Persediaan Bahan Baku Utilitas

Kebutuhan = 8,978 ltrjam Harga solar untuk industri = Rp. 4825liter PT.Pertamina, 2009 Harga total = 90 hari × 24 jamhari × 8,978 ltrjam × Rp. 4825liter = Rp 93.568.716 Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan 90 hari adalah = Rp 5.662.984.250

2.2 Kas

2.2.1 Gaji Pegawai

Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai Jabatan Jumlah Gajibulan Rp Jumlah gajibulan Rp Dewan Komisaris 1 13.000.000 13.000.000 Direktur 1 18.000.000 18.000.000 Sekretaris 1 2.000.000 2.000.000 Manajer Produksi 1 7.000.000 7.000.000 Manajer Teknik 1 7.000.000 7.000.000 Manajer Umum dan Keuangan 1 7.000.000 7.000.000 Manajer Pembelian dan Pemasaran 1 7.000.000 7.000.000 Kepala Seksi Proses 1 4.500.000 4.500.000 Kepala Seksi Laboratorium 1 4.500.000 4.500.000 Kepala Seksi Utilitas 1 4.500.000 4.500.000 Kepala Seksi Maintenance 1 4.500.000 4.500.000 Kepala Seksi Listrik 1 4.500.000 4.500.000 Kepala Seksi Instrumentasi 1 4.500.000 4.000.000 Kepala Seksi Keuangan 1 4.500.000 4.500.000 Kepala Seksi Administrasi 1 4.500.000 4.500.000 Kepala Seksi Personalia 1 4.500.000 4.500.000 Kepala Seksi Pembelian 1 4.500.000 4.500.000 Kepala Seksi Penjualan 1 4.500.000 4.500.000 Kepala Seksi Gudang 1 4.500.000 4.500.000 Karyawan Produksi 90 1.500.000 135.000.000 Karyawan Teknik 30 1.500.000 45.000.000 Karyawan Umum dan Keuangan 11 1.500.000 16.500.000 Karyawan Pembelian dan Pemasaran 14 1.500.000 21.000.000 Dokter 1 3.000.000 3.000.000 Perawat 2 1.500.000 3.000.000 Petugas Keamanan 6 1.300.000 7.800.000 Petugas Kebersihan 4 1.100.000 4.400.000 Perwira Keamanan 2 1.300.000 2.600.000 Supir 4 1.500.000 6.000.000 Jumlah 185 378.700.000 Total gaji pegawai selama 1 bulan = Rp 378.700.000 Total gaji pegawai selama 3 bulan = Rp 1.136.100.000

2.2.2 Biaya Administrasi Umum

Diperkirakan 20 dari gaji pegawai = 0,2 × Rp 1.136.100.000 = Rp 227.220.000

2.2.3. Biaya Pemasaran

Diperkirakan 20 dari gaji pegawai = 0,2 × Rp 1.136.100.000 = Rp 227.220.000

2.2.4 Pajak Bumi dan Bangunan

Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan PBB mengacu kepada Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:  Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan Pasal 2 ayat 1 UU No.2097.  Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak Pasal 6 ayat 1 UU No.2097.  Tarif pajak ditetapkan sebesar 5 Pasal 5 UU No.2197.  Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp. 30.000.000 Pasal 7 ayat 1 UU No.2197.  Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak Pasal 8 ayat 2 UU No.2197.