Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang
mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat
membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua. Menurut USAID yang menjadi penyebab diare adalah:
a. Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun
air minum. b.
Infeksi berbagai macam virus. c.
Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa makanan yang mengandung susu d.
Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.
b. Water Washed Disease
Mekanisme penyebaran penyakit bila suatu penyakit infeksi dapat dicegah dengan memperbanyak volume pemakaian air serta memperbaiki hygiene
perorangan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit- penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia, dan penyakit
ini banyak terjadi di daerah tropis. Contoh penyakit yang disebabkan adalah penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit infeksi kulit dan selaput lendir, penyakit yang
ditimbulkan oleh insekta pada kulit dan selaput lendir.
c. Water Based Disease
Cara penyebaran penyakit ini terjadi bila sebagian siklus hidup penyebab penyakit memerlukan hospes perantara seperti siput air. Infeksi pada manusia dapat
dicegah dengan menurunkan keinginan dengan kontak dengan air, mengontrol
Universitas Sumatera Utara
populasi siput air, dan memperbaiki kualitas air. Contoh penyakit yang disebabkan adalah Schistomiasis. Dimana larva schistosoma hidup dalam keong - keong air.
Setelah waktunya larva ini mengubah bentuk menjadi cercaria dan menembus kulit kaki manusia yang berada dalam air tersebut.
d. Insect Vector Disease
Cara penyebaran berkaitan dengan serangga sebagai vektor penyebaran pathogen penyebab penyakit yang hidup di air. Strategi pencegahan penyebaran
penyakit dapat melalui perbaikan pengelolaan air permukaan, menghilangkan tempat- tempat perkembangbiakan serangga yang menjadi vektor penyebaran penyakit
infeksi. Contoh- contoh penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya bergantung pada air misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, Yellow fever, dan
lain sebagainya.
2.3. Kualitas Air Baku dan Air Bersih
Masalah air baku untuk industri air bersih menjadi sangat penting. Kualitas air bersih yang dipengaruhi kualitas air baku tersebut akan berpengaruh pada kesehatan
masyarakat yang mengkonsumsinya Amsyari, 1996. Kualitas air bersih sangat erat kaitannya dengan kualitas air bakunya.
Umumnya air baku dari air sumber air tanah kualitasnya sudah cukup baik sehingga tidak sulit menjadikannya air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan. Pada sisi
lain air bersih dalam jumlah banyak harus mengambil dari sumber air yang besar pula. Ini sering terjadi di kota besar dan akhirnya memilih air sungai yang ada di
dekatnya sebagai sumber air baku. Kualitas air sungai sebagai air permukaan jelas berbeda dengan air sumber dan air tanah dalam sehingga perlu proses yang lebih
Universitas Sumatera Utara
banyak. Pada awalnya proses itu pun tidak begitu berat karena air sungai hanya terkait dengan limbah rumah tangga yang jumlahnya pun terbatas sehingga proses
penjernihannya pun relatif sederhana Amsyari, 1996. Dengan perkembangan industri masalah air baku tidak hanya karena
pencemaran dari limbah domestik, akan tetapi juga dari limbah industri yang pekat dengan macam bahan kimiawi yang luas. Bahan beracun dan berbahaya jelas tidak
banyak dikeluarkan oleh limbah rumah tangga. Bahan seperti itu umumnya dari industri yang melibatkan banyak reaksi kimia, seperti industri kertas, cat dan lainnya.
Jelas proses pengolahan air bersih yang akan dilakukan akan lebih kompleks Amsyari, 1996.
2.4. Proses Pengolahan Air Bersih