Waktu dan Tempat Deskripsi Area a. Lokasi 1 Lokasi 2 Metoda Penelitian Pengukuran Sifat Fisik dan Kimia Tanah

Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010. BAB 3 BAHAN DAN METODA

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2009 di 2 dua lokasi yaitu kawasan perkebunan sawit PT. Moeis dan perkebunan sawit rakyat di Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Propinsi Sumatera Utara.

3.2 Deskripsi Area a. Lokasi 1

Lokasi 1 terletak di kawasan perkebunan kelapa sawit PT. Moeis. Lokasi ini berada pada 03º 18’ 22,4” LU dan 99º 20’ 4,6” BT. Merupakan lahan dengan luas 107,6 ha, yang ditanam kelapa sawit berumur 18 tahun dengan tahun tanam 1991. Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010. Gambar 3.1 Foto Lokasi I

b. Lokasi 2

Lokasi 2 terletak di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa Simodong. Lokasi ini berada pada 03º 20’ 52,8” LU dan 99º 20’ 45,7” BT. Merupakan lahan dengan luas 16,10 ha, yang ditanam kelapa sawit berumur 15 tahun dengan tahun tanam 1994. Gambar 3.2 Foto lokasi II

3.3 Metoda Penelitian

Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010. Penentuan lokasi plot sampling dilakukan dengan metoda “Purposive Random Sampling” yaitu dipilih secara acak pada dua kawasan. Kawasan tersebut adalah perkebunan kelapa sawit PT. Moeis dan perkebunan sawit rakyat. Pengambilan sampel mesofauna tanah dilakukan dengan metoda Pit Fall Trap, Kuadrat dan Hand Sortir. 3.4 Cara Kerja 3.4.1 Metoda Pit Fall Trap Pengambilan sampel mesofauna tanah yang aktif dipermukaan tanah dilakukan dengan metoda Pit Fall Trap, yaitu: sampel mesofauna tanah pada masing-masing perkebunan kelapa sawit diambil sebanyak 25 plot. Pada masing-masing plot sampai dengan yang telah ditentukan ditempatkan dan ditanam ember plastik berdiameter permukaan ± 15 cm, dimana bagian permukaan ember tersebut sejajar dengan permukaan tanah, dengan jarak antara Pit Fall Trap yang satu dengan yang lain 20 m, kemudian masing-masing ember diisi dengan larutan formalin 4 sebanyak ± 400 ml dan ditambah sedikit larutan deterjen sebagai perangkap jebak serta dibiarkan 1 x 12 jam, yaitu ditanam jam 06.00 WIB pagi dan diambil jam 18.00 WIB sore untuk mesofauna tanah yang diurnal dan ditanam jam 18.00 WIB sore dan diambil jam 06.00 WIB pagi untuk mesofauna tanah yang nokturnal. Mesofauna tanah yang didapatkan pada masing–masing pit fall trap dimasukkan ke dalam botol sampel Suin, 1997. Selanjutnya semua sampel mesofauna tanah yang didapatkan dibawa ke Laboratorium Sistematika Hewan, Departemen Biologi FMIPA USU untuk diidentifikasi. Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010.

3.4.2 Metoda Kuadrat dan Hand Sorting

Sampel mesofauna tanah pada masing-masing perkebunan kelapa sawit diambil sebanyak 25 plot yang berukuran 30 x 30 cm dengan jarak antara setiap kuadrat 20 m. Tanah dari tiap kuadrat diambil dengan kedalaman 30 cm dan tanahnya dimasukkan ke dalam karung goni plastik. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 07.00 sampai 11.00 WIB. Selanjutnya mesofauna tanah yang ada pada tanah tersebut disortir. Mesofauna tanah yang didapat dikumpulkan dan dibersihkan dengan air serta dihitung jumlahnya, kemudian dimasukkan ke dalam botol sampel dan diawetkan dengan formalin 4 dan alkohol 70 Suin, 1997. Selanjutnya dibawa ke Laboratorium Sistematika Hewan, Departemen Biologi FMIPA USU untuk diidentifikasi.

3.4.3 Identifikasi Spesies Mesofauna Tanah

Sampel mesofauna tanah yang dibawa dari lapangan dilakukan pengelompokan sesuai dengan kesamaan ciri-ciri morfologinya, kemudian diawetkan dalam larutan alkohol 70, selanjutnya dideterminasi dan diidentifikasi dengan memperhatikan bentuk luar morfologi dengan bantuan Loup dan Mikroskop Stereo Binokuler, serta menggunakan beberapa buku acuan seperti Suin 1997, Dindal 1990, Cheung 1995 dan Borror 1992.

3.5 Pengukuran Sifat Fisik dan Kimia Tanah

Tanah pada masing-masing plot sampel diukur kelembaban relatif, suhu, kadar air, dan kadar organik tanah. Pengukuran kelembaban relatif, pH dan suhu tanah dilakukan sebelum tanah diambil dari kuadrat tersebut. Kelembaban relatif dan pH diukur dengan menggunakan Soil Tester dan suhu tanah diukur pada kedalaman 10 cm dengan menggunakan Soil Thermometer. Daniel Sianturi : Komposisi Dan Distribusi Mesofauna Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Moeis Dan Perkebunan Rakyatdi Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara,2010. Pengukuran kadar air dan kadar organik tanah dilakukan di laboratorium Sistematika Hewan Departemen Biologi FMIPA USU. Tanah yang telah disortir mesofauna tanah dibersihkan dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan tanah lainnya yang masih ada, kemudian diaduk-aduk sampai rata dan diambil 20 gram tanah untuk dianalisis. Selanjutnya sampel tanah ini dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C selama 2 jam sehingga beratnya konstan dan ditentukan kadar air tanahnya dengan rumus sebagai berikut : A – B Kadar air tanah = x 100 A Keterangan: A = Berat basah tanah B = Berat konstan tanah Wilde, 1972 dalam Adianto, 1993 Selanjutnya diambil sebanyak 5 gram dan dibakar di dalam tungku pembakar Furnace Mufle dengan suhu 600 C selama tiga jam. Persentase kadar organik tanah dihitung dengan rumus: A – B KO = x 100 A Keterangan: KO = Kadar organik A = Berat konstan tanah B = Berat abu Wilde, 1972 dalam Adianto, 1993

3.6 Analisis Data

Dokumen yang terkait

“NINJA SAWIT” Di Desa Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Sumatera Utara

1 79 106

Pengaruh Koperasi Dalam Ketersediaan Sarana Produksi dan Penyuluhan Terhadap Produksi Kelapa Sawit (Kasus: KUD Harta, Kec. Selesai Kabupaten Langkat, Sumatera Utara).

22 95 63

Komposisi Dan Distribusi Cacing Tanah Di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Moeis Dan Di Perkebunan Rakyat Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

1 68 57

Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pada Tanah Gambut dan Tanah Mineral di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Supra Matra Abadi (SMA) Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan

0 9 55

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

0 0 16

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

0 0 2

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

0 0 10

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

4 7 23

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

1 4 3

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

0 0 45