Instrumentasi INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH, humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan
variabel lainnya.
Pada dasarnya sistem pengendalian terdiri dari : 1. Elemen Perasa sensing Primary Element
Elemen yang merasakan menunjukkan adanya perubahan dari harga variabel yang diukur.
2. Elemen pengukur measuring element Elemen pengukur adalah suatu elemen yang sensitif terhadap adanya
perubahan temperatur, tekanan, laju aliran, maupun tinggi fluida. Perubahan ini merupakan sinyal dari proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke
elemen pengontrol. 3. Elemen pengontrol controlling element
Elemen pengontrol yang menerima sinyal kemudian akan segera mengatur perubahan-perubahan proses tersebut sama dengan nilai set point nilai yang
diinginkan. Dengan demikian elemen ini dapat segera memperkecil ataupun meniadakan penyimpangan yang terjadi.
4. Elemen pengontrol akhir final control element Elemen ini merupakan elemen yang akan mengubah masukan yang keluar dari
elemen pengontrol ke dalam proses sehingga variabel yang diukur tetap berada dalam batas yang diinginkan dan merupakan hasil yang dikehendaki.
Pengendalian peralatan instrumentasi dapat dilakukan secara otomatis dan semi otomatis. Pengendalian secara otomatis adalah pengendalian yang dilakukan
dengan mengatur instrumen pada kondisi tertentu, bila terjadi penyimpangan variabel yang dikontrol maka instrumen akan bekerja sendiri untuk
mengembalikan variabel pada kondisi semula, instrumen ini bekerja sebagai controller
. Pengendalian secara semi otomatis adalah pengendalian yang mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada variabel yang dikontrol. Untuk mengubah
variabel-variabel ke nilai yang diinginkan dilakukan usaha secara manual, instrumen ini bekerja sebagai pencatat recorder.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumen-instrumen adalah: 1. Range yang diperlukan untuk pengukuran
2. Level instrumentasi 3. Ketelitian yang dibutuhkan
4. Bahan konstruksinya 5. Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses
Alat-alat kontrol yang biasa dipakai pada peralatan proses antara lain : 1. Temperature Controller TC
Adalah alatinstrumen yang digunakan sebagai alat pengatur suhu atau pengukur sinyal mekanis atau listrik. Pengaturan temperatur dilakukan dengan
mengatur jumlah material proses yang harus ditambahkandikeluarkan dari dalam suatu proses yang sedang bekerja.
Prinsip kerja: Rate
fluida masuk atau keluar alat dikontrol oleh diafragma valve. Rate fluida ini memberikan sinyal kepada TC untuk mendeteksi dan mengukur suhu
sistem pada set point. 2. Pressure Controller PC
Adalah alatinstrumen yang dapat digunakan sebagai alat pengatur tekanan atau pengukur tekanan atau pengubah sinyal dalam bentuk gas menjadi sinyal
mekanis. Pengatur tekanan dapat dilakukan dengan mengatur jumlah uapgas yang keluar dari suatu alat dimana tekanannya ingin dideteksi.
Prinsip kerja: Pressure Controller
PC akibat tekanan uap keluar akan membukamenutup diafragma valve. Kemudian valve memberikan sinyal kepada PC untuk
mengukur dan mendeteksi tekanan pada set point. 3. Flow Controller FC
Adalah alatinstrumen yang bisa digunakan untuk mengatur kecepatan aliran fluida dalam pipa line atau unit proses lainnya. Pengukuran kecepatan aliran
fluida dalam pipa biasanya diatur dengan mengatur output dari alat, yang mengakibatkan fluida mengalir dalam pipa line.
Prinsip kerja:
Kecepatan aliran diatur oleh regulating valve dengan mengubah tekanan discharge
dari pompa. Tekanan discharge pompa melakukan bukaantutupan valve dan FC menerima sinyal untuk mendeteksi dan mengukur kecepatan
aliran pada set point. 4. Level Controller LC
Adalah alatinstrumen yang dipakai untuk mengatur ketinggian level cairan dalam suatu alat dimana cairan tersebut bekerja. Pengukuran tinggi permukaan
cairan dilakukan dengan operasi dari sebuah control valve, yaitu dengan mengatur rate cairan masuk atau keluar proses.
Prinsip kerja : Jumlah aliran fluida diatur oleh control valve. Kemudian rate fluida melalui
valve ini akan memberikan sinyal kepada LC untuk mendeteksi tinggi
permukaan pada set point. Hal-hal yang diharapkan dari pemakaian alat-alat instrumentasi adalah:
Kualitas produk dapat diperoleh sesuai dengan yang diinginkan Pengoperasian sistem peralatan lebih mudah
Sistem kerja lebih efisien Penyimpangan yang mungkin terjadi dapat diketahui dengan cepat
Beberapa syarat penting yang harus diperhatikan dalam perancangan pabrik antara lain :
1. Tidak boleh terjadi konflik antar unit, di mana terdapat dua pengendali pada satu aliran.
2. Penggunaan supervisory computer control untuk mengkoordinasikan tiap unit pengendali.
3. Control valve yang digunakan sebagai elemen pengendali akhir memiliki opening position
70 . 4. Dilakukan pemasangan check valve pada pompa dengan tujuan untuk
menghindari fluida kembali ke aliran sebelumnya. Check valve yang dipasangkan pada pipa tidak boleh lebih dari satu dalam one dependent line.
Pemasangan check valve diletakkan setelah pompa. 5. Seluruh pompa yang digunakan dalam proses diletakkan di permukaan tanah
dengan pertimbangan syarat safety dari kebocoran.
6. Pada perpipaan yang dekat dengan alat utama dipasang flange dengan tujuan untuk mempermudah pada saat maintenance
.
Tabel 6.1 Daftar Instrumentasi pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sorbitol dari Sirup glukosa
No Nama alat
Jenis instrumen
Kegunaan
1 Pompa FC
Mengontrol laju alir cairan dalam pipa 2
Tangki cairan LI
Menunjukkan tinggi cairan dalam tangki 3
Separator TC
Mengontrol temperatur dalam Separator PC
Mengontrol tekanan dalam Separator 4
Cooler TC
Mengontrol suhu dalam cooler
5 Reaktor
TC Mengontrol temperatur dalam reaktor
PI Menunjukkan tekanan dalam reaktor
LC Mengontrol tinggi cairan dalam reaktor
6 Evaporator
TC Mengontrol temperatur dalam evaporator
PR Mencatat tekanan dalam eaporator
7 Blower
FC Mengontrol laju alir gas dalam pipa
8 Heat Exchanger
Heater FC
Mengontrol laju alir pada HE. TI
Menunjukkan temperatur fluida pada HE 9
Adsorber PC
Mengontrol tekanan pada Adsorber
10 Compressor TI
Menunjukkanl temperatur dalam compressor PI
Menunjukkan tekanan dalam compressor FC
Mengontrol laju alir pada compressor
1. Pompa
FC
Variabel yang dikontrol pada pompa adalah laju aliran flow rate. Untuk mengetahui laju aliran pada pompa dipasang flow control FC. Jika laju aliran
pompa lebih besar dari yang diinginkan maka secara otomatis katup pengendali control valve akan menutup atau memperkecil pembukaan katup.
2. Tangki cairan
LI
Gambar 6.2 Instrumentasi pada Tangki Cairan Instrumentasi pada tangki cairan mencakup level indicator LI yang berfungsi
untuk menunjukkan tinggi cairan didalam tangki.
3. Separator
PC TI
Gambar 6.3 Instrumentasi pada Separator Gambar 6.1 Instrumentasi pada Pompa
Instrumentasi pada Separator mencakup Temperature Indicator TI yang berfungsi untuk menunjukkan temperatur dalam Separator, Pressure Controller
PC yang berfungsi untuk mengontrol tekanan dalam Separator, dan Level Controller
LC yang berfungsi untuk mengatur ketinggian cairan dalam Separator
.
4. Cooler
TC
Gambar 6.4 Instrumentasi pada Cooler Instrumentasi pada kondensor mencakup Temperature Controller TC
yang berfungsi untuk mengatur temperatur bahan keluaran cooler dengan mengatur bukaan katup steam atau air pendingin masuk.
5. Reaktor
LC PI
TC
Steam
Kondensat
Gambar 6.5 Instrumentasi pada Reaktor Instrumentasi pada reaktor mencakup Temperature Controller TC,
Pressure Indicator PI, dan Level Controller LC. Temperature Controller TC
berfungsi untuk mengontrol temperatur dalam reaktor dengan mengatur bukaan katup steam. Pressure Indicator PI berfungsi untuk menunjukkan tekanan dalam
reaktor. Level Controller LC berfungsi untuk mengontrol tinggi cairan dalam reaktor dengan mengatur bukaan katup aliran produk keluar reaktor.
6. Evaporator
Steam
Kondensat Cairan
Uap
Pi TC
Gambar 6.6 Instrumentasi pada Evaporator Temperature Controller
TC berfungsi untuk mengatur besarnya suhu di dalam evaporator dengan cara mengatur banyaknya steam yang dialirkan. Jika
temperatur di bawah kondisi yang diharapkan set point, maka valve akan terbuka lebih besar dan jika temperatur di atas kondisi yang diharapkan maka valve akan
terbuka lebih kecil. Instrumentasi yang lain adalah Pressure Recorder PR yang berfungsi untuk mencatat tekanan yang terdapat di dalam evaporator.
7. Blower
FC
Instrumentasi pada blower mencakup Flow Controller FC yang berfungsi untuk mengatur laju alir bahan dalam pipa dengan mengatur bukaan
katup aliran bahan. Gambar 6.7 Instrumentasi pada Blower
PC PC
8. Heat Exchanger Heater
PI FC
TC
Gambar 6.8 Instrumentasi pada Heater Instrumentasi pada kondensor mencakup Temperature Controller TC
yang berfungsi untuk mengatur temperatur bahan keluaran Heater dengan mengatur bukaan katup steam masuk.
9. Adsorber
Gambar 6.9 Instrumentasi pada Adsorber Instrumentasi pada adsorber meliputi Temperatur indikator PC yang
berfungsi untuk mengatur tekanan yang terdapat pada adsorber
10. Compressor
PC FC
Gambar 6.10 Instrumentasi pada Compressor Instrumentasi pada compressor mencakup Temperature Controller TC
untuk mengendalikan temperatur dalam compressor, dan Pressure Indicator PI untuk menunjukkan tekanan di dalam compressor.