Analisis Rasio Analisis Hasil Penelitian

Secara umu dapat dilihat bahwa proporsi hutang lebih besar daripada proporsi ekuitas pada tahun 2006, 2007 dan 2008. Hal ini berarti sumber dana perusahaan sebagian besar berasal dari hutang. Hal ini perlu mendapat perhatian dari pihak manajemen. b. Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Berdasarkan tabel 4.6 sebelumnya maka dapat diadakan analisis dan evaluasi sebagai berikut: Porporsi laba bersih sebelum pajak mengalami penurunan ditahun 2007 sebesar 3,97 karena peningkatan Operating Expense. Namun ditahun 2008 terjadi peningkatan laba bersih sebelum pajak yang signifikan yaitu sebesar 11,11 karena peningkatan pendapatan jasa departemen yang cukup signifikan dan penekanan Operating Expense sebesar 6,32. Walaupun terjadi kenaikan biaya lain, namun tidak mempengaruhi kenaikan laba sebelum pajak tahun 2008.

3. Analisis Rasio

Analisis rasio menunjukkan hubungan anatar berbagai pos-pos laporan keuangan. Berdasarkan analisis rasio yang digunakan oleh PT. Hotel Indonesia Natour unit: Inna Dharma Deli Medan pada tabel 4.7 sampai dengan 4.19 sebelumnya, maka dapat diadakan analisis dan evaluasi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Rasio Likuiditas Current ratio yang baik adalah minimal 200. Current ratio perusahaan tahun 2006 mencapai 264,8, kemudian turun menjadi 264.6 pada tahun 2007, dan naik lagi menjadi 268,0 pada tahun 2008. Walaupun telah mengalami penurunan dan kenaikan, namun nilainya masih diatas 200. Jadi dapat disimpulkan PT. Hotel Indonesia Natour unit: Inna Dharma Deli Medan dapat memenuhi kewajiban lancarnya. Quick ratio juga merupakan salah satu rasio likuiditas yang penting, karena digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Quick ratio untuk tahun 2006 adalah 252,2, tahun 2007 adalah 251,3 dan 258,8 untuk tahun 2008. Dapat dilihat bahwa walaupun adanya penurunan nilai Quick ratio namun nilainya masih berada diatas 200. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen perusahaan dapat mengelola aktiva lancarnya dengan baik. Cash ratio merupakan tolak ukur pengukuran sejauh mana perusahaan dapat dengan segera membayar kewajiban jangka pendeknya. Cash ratio tahun 2006 adalah 63,7, 2007 adalah 54,1 dan 86,7 untuk tahun 2008. Dapat dilihat bahwa walaupun mengalami penurunan nilai Cash ratio namun kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya semakin baik Universitas Sumatera Utara b. Rasio Leverage Total Debt to Assets Ratio perusahaan dari tahun 2006 hingg 2008 menunjukkan penurunan nilai. Dimana pada tahun 2006 sebesar 82,5, tahun 2007 sebesar 88,6 dan tahun 2008 sebesar 65,3. Berarti hal ini menunjukkan perbaikan karena nilai aktiva yang dibiayai oleh hutang semakin menurun setiap tahunnya. Debt to Equity Ratio pada tahun 2006 menujukkan nilai 473,9, tahun 2007 sebesar 782,9 dan tahun 2008 sebesar 188,4. Walaupun pada tahun 2088 DER mengalami penurunan yang cukup signifikan, namun sebaiknya nilai ekuitas lebih besar dari nilai kewajibaan atau hutang. Hal ini perlu mendapat perhatian pihak manajemen karena hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan pihak kreditur dalam memberikan kredit. c. Rasio Profitabilitas Net Profit Margin Ratio pada tahun 2006 menunjukkan nilai 6.74, tahun 2007 senilai 3,95 dan tahun 2008 senilai 11,69. Meskipun ditahun 2007 mengalami penurunan tetapi ditahun 2008 Net Profit Margin Ratio mengalami peningkatan. Hal ini cukup baik karena menggambarkan kemampuan perusahaan menghasikan laba cukup baik jika diukur dari penjualan Basic Earning Power tahun 2006 senilai 17,42, sempat turun ditahun 2007 yaitu menjadi 11,32 dan naik lagi ditahun 2008 menjadi 34,66. Dapat dilihat bahwa kemampuan perusahaan Universitas Sumatera Utara menghasilkan laba sebelum pajak dan beban bunga bila diukur dari total aktiva semakin baik. Return on Assets ditahun 2006 sebesar 12,51, ditahun 2007 8,26 dan ditahun 2008 sebesar 24,52. Hal ini menggambarkan bahwa walaupun mengalami kenaikan pada tahun 2008, namun dapat dilihat bahwa kemampuan atau perputaran total aktiva untuk menghasilkan laba masih cukup rendah. Return on Eqiuty ditahun 2006 senilai 71,8, tahun 2007 senilai 72,96 dan tahun 2008 senilai 70,74. Meskipun nilai ROE mengalami naik dan turun, namun dapat dilihat bahwa kemapuan menghasilkan laba jika ditinjau dari segi ekuitas sudah cukup baik bila dibandingkan dengan rasio sbelumnya. d. Rasio Aktivitas Working Capital Turnover perusahaan pada tahun 2006 senilai 8,1 kali, tahun 2007 senilai 8,21 kali dan tahun 2008 senilai 6,2 kali. Penurunan yang ditunjukkan oleh rasio ini tidaklah dapat dipandang baik karena menunjukkan perputaran modal kerja yang semakin menurun pada setiap periodenya Average Collection Period menunjukkan kinerja manajemen yang baik karena periode penagihan disetip tahunnya tetap stabil dan juga piutang tertagih dalam jangka waktu yang cepat yaitu dalam 3 hari 2006, 2007 dan 2008. Universitas Sumatera Utara Fixed Assets Turnover menunjukkan peningkatan dimana pada tahun 2006 perputaran aktiva tetap sebanyak 3,4 kali, tahun 2007 4,2 kali dan ditahun 2008 berputar sebanyak 5,3 kali. Hal ini menunjukkan kinerja manajemen yang semakin baik dalam pemanfaatan aktiva tetap dalam memperoleh laba. Total Assets Turnover juga menunjukkan keinerja manajemen yang baik dalam pemanfaatannya untuk mendorong penjualan. Hal ini dapat ditunjukkan dari perputaran total aktiva tahun 2006 sebanyak 1,8 kali, tahun 2007 sebanyak 2,08 kali dan tahun 2008 sebanyak 2,09 kali. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berikut kesimpulan yang dapat diambil penulis berdasarkan penelitian yang dilakukan. 1. Dari penelitian terungkap bahwa dengan menggunakan rasio keuangan dapat terlihat bahwa perusahaan dapat menjaga likuiditas keuangannya yang terlihat dari nilai-nilai Current ratio yang cukup baik sehingga dapat menjamin kewajiban lancarnya. 2. Dari penelitian ini juga dapat dilihat bahwa pengelolaan solvabilitas, perusahaan terlihat kurang baik karena lebih tingginya nilai hutang atau kewajiban bila dibandingkan dengan proporsi ekuitas. Karena hal ni nantinya akan mempengaruhi kepercayaan kreditur dalam memberikan kredit. 3. Dari segi profitabilitas, secara umum PT. Hotel Indonesia Natour unit: Inna Dharma Deli Medan terlihat mampu dalam menghasilkan laba yang baik atau yang tinggi, baik ditinjau dari segi penjualan, total aktiva maupun ekuitas. 4. Dari segi pemanfaatan sumber daya, PT. Hotel Indonesia Natour unit: Inna Dharma Deli Medan terlihat sudah cukup optimal. Hal ini terlihat dari rasio Fixed Assets Turnover dan Total Assets Turnover yang menunjukkan peningkatan perputaran. Walaupun adanya sedikt penurunan Universitas Sumatera Utara