Proses Pengolahan Air Bersih di Instalasi Pengolahan Air Sunggal

hingga tahun 1986. Dengan sumber air untuk instalasi ini berasal dari Sungai Belawan. Semakin berkembangnya produksi seksi Sunggal maka pada tanggal 19 Mei 1989 seksi Sunggal berubah status organisasi menjadi cabang Sunggal. Selain melakukan pengolahan air untuk kegiatan produksi juga bergerak dalam bidang pemasaran. PDAM Tirtanadi Sunggal telah banyak memperoleh sertifikat ISO 9001- 2000 oleh KEMA, Requisteres Quality dan pada tahun 2004 Instalasi Sunggal juga memperoleh sertifikat ISO 14001-2004 oleh TUV. Instalasi Pengolahan Air Sunggal mempunyai wewenang dan bertanggung jawab untuk menjamiin bahwa air baku yang diolah menjadi air minum yang berkualitas. Air bersih tersebut dialirkan secara kontiniu selama 24 jam sehari dengan debit maksimal 2.100 ltrdtk, debit minimal 1.200 ltrdtk.

2.5.2. Proses Pengolahan Air Bersih di Instalasi Pengolahan Air Sunggal

Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal merupakan salah satu unit pengolahan air milik PDAM Tirtanadi dengan sumber air baku dari Sungai Belawan dan merupakan instalasi yang kedua dibangun setelah Instalasi Mata Air IMA Sibolangit. Sumber energi yang digunakan adalah energi listrik dari PLN tarif I-3 dengan nominal daya 2.770 KVA dimana hampir 1.500.000 kWH setiap bulannya. Selain itu juga digunakan genset sebagai cadangan dengan daya 4.025 KVA. 1. Bendungan Sumber air baku adalah air permukaan Sungai Belawan yang diambil melalui bendungan dengan panjang 25 meter sesuai lebar sungai dan tinggi ± 4 meter. Pada Universitas Sumatera Utara sisi kanan bendungan di buat sekat chanel berupa saluran penyadap yang lebarnya 2 meter dilengkapi dengan pintu pengatur ketinggian air masuk ke intake. 2. Intake Bangunan ini adalah saluran bercabang dua yang dilengkapi dengan bar screen saringan kasar dan fine screen saringan halus yang berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran yang terbawa arus sungai. Masing-masing saluran dilengkapi dengan pintu sluice gate pengatur ketinggian air dan penggerak air electromotor. Pemeriksaan maupun pembersihan saringan dilakukan secara periodik untuk menjaga kestabilan jumlah air yang masuk. 3. Raw Water Tank RWT Bangunan RWT bak pengendap dibangun setelah intake terdiri dari 2 unit 4 sel. Setiap unitnya berdimensi 23,3 m x 20 m, tinggi ± 5 m dilengkapi dengan 2 buah inlet gate, 2 buah outlet sluice gate dan pintu bilas 2 buah, berfungsi sebagai tempat pengendapan lumpur, pasir dan lain-lain yang bersifat sedimen. 4. Raw Water Pump RWP RWP pompa air baku berfungsi untuk memompa air dari RWT ke clearator terdiri dari 16 unit pompa air baku, kapasitas tiap pompa 130 ldet dengan rata-rata head 18 meter memakai motor AC nominal daya 55 KW. 5. Clearator Clarifier Bangunan clearator proses penjernihan air terdiri dari 5 unit, dengan kapasitas masing-masing 350 ldet berfungsi sebagai tempat pemisah antara flok yang bersifat sedimen dengan air bersih sebagai effluent hasil olahan dilengkapi agitator Universitas Sumatera Utara sebagai pengaduk lambat dan selanjutnya dialirkan ke filter. Endapan flok-flok tersebut kemudian dibuang sesuai dengan tingkat ketebalannya secara otomatis. Clearator ini terbuat dari beton berbentuk bulat dengan lantai kerucut yang dilengkapi dengan sekat-sekat pemisah untuk proses - proses sebagai berikut : a. Primary Reaction Zone b. Secondary Reaction Zone c. Return reaction Zone d. Clarification Reaction Zone e. Concentrator Air baku yang mengandung molekul koagulan akan masuk ke clearator melalui primary reaction zone yang berada pada bagian dinding tengah sel secondary reaction zone. Sel secondary adalah inti dari clearator, terletak pada bagian tengah clearator ada alat pengaduk yang disebut blade agitator. Blade agitator bergerak lambat agar terjadi flokulasi. Setelah tawas larut selanjutnya akan mengikat padatan atau partikel yang ada di dalam air dan membentuk partikel flok yang lebih besar. Flok-flok ini selanjutnya akan melakukan pengikatan kembali dengan flok lainnya dengan bantuan turbulensi dari gerakan blade agitator tersebut. Flok-flok yang terbentuk akan semakin besar return reaction zone. Setelah melalui daerah pembentukan flok, air yang lebih bersih masuk ke daerah penjernihan menuju filter sedangkan flok yang lebih besar akan mengendap secara gravitasi ke daerah pengendapan. Universitas Sumatera Utara 6. Filter Dari clearator air dialirkan ke filter untuk menyaring kekeruhan turbidityberupa flok-flok halus dan kotoran lain yang lolos dari clearator melalui lekatan pada media filter yang berjumlah 32 unit menggunakan jenis saringan cepat masing-masing menggunakan motor AC nominal daya 0,75 KW. Dalam jangka waktu tertentu filter ini harus dibersihkan dari endapan yang dapat mengganggu proses penyaringan dengan menggunakan electromotor.Dalam jangka waktu tertentu filter akan tersumbat clogging oleh flok yang masih tersisa dari proses. Selanjutnya dilakukan back wash yaitu pencucian filter untuk mengoptimalkan kembali fungsi filter. 7. Reservoir Reservoir merupakan bangunan beton berdimensi panjang 50 m, lebar 40 m, tinggi 3,5 m berfungsi untuk menampung air minum air olahan setelah melewati media filter dengan kapasitas 12.000 m 3 dan kemudian didistribusikan ke pelanggan melalui reservoir-reservoir distribusi diberbagai cabang. Air yang mengalir dari filter ke reservoir dibubuhi chlor post chlorination dan untuk proses netralisasi dibubuhkan larutan kapur jenuh atau soda. 8. Finish Water Pump FWP FWP pompa distribusi air bersih berjumlah 14 unit berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari reservoir instalasi ke reservoir-reservoir distribusi cabang-cabang melalui pipa transmisi yang dibagi menjadi 5 jalur Q1 sd Q5 dengan kapasitas masing-masing 150 ltrdet, total head 50 m menggunakan motor AC rata- rata nominal daya 132 KW. Universitas Sumatera Utara Distribusi air yang dialirkan melalui Instalasi Pengolahan IPA Sunggal terdiri dari 5 titik yaitu : Dari reservoir 1 air akan didistribusikan melalui tiga jalur yaitu :  Q1 dengan menggunakan pompa 3 dan 4 air didistribusikan ke Diski  Q2 dengan menggunakan pompa 5, 6, dan 7 air didistribusikan ke Sei Agul.  Q3 dengan menggunakan pompa 8, 9, 10 air didistribusikan ke Sisingamangaraja. Dari reservoir 2 air akan didistribusikan melalui dua jalur yaitu :  Q4 dengan menggunakan pompa 3 dan 4 air didistribusikan ke Padang Bulan pasar empat.  Q5 dengan menggunakan pompa 3 dan 4 air didistribusikan ke Setia Budi 9. Sludge Lagoon Daur ulang adalah cara paling tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Prinsip ini telah diterapkan sejak tahun 2002 di unit Instalasi Pengolahan Air Sunggal yaitu dengan membangun unit pengendapan berupa Lagoon dengan kapasitas 10.800 m 3 . Lagoon ini berfungsi sebagai media penampung air buangan bekas pencucian system pengolahan dan kemudian air olahannya disalurkan ke RWT untuk diproses kembali.

2.5.3. Laboratorium Pengendalian Mutu Analisa Sisa Chlor