan kadar air tanahnya dengan rumus sebagai berikut :
A – B Kadar air tanah = x 100
A
Keterangan: A = Berat basah tanah B = Berat konstan tanah Wilde, 1972 dalam Adianto, 1993
Selanjutnya diambil sebanyak 5 gram dan dibakar di dalam tungku pembakar Furnace Mufle dengan suhu 600
C selama tiga jam. Persentase kadar organik tanah dihitung dengan rumus:
A – B KO = x 100
A
Keterangan: KO = Kadar organik A = Berat konstan tanah
B = Berat abu Wilde, 1972 dalam Adianto, 1993
3.6 Analisis Data
Jenis mesofauna tanah dan jumlah individu masing-masing jenis yang didapatkan dihitung nilai: Kepadatan Populasi, Kepadatan Relatif, Frekuensi Kehadiran
konstansi, Distribusi dengan tujuan agar diketahui keberadaan jenis dan komposisi komunitas mesofauna tanah dengan menggunakan rumus menurut Wallwork 1976,
Krebs 1985, dan Suin 2002 sebagai berikut:
a. Kepadatan Populasi K
Jumlah individu suatu jenis
Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010.
K = Jumlah unit sampel
b. Kepadatan Relaif KR Kepadatan suatu jenis
KR = x 100 Jumlah kepadatan semua jenis
c. Komposisi Komunitas: didasarkan pada nilai urut Kepadatan Relatif KR terbesar
hingga terkecil dari masing-masing jenis yang didapatkan.
d. Frekuensi Kehadiran FK Jumlah plot yang ditempati suatu jenis
FK = x 100
Jumlah total plot
Dimana nilai FK: 0 – 25 = Sangat jarang aksidental 25 – 50 = Jarang assesori
50 – 75 = Sering konstan 75 – 100 = Sangat sering absolut
e. Indeks Similaritas Kesamaan Sorensen
b a
C IS
+ =
2
Dimana: IS = Indeks kesamaan antar populasi a = Jumlah jenis pada lokasi A
b = Jumlah jenis lokasi B C = Jumlah jenis yang sama pada dua lokasi yang berbeda
f. Indeks Morista Distribusi
I =
n ∑
x
²
-
N N N- 1
Dimana: I = Indeks morista n = Jumlah plot
N = Jumlah total individu dalam total plot
∑
x
²
= Kuadrat jumlah individu per plot untuk total plot
Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010.
Keterangan: -
Nilai Indeks Morista = 1, menunjukan bahwa distribusi hewan itu random. -
Nilai Indeks Morista 1, menunjukan distribusi hewan itu berkelompok. -
Nilai Indeks Morista 1, maka distribusi hewan itu akan beraturan.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Jenis Mesofauna Tanah