Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010.
Fauna tanah sangat tergantung pada habitatnya karena keberadaan dan kepadatan populasi dari suatu jenis fauna tanah di suatu daerah sangat ditentukan oleh
keadaan daerah tersebut. Dengan perkataan lain keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis fauna tanah di suatu daerah sangat tergantung dari faktor lingkungan, yaitu
lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Fauna tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah, oleh karena itu dalam mempelajari ekologi fauna tanah faktor fisika-
kimia tanah selalu diukur Suin, 1997. Salah satu faktor fisika tanah yang sangat menentukan kehadiran dan
kepadatan organisme tanah adalah suhu. Dengan demikian suhu tanah akan menentukan tingkat dekomposisi material organik tanah. Fluktuasi suhu tanah lebih
rendah dari suhu udara, dan suhu tanah sangat tergantung dari suhu udara. Suhu tanah lapisan atas mengalami fluktuasi dalam satu hari satu malam dan tergantung musim.
Fluktuasi itu juga tergantung pada keadaan cuaca, topografi daerah dan keadaan tanah Suin, 1997.
Dalam melakukan penelitian mengenai fauna tanah pengukuran pH tanah juga sangat diperlukan. Suin 1997, menyebutkan bahwa ada fauna tanah yang hidup pada
tanah yang pH-nya asam dan ada pula yang senang hidup pada tanah yang memiliki pH basa. Untuk jenis Collembola yang memilih hidup pada tanah yang asam disebut
dengan Collembola golongan asidofil, yang memilih hidup pada tanah yang basa disebut dengan Collembola golongan kalsinofil, sedangkan yang dapat hidup pada
tanah asam dan basa disebut Collembola golongan indefferen atau netrofil.
2.2 Fauna Tanah
Fauna tanah merupakan salah satu kelompok heterotrof makhluk hidup di luar tumbuh-tumbuhan dan bakteria yang hidupnya tergantung dari tersedianya makhluk
hidup produsen utama di dalam tanah. Beberapa fauna tanah, seperti herbivora, sebenarnya memakan tumbuh-tumbuhan yang hidup di atas akarnya, tetapi juga hidup
dari tumbuh-tumbuhan yang sudah mati. Jika telah mengalami kematian, fauna-fauna tersebut memberikan masukan bagi tumbuhan yang masih hidup, meskipun adapula
Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010.
sebagai kehidupan fauna yang lain. Proses dekomposisi yang terjadi di dalam tanah tidak akan mampu berjalan cepat bila tidak ditunjang oleh kegiatan makrofauna tanah
Arief, 2001.
Banyak mikrobia yang telah diketahui dapat hidup secara simbiosis dengan fauna tanah yang berada dalam fase larva. Hubungan ini khususnya bersifat permanen,
umumnya terbentuk bersama dengan fauna penghuni humus yang kurang mampu merombak sampah dedaunan yang terdapat di permukaan tanah. Hubungan ini dapat
terjadi sebagai akibat kurangnya nutrisi dalam humus yang tersedia bagi fauna, sedangkan mikrobia simbiosisnya mampu mensintesis hara esensial yang tidak
tersedia dalam tanah Hanafiah, 2005.
Untuk melangsungkan hidupnya mesofauna tanah sangat tergantung pada ketersediaan energi dan sumber makanan di dalam tanah, seperti bahan organik dan
biomassa hidup yang semuanya berkaitan dengan aliran siklus karbon dalam tanah. Dengan ketersediaan energi dan hara bagi mesofauna tanah tersebut, maka
perkembangan dan aktivitas mesofauna tanah akan berlangsung baik dan timbal baliknya akan memberikan dampak positif bagi kesuburan tanah. Dalam sistem tanah,
interaksi biota tanah tampaknya sulit dihindarkan karena biota tanah banyak terlibat dalam suatu jaring-jaring makanan dalam tanah Arief, 2001.
2.3 Jenis Fauna Tanah
Fauna tanah dapat dikelompokkan atas dasar ukuran tubuhnya, kehadirannya di tanah, habitat yang dipilihnya dan kegiatan makannya. Berdasarkan kehadirannya, fauna
tanah dibagi atas kelompok transien, temporer, periodik dan permanen. Berdasarkan habitatnya fauna tanah digolongkan menjadi golongan epigeon, hemiedafon dan
eudafon. Fauna epigeon hidup pada lapisan tumbuh-tumbuhan di permukaan tanah, hemiedafon hidup pada lapisan organik tanah, dan yang eudafon hidup pada tanah
lapisan mineral. Berdasarkan kegiatan makannya fauna tanah ada yang bersifat herbivora, saprovora, fungifora dan predator Suin, 1997.
Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010.
Fauna tanah berdasarkan ukuran tubuhnya menurut Wallwork 1970, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu; mikrofauna 20 µ - 200 µ, mesofauna 200 µ - 1 cm
dan makrofauna lebih dari 1 cm. Menurut Suhardjono dan Adisoemarto 1997, berdasarkan ukuran tubuh fauna tanah dikelompokkan menjadi:
a. Mikrofauna adalah kelompok binatang yang berukuran tubuh 0.15 mm, seperti: Protozoa dan stadium pradewasa beberapa kelompok lain misalnya Nematoda
b. Mesofauna adalah kelompok yang berukuran tubuh 0.16–10.4 mm dan merupakan
kelompok terbesar dibanding kedua kelompok lainnya, seperti: Insekta, Arachnida, Diplopoda, Chilopoda, Nematoda, Mollusca, dan bentuk pradewasa dari beberapa
binatang lainnya seperti kaki seribu dan kalajengking, c. Makrofauna adalah kelompok binatang yang berukuran panjang tubuh 10.5 mm,
seperti: Insekta, Crustaceae, Chilopoda, Diplopoda, Mollusca, dan termasuk juga vertebrata kecil.
Mesofauna tanah meliputi nematoda, cacing-cacing oligochaeta kecil enchytracid, larva serangga yang lebih kecil dan terutama apa yang secara bebas
disebut mikroarthropoda; dari yang akhir, tungau-tungau tanah Acarina dan springtail Collembola seringkali merupakan bentuk-bentuk yang paling banyak tetap
tinggal dalam tanah Odum, 1998.
Menurut Hole 1981 dalam Rahmawaty 2000, fauna tanah dibagi menjadi dua golongan berdasarkan caranya mempengaruhi sistem tanah, yaitu binatang
eksopedonik dan binatang endopedonik. Binatang eksopedonik mempengaruhi dari luar tanah, golongan ini mencakup binatang-binatang berukuran besar, sebagian besar
tidak menghuni sistem tanah, meliputi kelas mamalia, aves, reptilia, dan amphibia. Binatang endopedonik mempengaruhi dari dalam tanah, golongan ini mencakup
binatang-binatang berukuran kecil sampai sedang diameter 1 cm, umumnya tinggal di dalam sistem tanah dan mempengaruhi penampilannya dari sisi dalam,
meliputi kelas hexapoda, myriopoda, arachnida, crustacea, tardigrada, onychopora, oligochaeta, hirudinea, dan gastropoda.
Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010.
2.4 Peranan Fauna Tanah