banyak. Pada awalnya proses itu pun tidak begitu berat karena air sungai hanya terkait dengan limbah rumah tangga yang jumlahnya pun terbatas sehingga proses
penjernihannya pun relatif sederhana Amsyari, 1996. Dengan perkembangan industri masalah air baku tidak hanya karena
pencemaran dari limbah domestik, akan tetapi juga dari limbah industri yang pekat dengan macam bahan kimiawi yang luas. Bahan beracun dan berbahaya jelas tidak
banyak dikeluarkan oleh limbah rumah tangga. Bahan seperti itu umumnya dari industri yang melibatkan banyak reaksi kimia, seperti industri kertas, cat dan lainnya.
Jelas proses pengolahan air bersih yang akan dilakukan akan lebih kompleks Amsyari, 1996.
2.4. Proses Pengolahan Air Bersih
Tujuan pengolahan air bersih merupakan upaya untuk mendapatkan air bersih dan sehat sesuai dengan standard mutu air. Proses pengolahan air bersih merupakan
proses fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum. Mulia, 2005.
Sumber air untuk keperluan domestik dapat berasal dari beberapa sumber, misalnya dari aliran sungai yang relatif masih sedikit terkontaminasi, berasal dari
mata air pegunungan, berasal dari danau, berasal dari tanah, atau sumber lain, seperti air laut. Air tersebut harus terlebih dahulu diolah di dalam wadah pengolahan air
sebelum didistribusikan kepada pengguna. Variasi sumber air akan mengandung senyawa yang berbeda, maka sudah menjadi kewajiban pengelola air untuk
menjadikan air aman untuk dikonsumsi, yaitu air yang tidak mengandung bahan
Universitas Sumatera Utara
berbahaya untuk kesehatan berupa senyawa kimia untuk mikroorganisme Manihar, 2007
Ada banyak cara untuk pengolahan air untuk keperluan air bersih, tergantung pada jenis senyawa atau partikel yang terdapat di dalam air yang akan diolah dan
jenis sumber bahan baku air. Modifikasi pengolahan air dan pemilihan serta penambahan bahan pengendap dapat dilakukan untuk efisiensi pengolahan air bersih.
Menurut Manihar 2007, beberapa bagian atau langkah penting pengolahan air bukan hanya air minum yang sering dilakukan untuk mendapatkan air bersih adalah:
1. Menghilangkan Zat Padat
Sebelum air diolah untuk air bersih, sering ditemukan bahan baku air mengandung bahan-bahan yang terbawa ke dalam arus air menuju bak penampungan.
Bahan padat yang mengapung dan melayang dengan ukuran besar tersebut dapat dihilangkan dengan proses penyaringan filtrasi. Sedangkan untuk bahan padat
ukuran kecil dihilangkan dengan proses pengendapan sedimentasi. Untuk mempercepat proses penghilangan bahan ukuran kecil yang dikenal sebagai koloid,
perlu ditambahkan koagulan. Bahan Koagulan yang sering dipakai adalah alum tawas. Tawas di dalam air
akan terhidrolisa dan membentuk senyawa kompleks aluminium yang siap bereaksi dengan senyawa basa di dalam air. Endapan berupa senyawa aluminium hidroksida
akan terbentuk dan membawa serta mengikat senyawa- senyawa lain yang tersuspensi ke dalamnya dan mengendap bersama- sama berupa lumpur.
2. Menghilangkan Kesadahan Air
Universitas Sumatera Utara
Kalsium dan Magnesium dalam bentuk senyawa bikarbonat dan sulfat sering ditemuka n dalam air yang menyebabkan kesadahan air. Salah satu pengaruh
kesadahan air adalah dalam proses pencucian dengan menggunakan sabun karena terbentuknya endapan garam yang sukar larut bila sabun bereaksi dengan ion
magnesium dan kalsium. Cara untuk menghilangkan kesadahan air, misalnya air untuk konsumsi
masyarakat digunakan proses penghilangan kesadahan air dengan penambahan soda CaOH
2
dan abu soda Na
2
CO
3
sehingga kalsium akan mengendap sebagai MgOH
2.
Bila kesadahan hanya disebabkan oleh kesadahan karbonat maka cukup hanya dengan menambahkan CaOH
2
untuk menghilangkannya.
3. Menghilangkan Bakteri Pathogen
Penghilangan mikroba pathogen dapat dilakukan dengan menggunakan disinfectant. Umumnya bahan- bahan disinfectant ini bersifat oksidator, sehingga
dapat membunuh mikroba pathogen. Menurut Waluyo bahan- bahan disinfectant yang banyak dipakai adalah :
a. Kaporit