4 Total Assets Turnover
Tabel 4.19 Total Assets Turnover
Tahun Sales
Total Assets Perputaran
2006 2007
2008 10.305.749.259
10.886.531.188 14.141.531.188
5.560.172.548 5.216.562.484
6.746.377.302 1,85 kali
2,08 kali 2,09 kali
C. Analisis Hasil Penelitian
Setelah mengadakan penelitian di PT. Hotel Indonesia Natour unit: Inna Dharma Deli Medan, maka perlu diadakan analisis dan evaluasi
terhadap hasil penelitian tersebut. Analisis dan evaluasi yang dilakukan adalah membahas mengenai analisis horizontal, vertikal dan rasio yang telah
digunakan oleh perusahaan dan hasil dari analisis tersebut telah disajikan diatas sehingga dapat diiperoleh gambarab yang sewajarnya mengenai
masalah yang dihadapi perusahaan.
1. Analisis Horizontal
Analisis horizontal menunjukkan perubahan antar tahun baik dalam nilai rupiah maupun dalam persentase. Dengan menunjukkan perubahan
antar tahun maka akan membantu analis untuk mendapatkan perspektif dan mengetahui perubahan signifikan yang terjadi. Analisis horizontal ini
dilakukan terhadap neraca dan laporan keuangan selama 3 periode yaitu per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008.
Universitas Sumatera Utara
a. Analisis Horizontal Neraca
Aktiva lancar pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar Rp 87.824.457 4,3 dibandingkan dengan tahun 2006 dan pada tahun
2008 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp 1.502.751.964 70,51. Hutang lancar pada tahun 2007 juga
mengalami peningkatan dibanding tahun 2006 yaitu sebesar Rp 33.689.638 dan tahun 2008 meningkat lagi sebesar Rp 550.622.582.
Peningkatan dua item tersebut juga diikuti dengan peningkatan modal kerja, dimana pada tahun 2006 modal kerja sebesar Rp 1.271.751.481,
tahun 2007 Rp 1.325.886.300 dan tahun 2008 sebesar Rp 2.278.015.683. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan
mampu mengelola likuiditas keuangan dengan baik, terlihat dari modal kerja yang mengalami peningkatan.
Aktiva tetap pada tahun 2007 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2006 yaitu sebesar Rp 418.969.521
13,83, hal ini sebagian disebabkan oleh pemakaian operating equipment sebesar Rp 226.234.863. Namun pada tahun 2008 aktiva
tetap mengalami kenaikan sebesar Rp 44.662.854 1,71 disbanding tahun 2007 dan disertai kenaikan hutang lancar Rp 550.662.582, ini
berarti kenaikan aktiva tetap dibiayai oleh hutang lancar. Jadi dapat dilihat bahwa manajemen perusahaan mempunyai kemampuan yang
baik dalam melunasi hutang dalam waktu yang relatif cepat.
Universitas Sumatera Utara
Kewajiban perusahaan pada tahun 2007 tidak mengalami kenaikan yang signifikan sebesar Rp 33.689.638 4,37. Namun pada
tahun 2008 mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp 550.662.582 68,38. Hal inilah yang menjadi perhatian pihak
manajemen karena hutang ini harus dilunasi dalam jangka waktu 1 tahun.
Dari sisi ekuitas pada tahun 2007 mengalami penurunan laba ditahan sebesar R 337.869.693 39,01 dan ditahun 2008 laba ditahan
naik Rp 1.747.748.811 295,81. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba mengalami perbaikan yang sangat
bagus. b.
Analisis Horizontal Laporan Laba rugi Pendapatan jasa departemen mengalami peningkatan pada
tahun 2007 sebesar Rp 580.781.929 5,64, sedangkan Beban Operasi juga meningkat Rp 587.265.541 12,78. Sehingga pada tahun 2007
Operating Income mengalami penurunan sebesar Rp 6.483.612 0,11. Namun pada tahun 2008 pendapatan jasa mengalami kenaikan
sebesar Rp 3.254.854.656 29.90 dan Beban Operasii juga mengalami kenaikan sebesar Rp 656.405.222 12,66. Sehingga
Operating Income masih mengalami kenaikan sebesar Rp
2.598.449.434 45,56 dari tahun 2007. Dilihat dari sisi laba usaha tahun 2007 mengalami penurunan
yang cukup signifikan sebesar Rp 448.617.072 47,18 dimana hal ini
Universitas Sumatera Utara
disebabkan oleh peningkatan Overhead Expenses sebesar Rp 315.851.008 7,85 dan peningkatan Capital Expense sebesar Rp
126.282.452 17,14. Namun ditahun 2008 terjadi perbaikan dimana dengan adanya kenaikan Overhead Expenses sebesar Rp 835.888.329
19,27 dan penurunan Capital Expense sebesar Rp 231.984.286 26,88, perusahaan masih dapat mengalami kenaikan laba usaha
yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp 1.994.545.391 397,15. Dimana hal ini mebuktikan bahwa kinerja manajemen dalam
memperbaiki atau mengelola biaya sudah cukup baik. Laba sebelum taksiran pajak penghasila ditahun 2007
mengalami penurunan sebesar Rp 377.869.693 39,01. Namun ditahun 2008 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.747.748.811
295,81. Dari penjelasan ini dapat dilihat bahwa kinerja manajemen sudah cukup baik walaupun mengalami penurunan ditahun 2007.
2. Analisis Vertikal