Permasalahan Tujuan Hipotesis Manfaat Ekologi Tanah

Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010. 14.164.439 ha atau meningkat 21,5 jika dibandingkan dengan akhir tahun 1990 yang hanya 11.651.439 ha Fauzi, 2004. Pengembangan areal perkebunan sawit secara besar-besaran ini tentu saja mempengaruhi keberadaan dari fauna tanah. Karena pengembangan areal kelapa sawit akan mengurangi habitat dari fauna tanah. Sementara keberadaan fauna tanah itu sendiri sangat penting untuk proses dekomposisi bahan organik tanah. Dalam Hanafiah 2005 dijelaskan bahwa biota fauna tanah berperan dalam proses dekomposisi bahan organik dan penyediaan unsur hara. Dengan kata lain keberadaan fauna tanah di daerah tersebut juga mempengaruhi perkebunan kelapa sawit. Luas perkebunan kelapa sawit PT. Moeis yang digunakan dalam penelitian yaitu 107,6 ha sedangkan luas perkebunan rakyat yaitu 16,10 ha. Letak perkebunan kelapa sawit PT. Moeis dan perkebunan rakyat di Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara berdekatan. Sehingga faktor lingkungan tidak begitu berpengaruh terhadap kedua perkebunan ini. Hanya saja kedua perkebunan kelapa sawit ini memiliki sistem pengelolaan yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut maka komposisi komunitas dan distribusi mesofauna tanah di kedua perkebunan tersebut juga akan berbeda. Hingga saat ini masih sedikit informasi yang diketahui tentang komposisi komunitas dan distribusi mesofauna tanah yang terdapat di kedua desa tersebut. Berdasarkan hal tersebut penulis merasa perlu melakukan penelitian tentang Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara”.

1.2 Permasalahan

Sistem pengelolaan perkebunan kelapa sawit antara PT. Moeis dengan yang dikelola oleh rakyat jelas berbeda. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi komposisi dan distribusi mesofauna tanah pada kedua perkebunan kelapa sawit tersebut. Sejauh ini belum diketahui bagaimanakah komposisi dan distribusi mesofauna tanah baik di perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh PT. Moeis maupun yang dikelola oleh Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010. rakyat di Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui komposisi dan distribusi mesofauna tanah di perkebunan kelapa sawit PT. Moeis dan perkebunan rakyat di Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

1.4 Hipotesis

Perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh PT. Moeis memiliki perbedaan komposisi dan distribusi mesofauna tanah dengan perkebunan rakyat di Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

1.5 Manfaat

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi peneliti selanjutnya dan instansi terkait tentang komposisi dan distribusi mesofauna tanah di perkebunan kelapa sawit PT. Moeis dan perkebunan rakyat di Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekologi Tanah

Secara ekologis tanah tersusun atas tiga kelompok material, yaitu jasad-jasad hayati, bahan organik, dan bahan-bahan lain seperti pasir, debu, dan liat Hanafiah, 2005. Menurut Kimball 1999, tanah merupakan titik pemasukan sebagian besar bahan ke dalam tumbuhan. Melalui akar-akarnya tumbuhan menyerap air, nitrat, fosfat, sulfat, kalium, tembaga, seng dan mineral esensial lainnya. Dengan semua ini, tumbuhan mengubah karbon dioksida dimasukkan melalui daun menjadi protein, karbohidrat, lemak, asam nukleat dan vitamin yang dari semuanya itu tumbuhan dan semua heterotrof bergantung. Lingkungan tanah merupakan lingkungan yang terdiri dari gabungan antara lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Gabungan dari kedua lingkungan ini menghasilkan suatu wilayah yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bagi beberapa jenis makhluk hidup, salah satunya adalah mesofauna tanah. Tanah dapat didefinisikan sebagai medium alami untuk pertumbuhan tanaman yang tersusun atas mineral, bahan organik, dan organisme hidup Rao, 1994. Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010. Fauna tanah sangat tergantung pada habitatnya karena keberadaan dan kepadatan populasi dari suatu jenis fauna tanah di suatu daerah sangat ditentukan oleh keadaan daerah tersebut. Dengan perkataan lain keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis fauna tanah di suatu daerah sangat tergantung dari faktor lingkungan, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Fauna tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah, oleh karena itu dalam mempelajari ekologi fauna tanah faktor fisika- kimia tanah selalu diukur Suin, 1997. Salah satu faktor fisika tanah yang sangat menentukan kehadiran dan kepadatan organisme tanah adalah suhu. Dengan demikian suhu tanah akan menentukan tingkat dekomposisi material organik tanah. Fluktuasi suhu tanah lebih rendah dari suhu udara, dan suhu tanah sangat tergantung dari suhu udara. Suhu tanah lapisan atas mengalami fluktuasi dalam satu hari satu malam dan tergantung musim. Fluktuasi itu juga tergantung pada keadaan cuaca, topografi daerah dan keadaan tanah Suin, 1997. Dalam melakukan penelitian mengenai fauna tanah pengukuran pH tanah juga sangat diperlukan. Suin 1997, menyebutkan bahwa ada fauna tanah yang hidup pada tanah yang pH-nya asam dan ada pula yang senang hidup pada tanah yang memiliki pH basa. Untuk jenis Collembola yang memilih hidup pada tanah yang asam disebut dengan Collembola golongan asidofil, yang memilih hidup pada tanah yang basa disebut dengan Collembola golongan kalsinofil, sedangkan yang dapat hidup pada tanah asam dan basa disebut Collembola golongan indefferen atau netrofil.

2.2 Fauna Tanah

Dokumen yang terkait

“NINJA SAWIT” Di Desa Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Sumatera Utara

1 79 106

Pengaruh Koperasi Dalam Ketersediaan Sarana Produksi dan Penyuluhan Terhadap Produksi Kelapa Sawit (Kasus: KUD Harta, Kec. Selesai Kabupaten Langkat, Sumatera Utara).

22 95 63

Komposisi Dan Distribusi Cacing Tanah Di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Moeis Dan Di Perkebunan Rakyat Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

1 68 57

Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pada Tanah Gambut dan Tanah Mineral di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Supra Matra Abadi (SMA) Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan

0 9 55

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

0 0 16

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

0 0 2

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

0 0 10

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

4 7 23

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

1 4 3

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

0 0 45